Minggat?!

393 45 26
                                    

"Wan.. jujur gue sayang sama yedam hyung.. dan doyoung hyung juga. Tapi di satu sisi, gue tau, mereka akan bahagia kalo mereka berdua bersama.. jadi gue ngelepas mereka, karena mau ngeliat mereka bahagia.."

"Tapi gue gak mau sendiri, hyung. Gue pengen ngerasa di sayang terus.." gumam junghwan. Ia kini pun merubah posisi tidurnya menjadi menghadap ke jeongwoo, lalu menopang kepalanya dengan tangan kirinya, dan ia juga menatap lekat wajah pria bermata serigala di sisi kirinya itu.

"Cari yang lain, wan. Yang sekiranya bisa ngertiin lo dan bisa nyayangin lo.. tapi lo nya juga harus bisa ngertiin dia juga" saran jeongwoo.

"Capek nyari gue, hyung. Ntar yang ada gue malah dapet yang cuma mau manfaatin gue doang gegara gue ganteng trus kaya" pede junghwan yang membuat jeongwoo mendelik. Junghwan pun terkekeh melihat reaksi hyung nya yang menurutnya lucu itu.

Setelah selesai dengan tawanya, mereka berdua sama - sama terdiam. Jeongwoo yang larut dalam pikirannya sendiri seraya melamun memandang langit - langit kamarnya, sedangkan junghwan sibuk sendiri menatapi setiap inci dari wajah hyungnya itu.


Detik berikutnya, jungwhan tiba - tiba memeluk erat tubuh jeongwoo dari samping. Ia juga menelusupkan wajahnya di ceruk leher jeongwoo dan mendusel - duselkan wajahnya, menghirup aroma tubuh hyung yang hanya satu tahun lebih tua darinya itu.

"Wan? Lo kesambet apaan sih?" tanya jeongwoo yang tentunya terkejut dengan aksi si pria bongsor. Namun, meskipun ia terkejut, ia sama sekali tidak mencoba menghindar atau pun menolak pelukan junghwan. Mungkin junghwan sedang membutuhkannya saat ini, pikir jeongwoo.

"Gue mo nyoba sayang sama lo aja, hyung. Boleh kan?"

"Kan.. waktu itu juga kan lo udah diingetin buat hati - hati. Kepincut beneran kan lo sama pesona gue!" canda jeongwoo yang berusaha menetralisir degup jantungnya.

"Hahaha... abisnya lo bikin gue nyaman, hyung! Bijak banget lagi lo nya. Gue yang tadinya mo ngamuk - ngamuk ke doyoung hyung sama yedam hyung jadi gak jadi gara - gara denger omongan lo!" kekeh junghwan. Ia kemudian mengangkat kepalanya, menaruhnya di atas dada jeongwoo seraya kembali menatap ke arah hyungnya itu.


"Hyung.. omongan lo ada benernya juga. Gue kayaknya emang gak cocok sama doyoung hyung. Kayak yang lo bilang tadi, gue tuh terlalu cemburuan dan over - protective banget. Sedangkan doyoung hyung jiwanya bebas dan gak bisa dikekang. Apa gue putusin doyoung hyung sekarang aja ya, hyung?" tanya junghwan meminta saran.

"Besok lo temuin dia. Ngomong baik - baik berdua.. dari hati ke hati. Inget, jangan sampe ngeluarin kata - kata yang nyakitin perasaan dia! Oke?" jeongwoo memberi saran sekaligus memperingatkan junghwan, seraya mengelus - elus dan memainkan rambut lelaki bertubuh bongsor itu. Junghwan pun mengangguk sebagai jawabannya, tanda ia mengerti dan setuju.


"Hyung.. gue tidur sini ya?" izin junghwan sambil menaruh kepalanya di dada jeongwoo dan mengeratkan pelukannya.

"Ih.. tidur di kamar lo sendiri sana! Berat!" tolak jeongwoo sembari berusaha menyingkirkan tubuh besar yang sedikit menindihnya itu.


"Gak mau! Elus - elus lagi kepala gue, hyung.. jangan berenti sampe gue tidur" pinta junghwan.

"Ish.. segitu kurbelnya lo?" ledek jeongwoo.

"Cepetann hyunggg!! Nanti gue nangis nih!" ancam junghwan yang membuat jeongwoo geleng - geleng kepala.


"Iya iyaa... dasar bayi gede!"




Love Obstacles 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang