Malam harinya.
Yoshi dan mashiho saat ini tengah berjalan perlahan menuju ke kamar mashiho. Di tangan yoshi sudah ada dua gelas susu hangat, kesukaannya dan juga kekasih imut di sisinya. Mereka hendak melakukan rutinitas mereka sebelum tidur, yaitu meminum susu hangat lalu cuddle hingga keduanya terlelap.
"Sayang.. aku lega deh sekarang udah mulai mereda permasalahannya.." ucap yoshi membuka pembicaraan.
"Iya.. aku juga. Sekarang tinggal masalah jihoon hyung sama hyunsuk hyung aja nih.. kira - kira mereka gimana ya nanti ke depannya? Kalo aku jadi hyunsuk hyung sih.. pasti aku gak akan kuat buat lanjutin hubungan sama jihoon hyung.." tepat pada saat mashiho berkata seperti itu, terdengar suara yang cukup keras dari kamar jihoon.
BRAAKK!!!
PRANGG!!!
"JIHOON HYUNG!!"
"JIHOON!!"
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Setelah tadi berhasil menenangkan jihoon, memanggil dokter, dan juga membereskan kekacauan yang di buat oleh jihoon, kini yoshi dan mashiho tengah menatap cemas lelaki berotot yang wajahnya begitu pucat dan terkulai lemas di atas kasurnya itu. Terdapat beberapa luka di tangannya karena ia tadi memukul dan membanting cermin besarnya dan juga barang - barangnya yang lain.
"Pasti lo stress banget karena masalah ini, hyung. Lo terakhir makan pas makan siang kemaren ya?" tanya mashiho pada jihoon sambil memperhatikan yoshi yang kini tengah menaruh kompres di kepala jihoon.
"Hhh.. gimana gak sakit lo, hoon.. hoon.." tukas yoshi. Setelah selesai, yoshi bangkit berdiri dan menatap sedih ke arah teman baiknya itu.
"Hoon. Kita semua mau lo introspeksi diri.. bukan nyakitin diri!" kata yoshi pada jihoon yang kini sedang menatap kosong ke arah langit - langit kamarnya.
"Sayang.. aku ambil makanan dulu buat jihoon. Kamu jagain dia di sini ya" ujar yoshi yang mendapat anggukan kepala dari mashiho, sebelum ia melangkah keluar dari kamar jihoon. Mashiho kemudian mendekat ke arah jihoon dan duduk di tepi ranjangnya seraya terus menatap hyungnya yang terlihat begitu hancur itu.
"Cio.. gue brengsek banget ya? Apa gue udah ngelakuin kesalahan fatal?" lirih jihoon dengan suara parau dan mata yang berair.
"Hhh.. bisa di bilang kesalahan yang udah lo buat cukup fatal hyung. Lo yang dulu nasehatin kita dan bilang kalo lo gak mau kalo sampe kekeluargaan yang udah kita bangun jadi rusak gitu aja karena masalah cinta. Dan lo juga bilang kalo lo gak mau kalo sampe ada yang keluar dari mansion ini. Tapi sekarang apa? Lo sendiri yang merusak kekeluargaan yang udah kita bangun, sampe - sampe pacar lo sendiri yang keluar dari mansion ini" sarkas mashiho yang membuat jihoon meneteskan air matanya dan kembali menangis. Mashiho sebenarnya tidak bermaksud untuk membuat jihoon semakin down. Ia hanya ingin hyungnya itu sadar akan kesalahannya dan berusaha untuk mendapatkan maaf dari orang - orang yang telah disakitinya.
"Hyung.. Lo emang udah ngelakuin kesalahan besar.. tapi bukan berarti lo gak akan dapet maaf, hyung. Lo harus berusaha buat memperbaiki ini semua! Bukannya malah depresi dan nyakitin diri lo sendiri! Plis, hyung.. jangan kayak gini..." mashiho berusaha membujuk jihoon seraya mengelus lengan pria itu.
"Gue emang bodoh banget, cio! Gue udah terlalu obsesi sama junkyu.. sampe gue lepas kendali kayak kemaren! Gue sayang sama hyunsuk hyung, cio... gue gak mau kehilangan dia! Tapi gue juga gak tau kenapa hati gue gak bisa ngilangin rasa ke junkyu.. gue bingung harus gimana. Hyunsuk hyung sama junkyu pasti udah benci banget sama gue sekarang.. gue harus apa, cio? Apa gue harus pergi aja? Atau lebih baik gue mati aja sekalian biar kalian tenang" racau jihoon seraya menangis semakin deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Obstacles 2 {END}
FanfictionKelanjutan dari cerita cinta penghuni Mansion Berlian. Bukannya bersemi malah bersegi~ Follow Us On TikTok @Sinballalagattaa