BIL X

8.3K 446 1
                                    

Jadi terharu karena ada yang nungguin BIL, makasih reader udah nanyain ini. Padahal sempet lupa bangeeet
Happyreading!

Hari yang cerah untuk pesta barberque dihalaman rumah Gressvater. Sudah banyak undangan yang datang dan mommy bahkan ikut melayani tamunya. Aku ikut berbaur dengan beberapa sanak saudara bahkan teman dan klien mommy dan daddy. Semoga cuaca akan tetap baik seperti ini sampai malam.

Suasana santai mendominasi taman belakang ini. Tidak terlalu mencolok memang, tapi cukup mengubah taman menjadi sedikit berwarna dengan beberapa hiasan berwarna warni. Meja-meja bundar yang disusun juga tidak kalah cantiknya dengan taplak berwarna hijau dan kuning.

Dentingan gelas terdengar membuat seluruh orang yang berada disekitar taman menoleh ke arah daddy yang memukul gelas dengan sendok. Walaupun daddy sudah berumur lima puluh lima tahun tapi daddy tetap terlihat tampan dengan kemeja kasual berwarna putihnya. Bagus juga gen yang diberikan Gressvater padanya.

"Hadirin semua, terima kasih pada kalian semua yang sudah menghadiri acara kecil-kecilan kami dalam perayaan ulang tahun ke lima puluh tiga istriku," ucap daddy memulai pidatonya. Beberapa tamu mulai merapat kedepan dan ada yang duduk di kursi putih yang sudah tersedia. Lalu daddy melanjutkan, "terima kasih pada anak-anakku Goldy, Silver dan Platinum," nama kami benar-benar terdengar seperti deretan piala, "yang sudah membantu daddy membuat acara ini. Dan untuk Hummle Family dan Kevin Family, saya juga mengucapkan terima kasih yang sangat besar atas partisipasi kalian." Ku lirik Om Revaldo dan Om Kevin yang berdiri bersebelahan, mereka kompak mengangkat gelas minuman mereka sedikit keudara. Daddy tersenyum kemudian melanjutkan lagi. "Ini sedikit pesta kejutan yang ku berikan untuk istriku tercinta, yang sudah setia mendampingiku sampai aku setua ini, melewati pernikahan sampai ke umur perak dan menjadi istri dan ibu yang baik untuk anak-anakku." Mommy tersipu ditempatnya dikelilingi kakak-kakak daddy yang menetap di Jerman. Mereka mendorong mommy maju. Terlihat seperti malu-malu, mommy akhirnya maju juga. Daddy melirikkku. Aku langsung mengangguk. Dan meninggalkan taman menuju pantry. Dan aku tidak mendengarkan apa lagi yang dikatakan daddy selanjutnya.

Di pantri, Tiara dan Briana sudah siap dengan kue tart redvelvet berukuran besar dengan cream putih melapisinya. Beberapa hiasan cantik ada diatasnya. Dan tulisan 'happy birthday Olivia' berwarna merah tertera beralaskan coklat putih. Lilin kecil-kecil -daddy menolak lilin angka- tersebar diatas kue.

"Ayo! Ayo!" kataku semangat. Tiara dan Briana tampak gelagapan dan Tiara berusaha menghidupkan lilinnya. Selalu gagal.

"Sini, ku bantu." Suara berat khas milik Billy terdengar dari belakangku. Di ambilnya korek api matic dari tangan Tiara dan sekali menghidupkan sumbu lilin terbakar.

Tiara menghembuskan nafas lega, sebenarnya aku juga. Melihat lilin yang sudah terbakar, aku segera mengambil kue tart itu. Bersama tiga orang dibelakangku, aku keluar rumah menuju taman.

Seluruh penonton tampak terdiam membuatku penasaran apa yang sedang terjadi di panggung kecil yang disediakan tepat dimana daddy dan mommy berdiri tadi. Dan ketika aku melihat apa yang terjadi, aku hanya tersenyum geli. Mereka sedang berciuman.

Baiklah. Aku harus mengintrupsi kegiatan harian mereka.

Aku dan Tiara yang memulai menyanyikan lagu happy birthday dalam bahasa inggris. Lalu seperti di komando, seluruh tamu ikut serta menyanyikannya. Mommy yang pertama kali tersadar kehadiran kami sepertinya, karena mommy yang memisahkan dirinya duluan dari daddy. Wajah mommy tampak terharu sekaligus bahagia melihatku bersama yang lain datang membawa kue kesukaanya.

Tepat didepannya aku berdiri, Adrea dan Liam juga sudah berdiri disebelahku. Adrea memegang pisau kue berpita pink yang diberikan Briana tadi padanya dan Liam memegang setumpuk piring kecil dari kertas untuk menaruh kue nantinya.

BilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang