Mencoba Membujuk

334 35 10
                                    

Yoshi kemudian mencoba menggendong tubuh jihoon ala bridal. Biasanya yoshi akan sangat kesulitan mengangkat tubuh kekar jihoon yang begitu berat baginya. Namun sekarang, ia bisa dengan begitu mudahnya mengangkat tubuh laki - laki itu. Sepertinya jihoon benar - benar kehilangan banyak berat badannya akibat tidak mengonsumsi apa pun selama satu minggu.

Setelah berhasil membawa jihoon ke kamarnya, yoshi pun segera meletakkan jihoon di kasurnya, berlari kembali ke kamar jihoon untuk mengambil pakaian baru untuknya, kemudian mencari handuk kecil dan baskom, lalu mengisi baskom itu dengan air hangat. Dengan perlahan, yoshi melepaskan pakaian jihoon, lalu membasuh wajah yang sembab itu terlebih dahulu, kemudian berlanjut ke tubuh yang kini semakin kurus itu dengan handuk kecil yang sudah ia basahkan dengan air hangat. Setelah selesai, yoshi memakaikan pakaian baru pada jihoon, dan membereskan pakaian bekas dan baskom serta handuk kecil tadi.

"Gue ambilin lo makan dulu ya, hoon. Lo harus makan.. udah seminggu lo gak makan apa - apa.." ujar yoshi. Namun, yang di ajak berbicara hanya diam menatap kosong ke arah langit - langit. Melihat jihoon hanya terdiam, yoshi hanya bisa menghela nafasnya panjang, sebelum akhirnya berlalu pergi untuk mengambilkan makanan untuk jihoon.




"Hyung.. ada apa?" tanya asahi saat yoshi baru saja menginjakkan kakinya di dapur. Tak hanya ada asahi di sana, melainkan ada juga mashiho, jaehyuk, haruto, dan junkyu.

"Hhh.. jihoon.. karena kita semua terlalu sibuk selama seminggu ini, jadi gak ada satu pun yang inget dan nge cek keadaan dia. Dia udah seminggu ini gak makan dan cuma ngurung diri di kamar. Gue rasa dia bener - bener nyesel.. sama.. yang udah dia lakuin" jelas yoshi sambil sesekali melirik ke arah junkyu.

"Trus.. sekarang dia keadaannya gimana?" tanya jaehyuk yang terlihat khawatir.

"Badannya kurus banget.. mukanya pucet. Dia juga keliatannya banyak nangis sampe matanya sedikit membengkak. Tadi pas gue ajak ngomong juga dia cuma nangis dan abis itu diem aja sambil natap kosong gitu.." yoshi menceritakan sambil bergerak mengambil sedikit makanan untuk jihoon. Ia tidak mengambil banyak karena takut jihoon tidak mau memakannya lagi.


"Hhh.. apa gak sebaiknya kita cari hyunsuk hyung? Gue sebenernya masih marah sama jihoon hyung.. tapi kalo dia kayak gini.. gak tega juga gue jadinya.." ujar haruto yang lalu menatap junkyu di sisi kanannya dan sesekali meremat lembut pinggang junkyu dengan tangan kanannya yang sejak tadi lingkarkan di pinggang ramping itu.


"Gue juga.. hhhh.. gue belom bisa maafin jihoon. Tapi mo bagaimana pun dia sahabat gue juga.. gue takut dia nekat ngabisin nyawanya sendiri kalo terus - terusan depresi kayak gini.." ujar junkyu akhirnya.

"Kayaknya emang kita harus bujuk hyunsuk hyung untuk pulang dan bicara sama jihoon hyung.." kini mashiho ikut angkat bicara.

"Tapi gimana caranya ya.. kita aja gak tau hyunsuk hyung sekarang ada di mana.. dia juga gak bisa di hubungin.. bahkan pas kita cari di kampus pun gak pernah ketemu.." ucap haruto lesu.

"Oh iya.. kalo gak salah waktu itu gue, asahi, yedam, sama doyoung sempet ngeliat hyunsuk hyung lagi jalan bareng mark hyung di cafe. Mark hyung pacarnya haechan hyung.. temen lo itu kan, hyung?" ujar jaehyuk lalu bertanya langsung pada junkyu.

"Iyaa.. si haechan temen gue" konfirmasi junkyu. Wajah mereka pun seketika mulai menjadi cerah seakan mendapat jalan keluar.

"Coba lo hubungin dia deh.. tanya.. apa dia tau hyunsuk hyung di mana sekarang. Gue mau ke atas dulu.. nyuapin jihoon supaya dia makan.." kata yoshi yang langsung mendapat anggukan sebagai jawaban. Setelah itu, yoshi pun langsung bergegas menuju ke kamarnya untuk menyuapi jihoon makan.

Love Obstacles 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang