5. Candy

618 136 2
                                    

Pagi harinya, seperti biasa, Aran akan mengantarkan Rain terlebih dahulu ke sekolah sebelum ia berangkat kerja. Hari harinya yang sibuk selalu ia sempatkan untuk mengantar jemput Rain setiap hari. Bukan menyempatkan, lebih tepatnya sudah kewajiban karena hanya ia yang akan melakukan itu.

Setelah sampai di sekolah, Aran menggandeng tangan Rain masuk dan mengantarnya sampai di depan kelas. Anak anak seusia Rain juga sudah banyak berdatangan.

"Bekalnya di abisin ya, tapi sebelum itu ga boleh minum susu dulu. Minum susunya abis makan, juga jangan lupa minum air putihnya" pesan Aran.

"Siap, bawel" Rain mengangkat tangannya memberi hormat diiringi dengan tawa renyahnya.

"Dasar ya, nurut siapa kamu nyebelin gini hm?" Kekeh Aran menoel hidung mancung Rain.

"Udah sana masuk, kasih tasnya ke ibu ya?"

"Iyah"

Setelah itu, Rain masuk ke dalam kelasnya, memberikan pouch berisi bekalnya kepada guru yang ada disana. Aran tersenyum melihatnya, setelah memastikan Rain telah berbaur dengan temannya yang lain, ia melangkah keluar.

"Selamat pagii.."

"Hai, pagi Bu Fiony" seru Aran dengan senyuman.

"Abis nganter Rain yah?" Tanya Bu Fiony, padahal sudah jelas jawaban dari pertanyaannya itu. Hanya basa basi saja.

"Iya hehe, Bu Fiony baru dateng?"

"Iya nih" sahut Bu Fiony dengan ramah.

"Agak formal yah kita, santai aja kali Rain juga udah masuk" ucap Bu Fiony lagi.

"Iya juga ya haha"

Aran dan guru Rain bernama Fiony itu memang dibilang cukup akrab. Hanya saja ketika bersama Rain mereka mengubah bahasanya menjadi formal agar Rain tidak mengubah sikapnya pada Fiony yang berstatus sebagai gurunya.

Dapat dikatakan jika Aran dan Fiony lumayan dekat. Mereka juga sering jalan bersama, seperti mengajak Rain bermain atau jalan jalan. Tapi hanya sebatas teman, tak ada hubungan yang berarti diantara keduanya. Atau (belum).

"Oh iya, kemarin aku mampir ke cafe tapi gak ada kamu" ucap Fiony

"Oh ya? Kemarin abis jemput Rain saya ga balik ke sana lagi sih"

"Kamu gak ngabarin saya kalo mau kesana" lanjut Aran.

"Iya sih, kemarin sebenernya cuma lewat doang terus yaudah deh sekalian aja mampir. Aku lihat cuma ada temen kamu yang biasanya disana"

"Nanti kalo mau kesana lagi kabarin aja"

Fiony mengangguk sambil tersenyum.

Aran yang melihat itu juga menarik kedua sudut bibirnya, beberapa saat ia kembali teringat dengan sesuatu yang ingin ia tanyakan pada Fiony.

"Fio, saya mau nanya sesuatu sama kamu boleh?"

"Boleh, sambil duduk disana aja" tunjuk Fiony pada kursi taman.

Aran mengangguk, lalu ia mengikuti Fiony yang berjalan ke kursi taman dan duduk disana.

Setelah keduanya duduk, Aran masih diam belum membuka suaranya.

"Mau nanya apa, mas?" Tanya Fiony

"Ini soal Rain.. jadi beberapa kali Rain sering cerita ke saya kalo pas jam istirahat ada perempuan yang suka datengin dia dan nemenin dia makan. Kamu tau ga siapa yang suka nyamperin Rain? Atau kamu pernah liat?"

"Hmm, waktu itu pernah liat sih sekali, tapi ga ngeliat wajahnya"

"Kalo perawakannya?"

"Tinggi, putih, sama rambutnya blonde dikit deh kalo ga salah" jelas Fiony

Rasa 2; Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang