Epilog

38 19 4
                                    

Awal yang membuat mereka berada sejauh ini memang bukanlah awal yang menyenangkan. Awal yang penuh dengan air mata karena kehilangan, siapa sangka berujung dengan akhir dimana mereka dapat saling memeluk.

Saat ia pikir hanya dirinya yang akan mengingat semua kenangan mereka. Siapa sangka jika takdir menginginkan kenangan itu dibagi berdua. Diingat berdua.

Saat tangan yang ia pikir akan melepasnya saat topeng miliknya terbuka. Siapa sangka jika tangan itu justru menggenggamnya dengan sangat erat.

Perjalan untuk bersama memang tidak mudah. Tetapi jika saat bersama, mereka merasa lebih kuat, bukankah perjuangan untuk bersama itu akan terasa nikmat?

Kaki yang tadinya melangkah sendiri. Kini memiliki temannya untuk melangkah bersama. Tidak ada yang menjanjikan pertemuan tanpa perpisahan. Namun, bukankah lebih baik menikmati waktu yang ada sebelum perpisahan itu datang? Agar apapun kebahagian ataupun kesedihan yang dilewati bersama, menjadi ingatan yang mampu dikenang baik nantinya.

Felicia yang kehilangan Praga, kini mendapat sandaran bahu Janendra. Berjanji untuk bersama saling menguatkan, juga mengingat sahabat juga kakaknya.

Nadia yang kehilangan keluarganya, kini mendapatkan keluarga baru. Juga Jeffano yang berjanji terus menguatkan pundaknya.

Untuk saat ini, mereka menikmati bahagianya masing-masing.

===

Into : You...end!

Terima kasih sudah membaca Into : You sampai chapter terakhir!
Tasya pamit undur diri di cerita ini^^ Sampai ketemu lagi di cerita yang lain ^^

Into : You [Proses Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang