Cinta Kita 19

17K 1K 7
                                    

PRILLY POV

Malam yang sangat indah, ternyata kedatangan maudy tak seburuk yang aku bayangkan..
Dia sangat baik, meskipun aku tahu dia sangat dekat dengan ali, tapi dia bisa memposisikan saat bersamaku, dia ada gunanya juga menyusul kami ke bukit yang baru aku tahu namanya adalah bukit trassa.. Iia menjadi photografer kami.

Aku tersenyum melihat layar hp ku, hasil jepretan maudy sangat bagus, 1 foto yang membuat aku terkagum2..
Saat aku tertawa menatap ali, hanya siluet yang terlihat karna latar sunset yang sangat indah di sore itu..maudy benar2 ahli, pikirku..

Aku menoleh, melihat ali yang masih fokus menyetir mobilnya, yah!! Kami dalam perjalanan pulang. Besok ali harus kembali bekerja..

Sudah lama dalam perjalanan aku merasakan sesuatu yang basah dan lembut menyentuh pipiku, aku membuka mataku, manampilkan ali yang sedang tersenyum.

"Kau lelap sekali sayang" ucap ali
Aish.. Sudah brapa lama aku tidur. Bahkan aku tak tahu kalau aku sudah sampai.. Lantas apa tadi dia menciumku? Ah.. Membayangkannya saja sudah membuag pipiku merah..

"Sudah sampai yah?"ucapku

Dia mengangguk kemudian mengusap kepalaku, mengacak2 rambut atas ku " masuk gih, istirahat, kamu kelihatan lelah.. Langsung tidur!!"ucapnya. Ish.. aku sebal dengan nada memerintahnya..

"Oke boss" ucapku sebal
Dia malah tersenyum dan menarik tubuhku dalam pelukannya..

"Ahh.. Aku masih ingin bersamamu, tapi waktu memang mengharuskan kita istirahat, aku tak mau melihatmu sakit" ucapnya.

"Pulanglah. Kau juga butuh istirahat" ucapku mencoba melepaskan pelukannya namun dia malah mengeratkan pelukannya.

"Sebentar saja, aku ingin menghirup aroma parfummu dulu lebih lama" ucapnya membuatku bergidik geli, jadi dia senang dengan bau tubuhku..ah aku sangat senang.

Beberapa menit akhirnya ali melepaskan pelukannya..

"Masuklah.. Ingat!!langsung tidur.. Bye sayang i love u" ucapnya

Aku mengangguk "love u too. Kamu hati2" jawabku kemudian turun dari mobil ali..



__""__




Jam cepat berganti, hari pun dengan cepat berubah, tak terasa sudah 2 bulan aku menjalin hubungan dengan ali.

Aku bingung dengan sikap nya yang kadang so sibuk, tapi kadang selalu romantis.
Terlebih akhir2 ini iia selalu tak bisa datang kerumahku saat pulang kantor. Aku rindu padanya..

Weekend yang kelabu, aku hanya berguling2 di atas kasurku dengan buku yang berserakan. Apa kau pikir ini buku fisika, atau psikolog?? No!!! Ini bukan buku seperti itu tapi novel lebih tepatnya..
Aku sedari tadi sudah melahap 2 novel dan ke 3 berada ditanganku.. Aku mendesah sebal.. Lalu beranjak duduk di atas kasurku..

"Beteeee" teriakku, namun tak terlalu kencang..

Aku sebal karna ali tak ada kabar dari semalam, bahkan pesanku tak ada yang di balas, terlebih daddy, iia mementingkan tamunya hari ini dari pada kencan denganku.. Arggh aku sebal..

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu membuatku semakin malas, bukannya bergegas beranjak membukakan pintu, aku malah menghempaskan tubuhku kembali dan menarik selimut hingga semua tubuhku tak terlihat, buku yang sedari tadi ku pegang kini kembali ku baca.. Samar2 karna aku berada dalam selimut..

"Prilly.. Buka donk" suara mommy semakin kencang, bahkan gedorannya lebih terdengar seperti gebrakan..
Aku menyingkap selimut kemudian menatap pintu malas.. Suara gedoran itu tak mau berenti sehingga dengan terpaksa aku beranjak membukanya..

CINTA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang