Prolog

122 2 0
                                    

"Setelah kakek meninggal, aku akan menceraikanmu."

Itu adalah kalimat yang kau katakan saat itu. Kau mengatakan hal itu dengan begitu mudah. Kau merasa bahwa kau yang paling dirugikan karena pernikahan ini. Tanpa kau sadari, di sini aku pun terluka. Mungkin lebih parah.

Kau tidak mencintaiku. Tapi mengapa saat melihat aku bersama yang lain kau marah dan menjatuhkan harga diriku?

"Mungkin karena janin dalam rahim Misellia berasal dari benih yang sempat kusemai beberapa waktu lalu yang akhirnya menjadi alasan mengapa kami akan melangsungkan pernikahan dalam waktu yang cepat ini."

Kukira kau mulai cinta. Kukira kau cemburu. Tapi nyatanya kau tak berubah, kau masih sama jahatnya seperti dulu.

"Aku tak tahu kapan tapi aku yakin, kak Seno sudah 'menggunakanmu'. Tak mungkin kakakku sampai menghajarku habis-habisan bila tak ada waktu yang telah kalian lalui bersama. Kau menggunakan tubuhmu untuk membayar perhatian kak Seno padamu kan? Dan sekarang, kau bertemu Parama. Sudah berapa malam yang kalian habiskan berdua?"

Satu fakta yang tak bisa ditampik, kita berdua adalah pendosa. Kita sama-sama tahu apa yang kita lakukan itu salah, tapi kita tetap melakukannya. Bila aku menyerah dan kembali ke jalan yang sudah ditentukan, akankah kau berubah?

Akankah pernikahan ini menjadi bahagia?

Atau hanya akan menjadi luka bagi kita berdua.

Beautifully Bittersweet - OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang