Titik Masalah!

366 48 24
                                    

"Hyung.. kalo emang lo masih sayang sama doyoung hyung, lo boleh balik sama dia lagi. Gue gak akan marah atau pun ngelarang. Gue gak akan maksa lo untuk stay di sini sama gue, hyung, gue mau lo bahagia. Jujur.. gue sayang sama lo, tapi... gue juga sayang sama doyoung hyung. Gue ngeliat doyoung hyung bener - bener tertekan dan gak bahagia banget ngejalin hubungan sama junghwan. Gue bisa liat sorot mata kalian berdua, kalian bagaikan rumah bagi satu sama lain. Gue tau lo nyamannya sama doyoung hyung, dan gue juga tau kalo doyoung hyung nyamannya sama lo.." tutur jeongwoo.

"Woo...." lirih yedam seraya menitikkan air matanya. Ia benar - benar merasa tidak enak pada jeongwoo, karena di sini ia jadi seperti hanya menjadikan jeongwoo sebagai pelarian saja.

"Hyung.. gue sayang sama lo.. dan gue juga sayang sama doyoung hyung. Gue mau liat kalian berdua bahagia, hyung. Gak perlu mikirin gue gimana.. gue udah gak peduli sama cinta - cintaan sekarang. Gue udah di titik di mana gue lebih milih ngeliat orang yang gue cintai bahagia, dari pada maksa untuk milikin orang itu. Dan.. masalah junghwan.. nanti biar gue yang coba ngasih penjelasan ke dia pelan - pelan. Gue bakal usahain buat bantu lo balik sama doyoung hyung" ujar jeongwoo sembari mengusap air mata yedam, meski dirinya sendiri pun kini tengah meneteskan air mata. Ia juga berusaha keras untuk memberikan senyuman manis pada yedam, agar lelaki itu yakin untuk mengakhiri hubungan mereka dan kembali kepada doyoung.

'Hati gue sakit banget. Tapi ini adalah keputusan terbaik supaya gue gak terus merasakan sakit! '







💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎







Keesokkan paginya. 

Yedam yang semalam memutuskan untuk tidur bersama jeongwoo -mungkin untuk terakhir kalinya-, baru saja keluar dari kamar jeongwoo. Ia tidak sengaja berpapasan dengan doyoung yang langsung terkejut karena melihat matanya yang membengkak akibat menangis semalaman.

"Loh.. hyung! Lo kenapa? Abis nangis?" tanya doyoung panik. Tepat saat ia bertanya seperti itu, jeongwoo juga hendak keluar dari kamarnya.

"Eum.. i - iya.. doy..." yedam terlihat sedikit gugup dan canggung. Ia juga melirik - lirik ke arah jeongwoo, berharap laki - laki itu mau membantunya.

"Doyoung hyung.. masuk ke kamar gue bentar! Ada yang mau gue omongin" pinta jeongwoo yang lalu membuka pintunya lebar untuk mempersilahkan kedua hyungnya itu masuk ke kamarnya. Doyoung yang sedikit khawatir dan bingung pun hanya bisa menatap yedam penuh tanya seraya melangkah masuk ke kamar jeongwoo.

"A-ada.. ada apaan sih nih? Kalian berdua abis berantem?" tanya doyoung.

"Hyung.. putusin junghwan! Balikan sama yedam hyung aja!" tegas jeongwoo langsung to the point. Doyoung tentu sangat terkejut mendengarnya.

'Kenapa jeongwoo tiba - tiba gini? Apa karna kemaren dia nangkep basah gue sama yedam hyung pas di kantin? Apa dia denger semuanya? Tapi kenapa dia nyerahin yedam hyung gitu aja? ' batin doyoung bertanya - tanya.

"Kita udah putus, doy. Jeongwoo udah ngerelain gue buat balikan sama lo.." ujar yedam.

"T-tapi.. tapi kenapa, woo? Lo udah gak sayang sama yedam hyung?" tanya doyoung pada jeongwoo.

"Justru karna gue sayang. Gue sayang banget sama yedam hyung.. dan.. gue juga... sayang sama lo, hyung. Tapi gue gak mungkin milikin salah satu dari kalian. Kalian juga masih saling mencintai. Gue tau kalo kalian adalah tempat ternyaman bagi satu sama lain. Gue mau liat lo berdua bahagia.." jelas jeongwoo seraya menggenggam tangan yedam di tangan kirinya, dan tangan doyoung di tangan kanannya. Air matanya pun kembali terjatuh tanpa permisi. Keputusan ini adalah keputusan yang sangat berat untuknya. Namun, ia tidak mau terlibat dalam cinta segitiga lagi. Rasa sakit akibat putus cinta lebih baik dari pada rasa sakit ketika terlibat cinta segitiga. Ia lebih baik sendiri, yang membuatnya lebih aman dari masalah percintaan yang begitu rumit.

Love Obstacles 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang