Update! Siapa nungguin? Hehe
Part kemaren keren sekali kalian 🫶🏻❤️🥹🥹 bisa 2 ribu lebih komentar.. aaa gemesss ☺️☺️❤️❤️
Makasih udah bertahan di cerita Jaleo Nacia. Semoga bertahan sampai akhir ya!
Part ini 2K vote dan 2K komen bisa tidaaa? Hehe.. 👉🏻👈🏻
Tandai typo dan kalimat rancu!!
"Bisa nggak? Kalo pagi jangan pamer badan mu yang kotak kotak itu?" Nacia membanting sendok ke atas piring. Kesal dengan Jaleo yang hobi sekali pamer badannya yang bagus itu.
Sengaja banget. Biar dia tertarik nyentuh nyentuh gitu kah maksudnya?! Untung imannya kuat.
Jaleo memilih untuk meneguk air mineralnya terlebih dahulu, baru ia meladeni ucapan Nacia.
"Napa emang? Tergoda ya?" Kedua alis Jaleo bergerak genit, menggoda.
Huek! Ingin rasanya Nacia muntah di tempat. Nafsu makannya seketika hilang. "Bisa nggak? Jangan terlalu percaya diri gitu?"
Jaleo terkekeh, "ya siapa tau lo pengen pegang? Feel free sih kalo lo mau sentuh sentuh, atau mau di jadiin bantal juga."
Sumpah ya sumpah! Jaleo tetaplah Jaleo yang menyebalkan! Setiap hari kerjaannya kalo nggak bikin Nacia kesal, ya bikin Nacia emosi, ya bikin Nacia marah.
"Kerjaan lo tiap hari kalo nggak bikin gue kesel, marah, emosi, bisa nggak sih?" Nacia memberenggut. Ia menatap Jaleo yang bergerak mendudukkan diri di kursi makan, tepat di seberang Nacia duduk.
Jaleo mengambil satu buah apel yang belum terkupas, lalu menggigitnya langsung beserta kulitnya. Kebiasaan Jaleo setiap pagi, memakan buah apel.
"Terus maunya dibuat apa dong? Di buat baper? Salah tingkah? Heeum?" Tanya Jaleo dengan wajah songongnya.
Jaleo mengamati isi piring Nacia. Ada kulit ayam yang di singkirkan di ujung. Sedangkan nasi dan lauk lainnya hampir habis. Dengan gerakan cepat, tangan Jaleo mencomot kulit ayam yang sengaja Nacia pinggirkan untuk dimakan terakhir.
Mata Nacia melotot melihat kulit ayam kesukaannya habis dimakan Jaleo. "KAK JALEO!!! KULIT AYAM GUE!!"
Nacia memekik kencang dan langsung merengek. "Balikin nggak?! Balikin kulit ayam gue!"
"Yah udah ketelen? Gimana dong?" Jaleo menampilkan ekspresi sok bersalah sembari bersiap siap untuk berlari, saat Nacia sudah mulai berdiri.
"Balikin! Pokoknya balikin kulit ayam gue!" Nacia mengejar Jaleo yang sudah berlari menjauh.
"KAK JALEO! BERHENTI NGGAK?! BERHENTI!" Jaleo tertawa sembari berlari menjauhi Nacia dengan mengitari area lantai satu rumahnya.
Nacia tak mau kalah dengan mengejar Jaleo, sampai kemudian ia tersandung sepatu yang tergeletak begitu saja di atas lantai. Tubuh Nacia terjatuh, tengkurap di atas lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Love
Romance"Yang gue suka itu adiknya, tapi kenapa yang nikahin gue malah abangnya?!" - Nacia Kanaya. *** Harusnya hidup Nacia bahagia. Menikah dengan laki-laki yang ia cintai, menua, dan memiliki anak. Namun tak pernah ia sangka, pria yang akan menikahinya...