cinta kita 15

17.2K 1K 4
                                    

Ceklekk...

Pintu terbuka.. Menandakan ada yang masuk ke dalam ruangan ini.. Prilly yang sedang berbaring sambil memainkan hpnya terpaksa terbangun..

"Masih jam setengah 12.. Setengah jam lagi ali baru kelar.. Knpa dia sudah kembali" pikir prilly yang menganggap ali lah yang masuk..
Dengan senyumnya prilly segera keluar dari sisi ruangan yang besar ini..

"Ali.. Kamu sudah...."
Kata2 prilly terhenti.. Iia tak berani melanjutkan ucapannya..
Itu bukan ali.. Dia brian.. Dengan beberapa kantong kresek yang iia bawa..
"Mata itu.. Senyum itu" batin prilly.. Dengan segera prilly mengalihkan pandangannya.. Seakan iia terpaku pada sosok brian.. Entahlah.. Terpaku atau memang sekedar kaget..

"Maaf bu.. Pak ali menyuruh saya membawakan ini" ucap brian .. Prilly tak menjawab iia masih saja menunduk..
Iia tahu tindakannya salah.. Hanya diam padahal hatinya ingin sebuah kepastian. Kepastian mengapa brian meninggalkannya.. Iia ingin hidup bebas tanpa memikirkannya.. Tapi iia malah takut saat berhadapan dengan brian.. Sosok yang dulu di cari prilly karna kehilangan..

Brian melangkah.. Menaruh beberapa kantong kresek itu di meja depan sofa di sudut ruangan ini..

"Baik.. Saya permisi dulu bu" ucap brian.. Hatinya tersayat.. Bahkan prilly tetap tak mau menatapnya.. "Apa aku semenjijikan itu untuk kau tatap" batinnya.. Dan tanpa mendapat jawaban dari prilly atas pamitnya.. Brian segera melengos pergi..

"Tunggu"
Suara yang lirih dan bergetar.. Namun mampu membuat brian berhenti seketika..

Seakan suara lirih itu berteriak kencang di dekat telinganya.. Suara dari gadis mungil dengan pipi chubby nya..

Prilly menahan nafasnya sejenak saat brian membalikkan tubuhnya.. "Ayo prill" ucapnya menyemangati dirinya.. Iia harus bisa menanyakan ini.. Iia tak seharusnya begini.. Ada hati yang harus iia jaga.. Dan iia tak mau masa lalunya selalu membayangi dirinya..

"Ada apa bu.. Apa ibu butuh sesuatu?" tanya brian..
Prilly menggeleng lemah.. Sungguh prilly lemas.. Iia terduduk di sofa tersebut dan brian hanya menatapnya..

"Knpa kamu seperti ini?" tanya prilly.. Suara itu bergetar.. Prilly menahan tangisnya..

"Apa maksud ibu?" tanya brian.. Dia masih profesional sebagai sekertaris dari tunangan prilly..

"Jangan pura2 seperti orang asing brian" ucap prilly

Brian menutup matanya menghela nafas.. Sakit mendengar ucapan itu..

"Knpa hanya diam?" tanya prilly

"Maaf bu..tapi..."

"Brian.. Apa kau tak tahu saat kau pergi meninggalkanku tanpa kejelasan.. Apa kau tak tahu aku begitu frustasi dan kehilanganmu" ucap prilly ..iia benar2 menahan tangisnya

"Maaf" suara itu sangat lirih begitu sangat terlihat pedih..

Prilly menatap nanar pada brian yang mematung menatapnya..

"Maaf??hanya maaf?? 5 tahun lebih aku terpuruk karna kepergianmu, dan sekarang kau tiba2 muncul di kehidupanku,, bahkan saat aku memulai kehidupan baruku"prilly mulai terisak

" maaf.. Ini bukan kemauanku, maaf telah mengganggu kehidupan barumu, jika kau mau aku akan pergi dari perusahaan ini"ucap brian.. Ingin sekali iia merengkuh tubuh prilly yang bergetar karna tangisannya.. Namun iia tak berani.

"Tidak perlu, ini memang bukan kemauanmu untuk kembali bertemu denganku, kau bahkan ingin aku lenyap mungkin dari bumi ini. Saat kau meninggalkanku dulu,, tanpa alasan yang tak jelas" ucap prilly.. Emosi dan kecewa sangat jelas terdengar..

"Tidak prill.. Aku meninggalkanmu karna alasan yang jelas, alasan kalau aku memang tak pantas untukmu, daddymu yang menyuruhku meninggalkanmu prill" brian hanya bisa menjawab itu semua di dalam batinnya.. Iia tak mau prilly membenci daddynya.. Bahkan brian tak mau merusak kebahagiaannya bersama ali..

"Banyak alasan prill" ucap brian lirih

"Apa?" sentak prilly

"Tidak penting.. Lagian itu cuma masa lalu.. Hiduplah di masa sekarang.. Maaf aku sempat menyakitimu, mungkin bahkan sampai sekarang.. Maaf dan hanya maaf.. Permisi"ucap brian dan berlalu meninggalkan prilly yang masih terisak..

" arggh"prilly mengusap wajahnya kasar.. Suara pintu yang terbuka dan kembali tertutup membuat prilly menatap pintu itu..

"Kenapa dengan hatimu prill.. Mengapa hatimu kacau.. Benar apa kata brian.. Dia cuma masa lalu. Hidup lah di masa sekarang.. Tapi mengapa kau tak menjelaskan alasan kau meninggalkanku.. Aku hanya ingin tahu.. Setidaknya meskipun akan menyakitiku" gumamnya lirih.. Iia menerawang jauh seakan pandangannya bisa menembus pintu yang iia tatap. Sosok yang kini membuka pintu dan berdiri menatapnya pun tak membuat prilly bergeming.. Iia masih menatap kosong ..

"Prill" ucap seseorang yang berdiri tadi.. Iia tampak panik melihat prilly dengan sisa ait matanya.. Iia segera berlari menghampiri prilly.. Menangkup wajahnya..

Prilly baru tersadar saat pandangannya dialihkan.. Dilihatnya ali sudah di hadapannya dengan wajah cemas.

"Ada apa prill?" tanya ali sembari menghapus air mata prilly.. Prilly menggelrng manja..

"Maaf kalau aku terlalu lama" ucap ali.. Prilly hanya diam.. Iia langsung memeluk prilly..

"Maaf li.. Bukannya aku menghianati hati ini.. Bukannya aku tak mencintaimu.. Tapi entah mengapa hati ini selalu kacau bila bertemu dengan brian.. Aku akan mencoba melupakannya terus mencoba.. Dan sepertinya itu akan mudah karna kamu" batin prilly.. Ali hanya diam merasakan pelukan prilly iia mengusap punggung prilly menenangkannya..

"Kamu lama" ucap prilly manja.. Ali tersenyum dan melonggarkan pelukan prilly..

"Apa kau sudah sangat merindukanku" goda ali.. Prilly tersenyum malu dan memukul lengan ali singkat..

Ali malah terkekeh dan menatap kantong kresek yang tadi di bawa brian belum sama sekali tersentuh..

"Knpa belum di makan? Aku kira kau lapar?" ucap ali

Prilly menggeleng dan malah bergelayut di lengan ali dengan manja..

"Aku pengen makan denganmu" ucap prilly kemudian..

"Baik lah.. Ayo kita makan" ucap ali..
Mereka pun akhirnya makan beberapa cemilan yang di bawa brian sekaligus makan siang yang di pesan oleh ali..


__""__

Aliando pov

Hari berganti lagi.. Pagi pun kembali menjelang.. Weekend yang ku tunggu..
Semoga tak ada halangan untuk rencana hari ini..

Bandung.. I'm coming..

Liburan :)
Horeeee..
Vote nya sangat di tunggu.. Apa lagi kalau yang sudi comment!! Duh pasty buat semangat!! :)

CINTA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang