ML - 20

191K 11.1K 6.3K
                                    

Sebenernya aku lagi sakit 🥲 update besok rencananya.. tapi kek gatau kenapa ak pengen ngetik biar cepet tamat 🤣🤣

Part ini minta banget 3K vote bisa? 🥲🥲 komennya yang meledak bum duar duar ya 🤤

Agak potek tapi bahagia juga sih di part ini 😎🫰🏻

Tandai typo dan kalimat rancu ya!

"Kenapa sih? Lo suka banget nggak pake baju? Mau pamer sebagus apa gitu badan lo? Iya?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sih? Lo suka banget nggak pake baju? Mau pamer sebagus apa gitu badan lo? Iya?!"

Sehari saja Nacia tidak memberi ujaran kebencian atau sarkas pada Jaleo, rasanya seperti ada yang kurang. Tiap hari, ada saja yang Nacia bahas, sampai sampai Jaleo capek menanggapi perkataan istri kecilnya itu. Jadi dia memutuskan untuk diam saja.

"Kenapa? Badan gue bagus kan, Yang?" Untuk kali ini Jaleo tidak ingin mengalah. Capek capek bentuk badan biar ten pack, kalo nggak di puji istrinya, rugi dong!

Nacia memutar bola matanya malas mendengar ucapan percaya diri Jaleo. Sedari dulu, tingkat kepercayaan diri Jaleo tidak pernah luntur. "Jelek. Bagusan badan Kamael!"

Jaleo gemas mendengar Nacia yang dikit dikit selalu bahas Kamael itu, jadi akhirnya Jaleo mendekat pada Nacia yang sedang asik menikmati pemandangan sore hari melalui balkon.

Jaleo mengapit tubuh Nacia dari belakang. Mengunci pergerakan gadis itu. "Gue tiap hari olahraga buat bentuk badan, yang lo puji puji tetep Kamael."

"Ya emang kenyataannya gitu?" Sewot Nacia.

"Emang pernah lihat badan Kamael?" Untuk yang kali ini Jaleo yakin Nacia tidak pernah melihat. Karena Kamael bukan tipe laki laki yang suka mengumbar auratnya.

Nacia gelagapan ditanya seperti itu. Karena kenyataannya dia memang tidak pernah melihat Kamael bertelanjang dada. Kamael begitu tertutup. Beda dengan Jaleo yang suka pamer sana sini.

"K-kepo!" Wajah Nacia memerah saat menjawabnya.

Jaleo terkekeh melihat reaksi Nacia. Dia menundukkan kepala, memberi kecupan ringan di ujung kepala Nacia. "Nggak pernah kan? Termasuk yang bawah, juga?" Godanya lagi.

"SEHARI AJA NGGAK OMES BISA GAK SIH?" Nacia berbalik. Di tatapnya dengan tajam suaminya itu. Ya meskipun kepalanya harus mendongak ke atas, tapi Nacia tak gentar.

"Omes apaan? Gue Jaleo." Jawaban Jaleo terdengar begitu menyebalkan di telinga Nacia.

"OTAK MESUM!" Nacia tak ragu untuk memperjelas apa arti Omes itu.

Mata Jaleo membulat. Sedikit terkejut dengan otak kecil istrinya yang penuh dengan singkatan singkatan aneh. Mulai dari sagapung, sekarang omes.

Jaleo menonyor kepala Nacia ke belakang menggunakan bibirnya alias dia memberikan kecupan yang kuat sampai mendorong kepala Nacia ke belakang, membuat Nacia menggelengkan kepalanya, meminta bibir Jaleo enyah dari keningnya.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang