17

79 13 0
                                    

Aku menggigit kukuku dengan keras sambil berjalan mondar-mandir tidak jelas di dalam rumah. Gemas sendiri dengan apa yang sedang kubaca dari ponsel yang kupegang. Tentang kelanjutan berita yang terbit hari ini.

Setelah menemukan semua kebenaran akan kasus Gina, aku pun mengirimkannya pada perusahaan Yoongi. Biar mereka yang mengurus sisanya. Tentu saja aku melakukannya tanpa nama.

Beruntung keputusanku tidak salah. Dia dan timnya bisa menyelesaikan masalah itu dengan sangat baik dalam waktu cepat. Bahkan mampu menyeret para penyebar berita itu ke ranah hukum.

Bagianku, anggap saja sudah selesai. Walau aku percaya kalau ini belum benar-benar selesai. Para pelaku itu sudah melakukannya selama bertahun-tahun, dan pastinya apa yang mereka kerjakan punya banyak customer yang menikmati. Bisa saja salah satu di antara punya kekuasaan lebih dan akan berusaha terlepas dari jerat hukum.

Entahlah. Biar Yoongi yang menghadapi itu. Dia jauh lebih tahu apa yang harus dilakukan ketimbang diriku.

Yap. Semuanya kembali ke tempat semula.

Semua.

Kukira seperti itu, tapi nyatanya tidak. Ada satu yang tidak bergerak kembali.

Park Gina.

Wanita itu menghilang entah kemana. Serasa bumi telah menelannya hingga tak ada yang tahu keberadaannya.

Bahkan setelah semua skandal itu berhasil dibersihkan, dia masih saja tidak ada kabar beritanya. Aku sampai memeriksa apakah ada catatan dia pergi keluar negeri atau tidak.

Dan jawabannya, manusia satu itu masih berada satu negara denganku sampai saat ini. Itu artinya, dia sedang bersembunyi dengan sangat baik sekarang. Tak heran sebenarnya, mengingat latar belakang keluarga Gina yang punya kekuasaan. Pasti tak sulit bagi mereka untuk membuat kehadiran seseorang menghilang begitu saja. Seakan tak pernah ada.

Jangan tanya apa yang kulakukan sebenarnya. Aku juga tak mengerti. Hanya saja, mata Gina di saat terakhir kami bertemu membuatku memikirkan nasip gadis itu.

Bukan permintaan tolong yang memelas. Tapi ... Ada yang dia sembunyikan. Membuatku tak bisa menutup mata begitu saja.

Salah satunya karena ini.

"Mereka semua gila?" kataku menahan kesal saat membaca deretan hate comment  tentang Gina di salah satu artikel online.

Orang-orang itu mulai menyalahkan Gina tanpa mau tahu masalah sebenarnya yang terjadi. Bahkan yang mengenal Gina dari dulu juga ikut menyerangnya.

Mulai dari teman satu SMP, SMA dan kuliahnya. Belum lagi ditambah dengan sesama model yang tidak menyukainya, juga ikut menyerang Gina tanpa pandang bulu. Untung teman TK-nya tidak ada yang ikut serta.

Kebanyakan dari mereka mengatakan kalau Gina tidak punya otak dan hanya menggunakan tubuhnya untuk mendapatkan semua keinginannya selama ini. Arti kalimat itu memang berbeda kalau dibaca dari situasi yang lain. Bisa berarti buruk dilihat dari sudut saat ini.

Dan lagi, ada juga yang membahas kemampuan akademis Gina. Sekali lagi, mereka menyangkut pautkannya dengan latar belakang keluarga Gina serta fisik mempesona yang dimiliki oleh orang itu.

Bilang saja kalau mereka sebenarnya iri. Merasa rendah diri selama ini bila harus bersaing dengannya. Dan baru sekarang, di kala Gina berada di titik terendahnya mereka berani menusuk Gina dari belakang.

Satu-satunya yang masih mempertahankan Gina sebagai BA adalah perusahaan Yoongi. Sedangkan perusahaan lainnya, memilih untuk memutuskan kontrak dengannya. Demi mengurangi kerugian lebih besar setelah berita kemarin beredar.

Part Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang