Cinta Kita 23

17.2K 998 10
                                    

PRILLY POV

"Aaaaaaa" aku berteriak saat sedang asyik memasak.. Ku tak mempedulikan masakanku dan naik ke atas kursi yang ada di meja makan.. Meja makan memang masih satu ruangan dengan dapur..

"Husst..husst" aku terus mengusir tikus putih yang lewat dan bergaya meledek di depanku.. Oke itu cuma imajinasiku..

"Aaaaaaa" kembali ku keluarkan suara 8 oktafku saat tikus itu berjalan ke arahku..

"Apa apa ada apa??" suara ali kini terdengar dan detik kemudian dia sudah berada di dapur ..

"Aliiii" aku berteriak menyebut namanya sembari menunjuk tikus yang tepat berada di bawah kursi yang aku naiki..

"Pril.. Sayang.. Kamu gpp?" sangat terdengar nada khawatir di sana..
Aku menggeleng dan kembali menunjuk tikus itu..

"Tikus??" tanya ali

Aku mengangguk dan tak terasa aku sudah terisak.. Omg!! Ok mungkin aku lebay hanya karna tikus.. Tapi asal kalian tahu.. Aku anti banget sama tikus.. Ikhhh geli.. Jijik.. Ikh sumpah ngebayanginnya aja ampe merinding niih..

Kulihat ali mendekatiku dan mengusir tikus itu menggunakan sapu..
Plakk!! Ali memukul tikus itu dengan satu kali pukulan dan tepat!! Tikus itu langsung terkapar..

Aku menekuk lututku dan terisak.. Shock dan takut..

"Udah udah.." ucap ali mengusap rambutku aku segera memeluknya.. memeluk dengan sangat erat..
Kurasakan ali tak membalas pelukanku tapi juga tak menolak.. Sampai akhirnya aku berangsur tenang dan tak menangis lagi

"Cengeng banget sih.. Tikus doank.."ucap ali sinis.. Kemudian melepaskan pelukanku..

" udah kan.. Udah aku buang"ucap ali kemudian berlalu..

Aku tersenyum melihat tingkah ali. Tadi dia sangat panik dan khawatir tapi sekarang dia kembali sinis. Aku senang karna masih ada perhatian dan kekhawatiran padaku . setidaknya itu membuktikan kalau iia tak mau terjadi apa2 padaku..

"Li" panggilku sebelum ali menghilang..
Ali menoleh "thanks" ucapku tersenyum..

"Hmmm" ali hanya bergumam dan kembali melangkah pergi..
Entah mengapa aku tetap tersenyum meskipun ali masih cuek.. Setidaknya Ali tak benar2 marah padaku..

Tikus!! Meskipun aku benci kamu.. Aku makasih banyak sama kamu..

Aku tersenyum, kembali mengingat kejadian barusan saat ali panik dan dengan cepat membantai tikus itu...
Namun senyumanku terhenti saat bau menyengat tak enak menusuk hidungku.. Aku mengendus. Apa dari bangkai tikus itu?? Bukankah tikus itu baru saja mati?? Masa udah bau busuk sih?
Kembali ku mengendus.. Wait wait wait.. Bukankah ini bau gosong.. Segera aku menoleh pada kompor yang diatasnya terdapat wajan berisi masakanku..

"Aaaaaaa" aku kembali berteriak dan meloncat dari kursi mematikan kompor dan melihat hasil maskanku yang sudah gosong..

"Aah ayam ku" ucapku sedih.. Sangat sial.

"Ada apa?" ku menoleh saat ali kembali ke dapur dengan nafas yang ngos2an. Nampaknya dia berlari saat mendengar aku kembali berteriak

"Hehee" aku hanya bisa nyengir padanya.. Memperlihatkan deretan gigiku yang rapih..

"Bau apaan?" tanyanya

"Masakan aku"ucapku masih nyengir
Ali mengerutkan keningnya tak mengerti.. Kemudian detik selanjutnya dia mengacak rambutnya asal

"ehhh bisa nggak sih nggak nyusahin"ucapnya kemudian berlalu pergi..

__""__

Siang hari aku melihat ali sedang santai menonton tv.

CINTA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang