Permohonan Maaf Jihoon

255 20 8
                                    

"I love you, bby" gumam jihoon sambil mengecupi dengan lembut leher hyunsuk. Hyunsuk yang merasa geli pun menangkup pipi jihoon dan berusaha menjauhkan wajah jihoon dari lehernya.

"I love you more, bby.. jangan nakal lagi, ya?" jihoon mengangguk kecil sebagai jawaban. Kemudian, hyunsuk mengecup - ngecupi bibir jihoon, yang membuat kekasihnya itu tersenyum bahagia.

Detik berikutnya, jihoon menahan tengkuk hyunsuk agar ciuman mereka tidak hanya sekedar kecupan saja. Ia mulai melumat lembut bibir ranum itu, sambil tangannya sesekali mengelus - elus tengkuk -dengan tangan kanannya- dan juga pinggang hyunsuk -dengan tangan kirinya-.

"I miss you so much, bby.." gumam jihoon sebelum kembali melanjutkan ciuman mereka. Hyunsuk pun tersenyum di sela - sela ciuman itu, dan ia kini mulai mengalungkan tangannya di leher jihoon.

Tangan jihoon pun sudah tidak lagi mengelus pinggang hyunsuk dari luar. Kedua tangan jihoon sudah mulai menelusup ke dalam baju hyunsuk, dan meraba seluruh bagian tubuh ramping itu. Hyunsuk yang merasa geli karena tubuhnya di raba - raba pelan seperti itu pun mulai menggeliatkan tubuhnya.



"Ekhem.. ekhemm... kepada eomma dan appa.. kalo mau bikinin kita adek baru, di kamar sana.. jangan di sini" ujar haruto yang mengejutkan hyunsuk dan jihoon. Sontak kedua insan itu pun menghentikan aksi mereka dan menoleh ke sumber suara. Ternyata sudah ada haruto dan junkyu yang berdiri tak jauh  dari sana.


"Kalian kapan pulangnya? Kok cepet? Gak kedengeran lagi suaranya.." tanya hyunsuk bertubi - tubi untuk menutupi rasa malunya karena terpergok sedang bermesraan di meja makan bersama jihoon tadi.


"Gue kelas siang doang, hyung.. klo ruto kelas pagi doang tadi. Kita baru aja masuk.. eh.. udah di suguhi pemandangan panas gini.." sahut junkyu yang menahan senyumnya. Jujur, ia sedikit merasa bahagia karena melihat hyunsuk dan jihoon sudah berbaikan dan kembali mesra seperti dulu. 


"K-kk.. kalian udah makan? Mau di masakin ramyeon? Kita tadi abis makan ramyeon.. mau gak?" hyunsuk berusaha mengalihkan topik.

"Boleh deh, hyung... kebetulan emang lagi kepengen makan ramyeon.." ucap junkyu sambil mengusap - ngusap perutnya yang tiba - tiba saja terasa lapar.

"Ayo.. pilih mau yang rasa apa.." ajak hyunsuk yang kemudian mengambil panci dan bekas makannya dengan jihoon tadi, lalu mendahului junkyu memasuki dapur.


"Kamu mau yang rasa apa?" tanya junkyu pada haruto.

"Samain aja, hyung.. biar gak ribet.." sahut haruto. Junkyu pun mengangguk dan mengisyaratkan haruto untuk menghampiri jihoon yang duduk sendirian di meja makan, sebelum pergi ke dapur menyusul hyunsuk.


"Hyung.." panggil haruto pada jihoon, seraya mendudukkan dirinya di sisi kanan lelaki itu. Jihoon pun mendongak dan menatap haruto seakan mengatakan 'kenapa?'.


"Hhh... sorry kalo emang lo cemburu gue meluk - meluk hyunsuk hyung waktu itu. Tapi pas itu gue gak ada maksud apa - apa kok. Gue cuma mau nenangin dia doang yang cemburu liat lo mesra sama mashiho hyung.. Gue udah sama sekali gak nyimpen perasaan apa pun buat hyunsuk hyung, dan gak ada sedikit pun niat buat ngerebut dia dari lo.. Jadi lo gak perlu takut gue bakal ada apa - apa lagi sama hyunsuk hyung.." ujar haruto setelah menghela nafasnya panjang. Jihoon terdiam sejenak, sebelum akhirnya membalas ucapan haruto.


"Gue juga minta maaf ya, to. Gue emang bodoh banget buat mikir klo lo bakal ngerebut hyunsuk hyung lagi dari gue. Dan sorry juga karna.. udah.. hhh" jihoon melirik sejenak ke arah junkyu dan hyunsuk di dapur, sebelum melanjutkan perkataannya dengan volume suara yang jauh lebih kecil.

Love Obstacles 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang