Rindu aku tidak? 🤣
Part ini 4K vote dan 3K komen ya..
Iya tau target belom kecapai.. tapi gapapa aku kangen
"Aku mau membuka lembaran baru," tutur Nacia.
Jaleo yang kebetulan sedang memasak bubur ayam untuk makan siang istrinya pun menoleh. Nacia sudah beberapa hari belakang selalu memuntahkan apa yang dimakan, kecuali bubur.
"Gimana gimana?" Tanya Jaleo.
Nacia melajukan kursi roda barunya mendekat pada Jaleo. Beberapa minggu yang lalu, Jaleo membelikan Nacia kursi roda yang bisa dikendalikan melalui kontrol di bagian pegangan tangannya.
Perut Nacia kian membesar, dan Nacia makin gampang lelah. Bahkan terkadang berdiri satu menit saja Nacia tak sanggup. Ia harus cuti kuliah, tidak bisa membantu Jaleo membersihkan rumah, tidak bisa melayani Jaleo sebagai seorang istri, Nacia benar benar merasa tidak becus.
Tapi Jaleo tak pernah berhenti mengatakan bahwa dia adalah istri yang paling sempurna. Membuat Nacia mengusir pemikiran negatif itu.
Jaleo bilang, kalo Nacia banyak berpikiran negatif, maka bayi di dalam perutnya akan resah, akan menjadi emosional.
Jadi Nacia juga berusaha untuk membuat hidupnya jauh lebih bahagia dan positif. Ia juga selalu mengatakan pada diri sendiri kalau dia adalah ibu yang baik, ibu yang bahagia, supaya anaknya sejak dalam kandungan juga bis a merasakan energi positif dan semnagat yang Nacia tanamkan untuk dirinya sendiri.
"Aku mau buka lembaran baru." Tutur Nacia.
"Sayang, jangan deket deket kompor." Jaleo mengusap tangannya ke apron yang ia kenakan sampai bersih, lalu memundurkan kursi roda Nacia.
Jaleo kemudian mengecilkan api kompor dan berlutut di depan istrinya, ia memandang istrinya yang tiap hari makin cantik itu.
Meskipun Nacia berkomentar kalau pipinya kian bulat, hidungnya membengkak, kakinya bengkak, tubuhnya kian gendut dan bergelambir, Jaleo tidak peduli.
Nacia menjadi cantik berkali kali lipat ketika sedang mengandung anaknya. "Kenapa, sayang?" Tanya Jaleo.
"Aku pengen pindah kampus..." Nacia menunduk dan berkata lirih.
"Hm?" Satu alis Jaleo naik, mendengar suara lirih yang dikatakan oleh Nacia.
"Aku mau pindah kampus." Ulang Nacia, kali ini suaranya lebih tegas dan besar.
"Kenapa?" Tanya Jaleo heran. "Ada yang ganggu kamu di kampus? Ngomong sama aku."
Nacia menggeleng. "Enggak. Enggak ada. Aku, cuma ngerasa salah jurusan aja. Mumpung aku belum semester empat, mending pindah aja nggak sih, kak? Lagian cuti hamil ku kan juga panjang ini." Jelas Nacia, membuat Jaleo malah merasa heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Love
Romance"Yang gue suka itu adiknya, tapi kenapa yang nikahin gue malah abangnya?!" - Nacia Kanaya. *** Harusnya hidup Nacia bahagia. Menikah dengan laki-laki yang ia cintai, menua, dan memiliki anak. Namun tak pernah ia sangka, pria yang akan menikahinya...