ML - 06

257K 14.3K 6.3K
                                    

Update lagi!!

Part ini 3K vote dan 3K komen..

Bisa nggak? Yok bisa, biar seminggu 3 kali update.. hehe

Kalian nemu cerita ini darimana?

Jangan lupa follow Instagram aku ya, @aloisiatherin

Biarkan ini menjadi rahasia Nacia dan juga Tuhan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biarkan ini menjadi rahasia Nacia dan juga Tuhan saja.. Sebenarnya, Nacia dengan sengaja membakar rumah Jaleo.

Ah, antara sengaja dan tidak sengaja juga sih. Nacia memasak dan kemudian dia pergi ke kamar karena merasa matangnya masih lama. Dia tiduran di atas kasur sembari mengamati foto foto Kamael di galerinya yang selama ini dia abadikan.

Sampai kemudian dia mencium aroma gosong dari dalam dapur dan semua sudah terbakar. Nacia langsung saja berlari keluar rumah, tetapi tidak berani keluar dari gerbang. Perempuan itu berdebar ketakutan. Bahkan ia sampai lupa mengambil ponselnya.

Tidak ada yang dia lakukan selain menunggu api membesar dan kian melahap rumah Jaleo. Nacia baru keluar setelah terdengar bunyi ledakan keras.

Ia keluar dengan penuh ketakutan, namun di dasar hatinya juga ada rasa senang bahwa mungkin saja Jaleo akan menceraikannya? Karena ia sudah ceroboh membakar rumah milik Jaleo.

Namun diluar tebakan Nacia. Jaleo dengan begitu mudahnya memaafkan dirinya, lalu mengajaknya untuk tinggal di apartemen milik pria itu yang sialnya lagi hanya terdiri dari satu kamar.

Astaga.. bagaimana ini? Drama kehidupan apalagi yang akan Nacia jalani? Haruskah Nacia membuat Jaleo ilfil dengan tingkah lakunya?

Ya, mengingat sejauh ini Jaleo memaklumi sikap seenaknya, apa mungkin jika Nacia menunjukkan kelakuan gilanya, maka Jaleo akan ilfil? Hmmm.. Patut dicoba.

Setidaknya, itulah yang dipikirkan Nacia sepanjang perjalanannya, dibandingkan dengan memikirkan apa yang harus ia lakukan selain minta maaf kepada Jaleo setelah sampai di apartemen nanti.

"Sudah sampai," Jaleo bertutur. Pria itu melepaskan sabuk pengaman, lalu memiringkan tubuhnya ke arah Nacia. "Baju dan lain lain, nanti kita beli baru aja, ya? Baju baju lo pasti bau gosong."

"Eh? Hm?" Nacia seketika sadar dari lamunannya, tapi dia tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Jaleo.

Jaleo tersenyum kecil, "nanti kita bajunya beli yang baru aja. Baju baju di rumah pasti bau gosong. Sementara lo pake kaos gue dulu aja. Nanti malam atau besok, kita belanja."

"Oke!" Balas Nacia dengan secepat kilat. Asik! Ini bisa jadi kesempatannya untuk menguras habis isi dompet Jaleo!

Nacia hendak melepaskan seat belt, namun Jaleo  lebih dulu melepaskan seat belt Nacia. "Eh?" Nacia sedikit terkejut dengan perlakuan Jaleo.

"Gue bisa sendiri kali, Kak. Nggak perlu repot repot."

"Ya kalo bisa ngerepotin suami, kenapa enggak?" Balas Jaleo.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang