The Beginning

2 0 0
                                    

Hallo, selamat datang kembali
Enjoy it!

Bel istirahat pertama akhirnya berbunyi dengan nyaring, membuat siswa siswi yang tadinya sibuk dengan buku mereka kini mulai berhamburan keluar kelas. Ada yang ke kantin, perpustakaan, taman dan bahkan ada yang memilih tinggal di kelas. Seorang lelaki berjalan menuju stand makanan untuk memesan, namun seorang gadis tak sengaja menabraknya hingga minuman yang di bawanya mengenai seragam lelaki itu.

"Eh, sorry - sorry nggak sengaja." ucap gadis itu panik.

Lelaki bernama Arka itu berdecak, "Gimana, sih kalo jalan pake mata, dong!" balasnya dengan kesal.

"Tapi dimana - mana jalan itu pake kaki bukan pake mata, gimana, sih." balas gadis itu tanpa rasa bersalah, namanya Shila. Arshila Mahendra.

"Kok lo nyolot, sih? Udah salah juga!" Arka mendelik tak suka pada gadis di hadapannya itu.

"Ya, kan gue udah minta maaf, lo budek?" ujar Shila membuat Arka semakin kesal padanya.

Tanpa persetujuan Shila, Arka menarik tangan gadis itu untuk ikut duduk dengannya. Songong sekali gadis ini, pikirnya.

"Eh, apaan sih lo main narik - narik aja!" protes Shila berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Arka.

"Diem nggak!" ujar Arka tanpa memperdulikan segala protesan dari gadis itu.

"Nggak mau, gue mau balik!" tolak Shila berniat pergi dari hadapan cowok itu, namun sepertinya tidak mudah.

Arka berdecak kesal kemudian menarik tangan Shila untuk duduk di sebelahnya, tak peduli dengan bel masuk yang sudah berbunyi nyaring. Lelaki itu malah memanggil pelayan kantin untuk memesan makanan.

"Lo, tuh jomblo, ya?" Arka menoleh kearah gadis di sampingnya, sedikit melihat tatapan mengejek dari wajah manis itu.

"Ngapain nanya - nanya? Lo mau jadi pacar gue?" tanya Arka dengan tampang menyebalkan, menurut Shila.

"Dih, ge-er banget lo!" sangkal Shila dengan lirikan sinisnya, "Gue cuma mau bilang aja, sih, pantes lo jomblo, siapa juga yang mau sama cowok tengil kayak lo." lanjutnya, kini lirikan sinis itu sudah berganti dengan tatapan mengejek yang sangat kentara, yang membuat Arka ingin mencolok matanya.

"Berisik, bisa diem nggak, sih!" ucap Arka, lantaran kesal di katai seperti itu padahal mereka baru pertama kali bertemu.

Shila diam, netranya menatap sinis ke arah Arka yang kembali menikmati makanannya. Menyebalkan sekali. Lagipula apa - apaan ini, kenapa juga dirinya harus menemani lelaki itu makan. Kenapa juga dirinya mau?

"Lo nggak makan?" tanya Arka setelah beberapa saat mereka saling diam, karena sejak tadi Arka hanya melihat gadis itu meminum minuman yang sedikit tumpah mengenai seragamnya tadi. Diam - diam memikirkan kenapa dirinya malah menarik gadis itu untuk duduk bersamanya, awalnya hanya iseng saja karena kebetulan dia sendirian lalu gadis itu membuat kesalahan, dan teman - temannya pun sudah duluan.

Arka menoleh ketika merasa tidak ada jawaban dari gadis itu, "Woi, di tanyain juga!" ujarnya sedikit berteriak.

"Ya, katanya tadi suruh diem."

Arka menghela napas kasar mendengar jawaban menyebalkan itu, sedikit menyesal sudah memintanya untuk duduk bersama dirinya. Namun di sisi lain gadis itu mampu membuatnya tertarik pada pertemuan pertama. Tidak apalah, mungkin mencoba dekat dan berteman baik dengan perempuan lain bisa membuatnya sedikit merasa sembuh.

🌻

Kini, mereka berdua berada di perpustakaan, tempat yang paling jarang di kunjungi para murid. Sebenarnya tadi hanya Shila yang berniat untuk kesini, namun entah apa yang merasuki cowok menyebalkan itu sampai bisa mengikutinya sampai kemari.

Dear SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang