Kantin Kelas 11

1 0 0
                                    

"Najwa?!"

Teriakan itu membuat semua orang yang kini berada di ruang tengah menoleh ke arah Shila. Menyaksikan keantusiasan gadis itu saat bertemu sepupu tersayangnya. Shila berlari menghampiri Najwa lalu memeluknya dengan erat, mengundang senyuman tipis dari Mama dan Davin yang sejak tadi berada di sana.

"Gue kangen banget sama lo, gila!" seru Shila semakin mengeratkan pelukannya.

"Iya - iya gue juga, udah lepasin, sesek nih!" protes Najwa karena Shila memeluknya kelewat erat.

"Udah, kita makan dulu, yuk." ajak Mama di balas anggukan semangat dari dua gadis itu.

Selesai makan, kedua gadis itu menuju kamar Shila berada. Karena kamar yang akan Najwa tempati masih harus di bersihkan, maka malam ini Najwa akan tidur di kamar Shila. Namun, sore ini kedua gadis itu sepakat untuk menghabiskan waktu berdua sampai nanti menjelang tidur, tanpa menerima gangguan dalam bentuk apa pun.

"Papa lo pindah tugas lagi?" tanya Shila setelah merebahkan diri di ranjang empuknya.

"Enggak, emang gue aja yang mau pindah kesini," jawab Najwa setelah duduk di kursi meja belajar Shila.

"Kenapa? Padahal baru setahun lo disana?" Shila kembali bertanya, kali ini mengubah posisinya menjadi duduk.

"Lo nggak seneng gue balik kesini?" tanya Najwa dengan raut muka yang di buat kecewa.

"Enggak gitu, maksud gue kayak nanggung aja gitu, nggak sekalian lulus di sana."

"Ya, gimana gue udah kangen banget sama lo." jawab Najwa dengan nada jenaka.

"Dih, ke gue apa orang itu?" tanya Shila sedikit menggoda.

Najwa tersenyum kecil, kilas balik satu tahun yang lalu seketika muncul di ingatannya. Tentang perasaan bahagia dan kecewa yang menyerangnya tanpa aba - aba.

"Gimana, ya kabarnya sekarang?" mendadak gadis itu bernostalgia, berjalan kearah balkon kamar Shila untuk sekedar menikmati udara kota Jakarta.

"Lo bahkan nggak ngasih tau gue siapa orangnya." Shila menyahut dari arah ranjangnya.

Najwa tertawa pelan, namun tatapan matanya masih lurus ke depan, "Nggak sempet."

"Gimana kalo sekarang dia udah punya pacar?" tanya Shila.

"Apa itu bisa jadi alasan buat gue nggak suka sama dia lagi?"

"Jelas. Dia udah jadi milik orang lain," sahut Shila cepat.

"Gue, kan cuma suka bukan maksa dia buat suka balik."

🌻

Setelah sesi perkenalan dan temu kangen bersama dua temannya yang lain yaitu Delfi dan Hani, Najwa mengikuti pelajaran dengan penuh semangat. Gadis itu menjadi teman sebangku Delfi, tempat duduk mereka tepat di belakang Shila dan Hani.

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring, keempat gadis itu berjalan beriringan menuju kantin. Tiba di pintu masuk, mereka berpapasan dengan Dinda. Gadis itu bersama kedua temannya, Yesi dan Ersha. Shila sedikit mengernyit ketika Dinda menatapnya lekat, seolah menunjukkan rasa tak sukanya pada Shila. Apa kakak tingkatnya itu masih kesal dengannya usai insiden di belokan tangga saat itu?

Entahlah, Shila tidak tahu dan tidak mau tahu. Dirinya memilih untuk memutus kontak mata di antara keduanya lebih dulu, Shila hanya tidak suka di tatap seperti itu padahal mereka jelas tidak saling mengenal.

"Shil, itu tadi yang namanya Dinda, yang pernah deket sama Arka itu." Hani menyenggol bahu Shila seraya berbisik pelan, ketika Dinda telah keluar dari area kantin.

Dear SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang