Bikin Adek Baru?

362 30 10
                                    

Kamar Haruto.

Setelah pergi dari kamar yoshi tadi, junkyu langsung menuju ke kamar kekasihnya, haruto, berniat untuk membangunkannya. Namun, saat ia membuka pintu kamar haruto dan menyalakan lampunya, ternyata si empunya kamar itu sudah terduduk di kasurnya dengan mata yang masih terpejam. Sepertinya laki - laki jangkung itu baru saja terbangun dan tengah mengumpulkan nyawanya.


"Baru bangun??" tanya junkyu seraya mendekati haruto dan duduk di sisinya. Ia lalu memeluk tubuh kekasihnya itu dan menyenderkan kepalanya di bahu haruto.

"Tumben udah bangun duluan.. biasanya nunggu aku ancem dulu baru bangun.." ujar haruto dengan suara berat dan serak khas bangun tidurnya sambil membalas pelukan junkyu.

"Aku gak bisa tidur soalnya.." aku junkyu.

"Kenapa? Kepikiran jihoon hyung?" tanya haruto yang di balas anggukan kecil oleh junkyu.

"Hhh.. trus gimana? Kamu udah ngomong sama dia?" tanya nya lagi setelah menghela nafas singkat.

"Udah tadi.. dia sampe nangis - nangis dan sujud di kaki aku buat minta maaf. Aku gak tega lah liat dia kayak gitu.. jadi aku udah maafin dia. Tadi juga hyunsuk hyung udah pulang, dan mereka lagi ngobrol empat mata sekarang di kamar yoshi. Semoga aja permasalahan ini cepet selesai deh.." cerita junkyu. Namun, bukannya menyahuti cerita junkyu itu, haruto malah terdiam.


"Ruto - ya..? Kok diem aja?" junkyu yang tadinya memejamkan mata sambil menyender pada bahu haruto itu pun langsung mengangkat kepalanya untuk menatap kekasihnya yang terdiam itu.

"Kamu beneran udah maafin jihoon hyung? Setelah semua yang udah dia lakuin?" junkyu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan haruto tersebut.

"Abis mau gimana lagi? Aku gak tega liat dia sampe hancur kayak gitu. Lagi pula dia udah ngehukum dirinya sendiri. Dan mau bagaimana pun dia kan sahabat aku. Emangnya... kamu gak mau maafin dia?"

"Ya.. kalo kamu aja maafin dia, aku juga harus bisa maafin dia dong? Lagi pula....." haruto terdiam, tak melanjutkan ucapannya.


'Lagi pula.. gue sama aja kayak jihoon hyung. Bisa - bisanya gue manja dan mesra - mesraan sama jeongwoo pas lagi marahan sama junkyu hyung. Dan bahkan sekarang gue malah kepikiran dia mulu.. ' batin haruto.


"Lagi pula apa?" tanya junkyu karena haruto malah diam tak melanjutkan perkataannya.

"Lagi pula... euu.. gak ada gunanya juga kan terus - terusan marah sama dia? Gak akan merubah masa lalu juga.." ucap haruto yang tidak mungkin mengungkapkan apa yang sebenarnya ingin ia katakan.

"Hmm.. bener kata kamu.. Nasi udah jadi bubur.. mau selama apa pun kita marah sama jihoon juga gak ada gunanya.. gak bakal bisa ngubah apa yang udah terjadi.. lagian dia juga udah dapet pelajaran, kan? Semoga abis ini gak ada masalah - masalah lagi deh.. aku kangen suasana mansion yang tentram dan asik kayak dulu.." junkyu mengangguk - anggukan kepalanya lalu kembali menyenderkan kepalanya itu di bahu haruto.


"Hyung.. udah mandi?" tanya haruto tiba - tiba, setelah mencium pucuk kepala junkyu.

"Udah... kenapa?"

"Mau mandi lagi gak?"

"Ih.. enggak lah.. males.." tolak junkyu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bodo. Aku pengen mandi bareng.." tanpa aba - aba, haruto kemudian menggendong tubuh junkyu ala bridal, lalu membawanya ke kamar mandi.

Love Obstacles 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang