ML - 35

168K 9.5K 5K
                                    

4 hari gak update? Astaga.. maaf 😭🙏🏻
Target tapi belum kecapai sama sekali? 😞🥲😞

Bisa gak ya part ini kecapai?

4K vote dan 4K komen aja! Besok update lagi ya kalau kecapai.

Makasih udah dukung aku sampai sekarang ya 🥹🥹❤️❤️🫰🏻🫰🏻

Jangan lupa di follow ig ku! @aloisiatherin ya, soalnya akan ada info menarik!

Tandai typo dan kalimat rancu!

1.500++ kata jadi tolong di ramaikan tiap paragraf.. makasih

Matahari sudah terbit, cahaya matahari mulai menyinari sungai jernih yang semalam menjadi saksi dari pergelutan panas antara Jaleo dan Nacia semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari sudah terbit, cahaya matahari mulai menyinari sungai jernih yang semalam menjadi saksi dari pergelutan panas antara Jaleo dan Nacia semalam.

Terdengar suara samar samar kicauan burung dari kejauhan yang akhirnya berhasil membangunkan Jaleo dari tidur nyenyaknya. Pria itu menoleh ke samping, pada istrinya yang masih terlelap dengan posisi merangkulnya erat.

Jaleo tersenyum kecil dan kembali meluruskan pandangannya. Matanya menatap pada atap segitiga dari kayu kayu yang ia bangun kemarin malam.

Jaleo tersenyum cerah. Apa yang terjadi kemarin malam seolah terputar kembali di kepalanya. Bagaimana ia merengkuh pinggang istrinya, bagaimana dia menarik pantat istrinya, bagaimana ia menghentakkan miliknya ke dalam inti tubuh istrinya, semua terekam jelas. Bahkan Jaleo bisa merasakan darahnya kembali mendidih. Seolah olah ia masih teringat jelas bagaimana rasa dari kejantanannya yang dipuaskan kemarin malam.

(Versi lengkap ada adegan kemarin malam ada di karya karsa Additional part 34)

"Sayang." Bisik Jaleo. Pria itu mengguncang tubuh Nacia perlahan, sampai Nacia terbangun dari tidurnya yang lelap dengan tenang.

Nacia mengerjapkan matanya, sebelum dia menoleh pada Jaleo. Nacia baru sadar kalau dia bersembunyi di ketika Jaleo semalam. Astaga.

Langsung saja wanita itu memundurkan tubuhnya secepat kilat, sampai membuat Jaleo terkejut.

"Wah, nggak bener ini. Semaleman gue menghirup aroma busuk dari ketika lo." Gumam Nacia seraya mengusap usap hidungnya.

Jaleo hanya cengar cengir melihat Nacia mengomel sendiri. "Semalem kayaknya ketiak gue juga lo cium cium deh. Untung nggak ada bulu." Gumam Jaleo, membuat Nacia langsung mengusap hidungnya dengan gaunnya sendiri.

"Sumpah ya! Nggak usah deket deket gue lagi!" Kali ini Nacia memekik kesal. Dia sampai mencubit cubit badan Jaleo yang telanjang itu.

Jaleo hanya bisa meringis sambil menangkis serangan yang di berikan istrinya. Astaga, Jaleo lupa kalau di dalam tubuh istrinya yang polos itu, bersemayam maung jelmaan iblis.

"Iya iya, maaf sayang. Maaf aduh!" Jaleo sampai harus merangkak keluar tenda yang dia buat.

Setelah berhasil lepas dari istrinya, Jaleo langsung meregangkan otot otot tubuhnya yang pegal sana sini. Selain bergerak menghajar Nacia di dalam sungai semalam, dia juga kembali menghajar Nacia di dalam tenda. Dua kali dalam semalam. Ah, rasanya mantap sih. Dapat bonus dobel dobel. Jaleo full senyum semalam, sedangkan Nacia full meringis semalam.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang