Bandung Punya Cerita

1 0 0
                                    

Satu minggu berlalu dan kini kumpulan remaja itu menghabiskan liburan di Kota Bandung. Mendadak sekali sebenarnya, padahal awalnya Najwa hanya bercanda menawari mereka untuk menyusul dirinya, namun ternyata teman - temannya betulan menyusul liburan ke Bandung.

"Villa-nya jauh dari sini? Capek banget gue," keluh Delfi menyandarkan tubuhnya di sofa, sebelum berangkat ke villa mereka beristirahat sebentar di rumah Najwa yang berada di Bandung. Sekalian bertemu dengan orangtua gadis itu.

"Sekitar 20 menitan, lah."

"Oiya, kemarin gue dapetnya yang biasa, sih. Mungkin karena musim liburan jadi banyak yang make, tapi satu kamar ada dua tempat tidur, kok." ujar Najwa lagi.

"Santai, kan yang penting liburan nya." balas Hani senang.

"Yaudah, berangkat sekarang aja, yuk." ajak Revan setelah menghabiskan minumannya.

Mereka semua mengangguk, kemudian bangkit dari duduknya dan berpamitan pada orangtua Najwa. Selesai berpamitan mereka segera menuju ke villa yang sudah Najwa pesan.

"Kalian mau kamar yang mana?" tanya Arka pada kelima gadis itu.

Delfi berjalan memasuki salah satu kamar kemudian beralih ke kamar lain, "Yang itu aja, deh, kayaknya lebih nyaman buat berlima." tunjuknya pada kamar yang berada di sebelah kanan.

Arka mengangguk kemudian berjalan masuk ke dalam kamar untuk meletakkan barang - barangnya, begitupun dengan teman - temannya.

"Mau langsung mandi, Kak?" tanya Shila pada Rima yang terlihat sibuk mengeluarkan peralatan mandinya.

Ya, Rima memang ikut bersama mereka. Rupanya gadis itu ikut pulang ke Jakarta bersama Rafa kemarin. Sebenarnya bukan hanya Najwa yang terkejut ketika melihat Rafa mengajak Rima, teman - temannya pun begitu, karena sebelumnya Rafa tidak bilang jika ingin mengajak kekasihnya.

Namun, meski begitu mereka tentu tidak mempermasalahkan hal itu. Semakin banyak yang ikut, maka akan semakin ramai. Begitulah pikir mereka. Lain halnya dengan Shila yang sempat khawatir pada Najwa, kentara sekali jika gadis itu menjadi lebih banyak diam sejak mereka sampai di kediamannya.

"Iya, ada yang mau duluan?" tanya Rima.

"Enggak kok, duluan aja." jawab Shila sambil tersenyum.

"Rafa emang bilang kalo ngajak dia, ya?" tanya Najwa setelah Rima menghilang dari pandangan mereka.

"Maksud gue, kaget aja tadi pas liat Rafa ngajak ceweknya." ralat Najwa sebelum kedua temannya salah paham, melihat dari raut wajah Hani dan Delfi yang kurang senang dengan pertanyaannya. Kalau Shila, sih tidak usah di tanyakan lagi.

"Oh, nggak bilang, sih si Rafa. Gue juga kaget tadi, tapi nggak papa lah, kan makin rame." ujar Hani kemudian kembali sibuk dengan ponselnya. Sementara Najwa hanya hanya bisa tersenyum kecut.

Shila yang melihat itu berdehem pelan, "Gue keluar dulu, ya mau cari angin."

"Ikut!" ujar Hani ketika melihat Shila bangkit dari duduknya.

Kedua gadis itu berjalan keluar kamar menuju teras rumah, sekedar mencari angin dan berbincang ringan karena udara di sini terasa sejuk, cocok sekali untuk menenangkan diri.

"Gimana hubungan lo sama Bang Dio?" tanya Shila setelah keduanya duduk nyaman di teras rumah di temani beberapa camilan.

Pertanyaan yang tiba - tiba itu membuat Hani mengangkat alisnya, "Baik."

Shila tersenyum tipis kemudian menghela napas pelan, "Bentar lagi kalian LDR, ya."

Hani mengernyit, "Maksudnya?"

Dear SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang