ML - 14

191K 11.8K 7.5K
                                    

Update lagi! Hehe! Doain bisa update tiap hari biar cepet tamat dan aku mau buat cerita baru 😭😭🤤🫰🏻🫰🏻

Part ini tetep 2K vote dan 3K komen bisa gak ya? Besok aku mau update lagi.

Jangan lupa rekomendasiin ke banyak banyak banyak orang ya gais 🫰🏻🫰🏻❤️❤️❤️

Jangan lupa rekomendasiin ke banyak banyak banyak orang ya gais 🫰🏻🫰🏻❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo turun." Ajak Jaleo, ketika dia melihat Nacia yang terlihat ragu ragu untuk turun dari dalam mobil.

"Hei? Nggak apa apa. Temen gue nggak gigit kok." Jaleo berusaha mencairkan suasana tegang yang terjadi di antara mereka.

Nacia merengek. "Aduh kak, gue nggak kenal mereka. Gimana ini?"

Jaleo terkekeh, "nggak apa-apa, kan ada gue. Tenang aja. Jangan takut." Seru Jaleo. Ia berusaha meyakinkan Nacia.

Nacia mengambil nafas panjang, hingga kemudian dia mengangguk. "Oke, ayo."

Jaleo tersenyum, "ayo, Yang." Ajak Jaleo.

Tubuh Nacia membeku sejenak setelah ia mendengar panggilan Jaleo untuknya. Tunggu. Apa tadi katanya? Yang?

"Yang? Ayo turun." Jaleo menyadarkan Nacia dari lamunannya.

Nacia melotot. "Ih! Kan belum mulai sandiwaranya! Tunggu di dalem dulu baru mulai sandiwara!" Cetus Nacia, membuat Jaleo memberi ekspresi mengejek pada Nacia.

"Latihan dulu lah, buat seumur hidup sekalian, ntar manggilnya pake Ayang." Goda Jaleo, membuat wajah Nacia memerah karena merasa kesal.

***

"Misi!" Jaleo berteriak dari depan pintu.

"OM JALE!!" Teriakan seorang bocah perempuan menggelegar dari dalam. Tak lama seorang gadis kecil dengan kaos bergambar minion muncul dari dalam rumah, berlari kencang hanya untuk memeluk kaki Jaleo dengan erat.

"Om Jale kemana aja? Nasa kangen sama Om Jaleo!" Tutur bocah itu dengan menggemaskan.

Jaleo mengangkat tubuh Nasa, menggendongnya. Nasa adalah anak kedua Kiel dan Gaby. Gadis kecil berusia hampir empat tahun itu yang paling lancar mengomel dan berbicara di banding anak Kiel dan Gaby yang lain.

Garis wajahnya campuran antara Kiel dan Gaby, dengan tahi lalat di ujung mata kirinya, menambah kesan manis di wajah Nasa. Mirip seperti letak tahi lalat di mata Kiel.

"Hehe, Om sibuk cari duit." Jawab Jaleo sembari nyengir. Jaleo menoleh pada Nacia yang menatap Nasa dengan gemas. Apalagi saat Nasa memeluk erat Jaleo di lehernya. Benar benar lengket.

"Halo, adek?" Nacia melambaikan tangannya, mengajak Nasa berkenalan.

Nasa hanya menoleh sekilas, tapi dia tidak tertarik dengan Nacia. Nasa lebih tertarik menidurkan kepalanya di pundak Jaleo dengan manja.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang