Beberapa menit kemudian, jihoon telah menghabisi makanan yang tadi di ambilkan oleh yoshi. Yoshi pun memberikan segelas air pada jihoon, yang juga langsung di tenggak habis oleh laki - laki itu.
"Masih laper? Mau gue ambilin makanan lagi? Atau lo mau sesuatu yang lain? Kue? Atau mau jus buah?" tanya yoshi bertubi - tubi. Ia begitu senang karena jihoon mau menghabiskan makanannya.
"Gue mo istirahat aja yosh.." sahut jihoon dengan suara lemah.
"Yaudah.. lo istirahat di sini ya.. kamar lo lagi di bersihin dulu biar bau nggak enaknya ilang.. biar gue tidur di kamar mashiho aja nanti.. Kalo ada perlu apa - apa panggil gue.. " yoshi baru saja hendak berdiri dan meninggalkan jihoon, namun laki - laki itu dengan cepat meraih tangan yoshi dan menahannya untuk tetap bersamanya.
"Temenin gue, yosh.. tidur di sini aja sama gue..." pinta jihoon dengan mata yang berkaca - kaca.
"Hhh.. yaudah.. gue cuci piring dulu ya? Nanti gue balik lagi.." Yoshi pun akhirnya langsung bergegas mencuci piring bekas makan jihoon, mengambil segelas air putih untuk persediaan jihoon di kamar, lalu kembali ke kamarnya untuk menemani jihoon tidur.
Yoshi merebahkan dirinya di sisi kanan jihoon, dan jihoon pun langsung mengambil posisi memeluk tubuh yoshi erat. Bahkan yoshi sampai merasa sedikit gerah akibat suhu tubuh jihoon yang terbilang hangat. Yoshi tentu merasakan ada yang aneh dan juga canggung, karena ini pertama kalinya ia tidur berdua dengan jihoon. Bahkan ini juga pertama kali untuknya tidur dengan dipeluk erat oleh laki - laki selain mashiho.
"Jangan pergi.. dan jangan tinggalin gue ya, yosh. Setidaknya kalo yang lain benci sama gue, gue masih punya lo..."
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Keesokan harinya.
Jam sudah menunjukkan pukul 7:30 pagi. Yoshi terbangun lebih dulu di bandingkan jihoon. Tentu posisi tidur mereka masih tidak berubah, yakni dengan jihoon yang memeluk erat tubuh yoshi dan wajahnya berada tepat di lekukan leher dan bahu yoshi. Ia bahkan bisa merasakan dengan jelas hembusan nafas hangat jihoon di ceruk lehernya.
Entah mengapa, yoshi seperti merasakan gejolak aneh pada tubuhnya karena hembusan nafas hangat jihoon tersebut mengenai titik sensitifnya. Namun, yoshi berusaha menepis itu semua dan kini ia berusaha untuk menyingkirkan tangan jihoon yang melingkar di perutnya dengan sepelan mungkin. Setelah berhasil terlepas dari pelukan teman baiknya itu, yoshi pun langsung bergegas ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, tepat setelah yoshi keluar dari kamar mandinya, tiba - tiba saja ada yang mengetuk pintu kamarnya. Yoshi pun langsung bergerak untuk membukakan pintu.
"Jun? Kenapa? Tumben pagi - pagi gini udah bangun.. udah seger.." tanya yoshi saat melihat bahwa yang baru saja mengetuk pintu kamarnya adalah junkyu. Lelaki imut itu sudah terlihat segar seperti habis mandi, bukan bermuka bantal, tanda kalau ia sudah bangun dan mandi sejak tadi. Tentu mengherankan, mengingat sosok junkyu harus di bangunkan dengan susah payah dan jarang sekali akan bangun se pagi ini -kalau sedang tidak ada kelas pagi tentunya-.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Obstacles 2 {END}
FanfictionKelanjutan dari cerita cinta penghuni Mansion Berlian. Bukannya bersemi malah bersegi~ Follow Us On TikTok @Sinballalagattaa