part 67

53 2 0
                                    

Inara hari ini akan pergi ke rumah yang ditempati oleh Inayah,ia bersama ketiga anaknya itu pergi bersama

"Oma,kita datang"

"Eh eh eh cucu Oma,ayo masuk,Oma kangen sama kalian ,aduh cucu Oma"

"Bunda, ibunya Tante Namira meninggal dunia, rencananya mereka akan pergi ke Indonesia"

"Inalillahi wa innailaihi Raji'un,turut berduka cita,bunda juga pernah bertemu dengan ibunya Tante Namira, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah"

"Aminnn"

"Oh iya Ra, bagaimana kabar Syahira,sudah lima tahun bunda tidak mendengar kabar Syahira, sebenarnya Syahira kemana,ayah Abyan bilang katanya Syahira mondok pesantren di Indonesia"

"Bunda sebenarnya Syahira itu hamil"

"Hamil,gak mungkin,Syahira gak mungkin hamil,ayah Abyan juga tidak pernah mengatakan apapun pada bunda, kenapa bisa Syahira hamil,gak mungkin ah "

"Kenyataannya bunda,Syahira hamil diluar nikah,jadi ayah Abyan dan Namira mengirim Syahira ke Indonesia, hingga sekarang Syahira di Indonesia,Syahira tidak Mondok pesantren,ayah bohong itu"

"Kenapa ayah Abyan bohong ya Ra sama bunda"

"Mungkin ayah malu mengatakan ini,kan bunda tau sendiri Syahira itu anak kesayangan ayah,lalu tiba tiba hamil,siapa yang tak malu kan "

"Kasian Syahira, menghadapi tantangan hidupnya,"

***
Abyan dan Namira,serta Rain sudah sampai di depan rumah ibunya Namira,di depan rumah ada bendera kuning yaitu bendera duka. Namira berlari ke dalam rumah,di tengah rumah ibunya sudah terbujur kaku tak berdaya,mayat Ibunya ditutup oleh kain jarik. Namira memeluk zenazah ibunya,sudah lama ia tidak bertemu wanita yang telah melahirkannya itu ,kini ia bertemu Kembali tapi ibunya sudah tak bernyawa. Sungguh seperti mimpi.

Ia merasa Berdosa pada ibunya itu,ia tidak bisa mendampingi di hari terakhir ibunya,ia tak bisa mendampingi hari hari ibunya,ia kini tiba tiba merasa menyesal ,ia ingin mendampingi ibunya di hari terakhir ibunya hidup.kini ibunya sudah pergi.
Namira hanya bisa sesenggukan meratapi nasibnya ditinggal selamanya oleh sang ibu,wanita yang telah melahirkannya

Semua para pelayat berbisik bisik karena kedatangan Namira,Namira memang sudah sangat dibenci oleh orang orang, ternyata hingga kini Namira masih dibenci , bahkan para pelayat  tak segan pergi dari rumah itu karena kedatangan Namira.

"Pelakor datang ,pelakor datang "ucap salah satu pelayat >

Perkataan itu tentu didengar oleh Namira,ia diam saja mendengar kata kata itu,ia sudah kebal dengan sebutan" pelakor "

Ini bukan waktunya untuk mengingat masa lalu,ia datang kesini untuk melihat wajah terakhir Ibunya, karena setelah ini sang ibu akan dimakamkan.

Syahira sendiri hanya diam melihat kedatangan Namira dan Abyan, mereka adalah orang tuanya,tapi Syahira tak berniat menyapa,ia masih sakit hati pada mereka yang tega membuangnya disaat Syahira hamil , harusnya mereka sebagai orang tua menyemangati tapi ...

"Ibu mereka siapa "ucap Alvin melirik ke arah Namira yang tengah memeluk zenazah ibunya

Syahira tak menjawab ucapan anaknya itu, biarlah nanti Alvin mencari tau sendiri siapa Namira dan Abyan.

Syahira dan Alvin memang tak pernah jauh dari zenazah neneknya itu ,Alvin menganggap zenazah di depannya itu sebagai neneknya juga, karena selama ini wanita inilah yang menyayanginya .

"Nenek meninggal dunia ya Bu"ucap Alvin kala tau neneknya meninggal dunia

Syahira hanya mengangguk,Alvin sudah paham tentang kematian

"Doakan nenek supaya nenek masuk surga"ucap Syahira

<> <>
Singkat cerita zenazah sudah dikuburkan,Abyan membantu proses pemakaman hingga selesai,Namira masih sesekali menguarkan air matanya ,Syahira hanya diam melihat zenazah ditutupi tanah

Kini nenek sudah pulang, Kembali menjadi tanah .

Jangan lupa mampir ke karya aku yang paling baru

Jangan lupa mampir ke karya aku yang paling baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Diary SyahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang