Kak Seno mengantarku lagi ke kafe tempat kami bertemu dan beberapa menit kemudian Sena menjemputku di sana. Kak Seno mengajakku menonton bioskop sambil berpamitan karena dia harus kembali ke Canada besok. Katanya masih ada yang harus diurus di sana. Mendengar itu aku jadi sedih, artinya aku tak bisa bertemu kak Seno selama beberapa hari atau beberapa minggu terakhir. Tapi kak Seno berjanji akan segera pulang sebelum pesta pernikahanku dengan Sena berlangsung.
Tapi di sisi lain, aku berpikir bahwa ini adalah salah satu cara agar aku bisa melupakan kak Seno perlahan. Biar bagaimanapun, hubungan kita salah. Meski aku tidak menganggap serius pernikahanku, tapi benar-benar tidak masuk akal bila aku berselingkuh dengan kakak iparku. Kami yang tadinya ingin mengakhiri hubungan ini, entah mengapa malah kembali dekat seperti semula.
Aku berdiri terdiam di depan kafe sambil menunggu Sena. Otakku terus berpikir bahwa kepergian kak Seno ke Canada adalah kesempatan emas bagiku untuk melupakannya. Tapi hatiku seakan menolak dan sedih akan kepergian kak Seno.
Tak lama Sena datang dengan mobil kesayangannya. Aku langsung masuk ke mobilnya tanpa berniat membuka pembicaraan. Saat aku melirik ke Sena, wajahnya tampak lelah dan mengantuk. Sebenarnya tadi Sena ketemu Ayrin atau malah marathon lari 10 kilo sih?
Aku tak banyak bertanya, setelah sampai rumah, kami langsung masuk ke kamar. Sena langsung tidur sedangkan aku memilih untuk membersihkan tubuhku terlebih dahulu. Setelah berendam di air hangat sebentar, aku pun memakai piyamaku dan menyusul Sena untuk tidur.
Kami tidur saling berhadapan. Wajah Sena tampak polos saat sedang tidur, tidak menjengkelkan seperti biasanya. Suara dengkurannya terdengar begitu nyata, membuat aku tertawa. Ternyata benar kata kak Seno, Sena suka ngorok kalau tidur.
Wajahnya terlihat lelah, entah apa yang dia lakukan dengan Ayrin, tapi pasti hal itu adalah sesuatu yang mengasyikkan. Sena pernah bilang bahwa Ayrin suka sekali pergi ke taman hiburan, mungkin mereka pergi ke sana dan memainkan banyak wahana. Aku juga ingin ke sana seperti saat kita kecil dulu, hanya aku, Sena dan kak Seno. Pasti mengasyikkan. Tapi nampaknya itu mustahil terjadi karena belakangan ini Sena dan kak Seno tengah perang dingin.
***
Hari ini kakek pulang.
Rumahku terasa hangat karena kehadirannya. Seluruh keluarga besarku dan keluarga Sena hadir. Wajah kakek tampak cerah dan senyumnya sumringah. Semua cucu kakek datang, yang artinya Kavin juga datang.
Kavin adalah cucu pertama kakek, usianya 30. Dia adalah anak om Dipta. Sejak dulu aku memang tidak akrab dengan dia, mungkin karena rentang umur kami yang terlalu jauh. Adapula Bintang, anak om Dana yang tinggal di Ausie setahun terakhir ini, tapi mendengar kakek masuk rumah sakit dia langsung terbang ke Jakarta. Usianya 28, dia baik dan tidak dingin seperti Kavin. Namun sayangnya kami jarang bertemu karena dia kuliah di luar negeri dan bekerja di sana.
Andra anaknya om Arya pun turut hadir meski tengah sibuk dengan usaha yang sedang dirintisnya. Umurnya hanya berbeda 1 tahun dengan Bintang, yaitu 27. Di antara kami berlima, Andralah yang dulu paling nakal dan suka dimarahi kakek. Kenakalan-kenalakannya bisa terbilang lucu seperti menukar kucing tetangga, menjual ikan koi kakek koleksi kakek dengan harga lima ribu rupiah, dan banyak lagi. Andra adalah cucu kakek paling jahil dan humoris, aku suka bermain dengannya waktu kecil.
Dan terakhir ada Rendy, dia yang paling dekat denganku mungkin karena umur kami yang tidak terlalu jauh. Dia adalah anaknya om Rendra, om Rendra adalah saudara yang paling dekat dengan ayah dan kedekatan mereka menurun ke kami berdua. Berbeda dengan ketiga sepupuku yang lain, Rendy memilih untuk menjadi artis daripada menjadi pengusaha. Dia debut pada usia 17 tahun sebagai penyanyi dan sekarang dia tengah menggeluti dunia akting dan modelling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifully Bittersweet - OH SEHUN
Romance"Setelah kakek meninggal, aku akan menceraikanmu." Setidaknya itu yang dikatakan Sena pada Misel sebelum mereka menikah. Sena membenci Misel dan Misel terima itu. Namun ketika Sena mengetahui bahwa selama ini Misel tak pernah mencintainya, entah men...