Cinta Kita 6

22K 1.2K 2
                                    

PRILLY POV

Mobil hitam ali kini sudah terparkir dengan rapi berjejer dengan mobil lainnya, kami sudah sampai restaurant italy yang tak jauh dari kampusku.
Kulihat ali keluar lebih dulu, memutari mobil dan membukakan pintu untukku..

"Makasih" ucapku, sungguh aku selalu tersanjung atas semua perlakuannya..
Aku melangkah masuk, tangan kami terus bertautan.

Saat kami duduk pelayan segera datang dan mencatat pesanan yg kami minta..
Kulihat iia terlihat salting terus menatap ali.. Ish.. Apa ali begitu mempesona .. Bahkan pelayan saja terus menatap kagum padanya. Ingin sekali aku mencongkel mata genitnya.. Apa dia tak lihat ali pergi bersamaku..
Ah prilly.. Kenapa kau menggerutu. Apa kau cemburu??

Sepeninggalnya pelayan tersebut aku bernafas lega, aku langsung menatap ali yg ternyata sudah menatapku dengan senyumannya..

"Apa tak ada yg lain selain senyuman?" tanyaku, dia selalu tersenyum hingga membuat aku meleleh. Nampaknya tak hanya aku, orang disekeliling yang melihatnyapun ikut terpana..

"Tak tahu. Setiap menatapmu aku selalu ingin tersenyum"

Yaampuun.. Apa dia tak bisa terus menggombal.. Pipiku terasa panas.
Kini tangan ali terlihat bergerak, menyentuh tanganku yg tergeletak di atas meja.. Iia tersenyum dan menggenggamnya erat..
Aku pun hanya tersenyum senang..

"Li" panggilku

"Hmm"

"Aku boleh bertanya kan? Aku ingin lebih mengenal kamu"

"Of course princess"

"Emm.. Kenapa kamu menyetujui perjodohan ini"

"Awalnya tidak, tapi setelah melihat kamu aku langsung berubah pikiran"

"Why?"

"Entahlah. Aku hanya mengikuti kata hatiku. Kenapaa? apa kamu menyesal menerimaku?"

"Ah tidak"

"Yakiin??"

"Iya. Justru aku senang" ucapku jujur
Iia tersenyum lalu mengusap punggung tanganku dengan ibu jarinya..memberi kehangatan di sana.

"Kenapa aku tak melihat mamah kamu?" tanyaku lagi

Iia tersenyum lagi sebelum menjawab.

"dia sudah nyaman di surga" ucapnya
Bagai tersayat, iia ternyata sudah tak mempunyai sosok ibu yg menjaganya lagi.

"Maaf" ucapku tak enak

"Tak apa.. Aku sudah dari kecil ditinggal mamah, sejak kelas 2 sd. Aku hanya hidup berdua dengan ayah, ayah dari dulu memaksaku untuk masuk fakultas bisnis, agar bisa meneruskan perusahaannya. Meskipun aku menolak..hmmm mungkin kalau ada mamah. Papah tak akan sedingin sekarang, hanya memerintah dan mementingkan egonya"
Ucapnya panjang lebar. Aku merasakab sakit di dadaku, serasa bisa merasakan apa yang dia rasakan

"Tapi.. Bagaimanapun keputusan untuk kuliah seni diam2 itu salah li"

"Aku tau... Tapi.."

Dia menggangtungkan ucapannya. Seolah mengerti, aku hanya bisa diam..hingga akhirnya pesanan datang dan kami melahap pizza yang tampak menggiurkan ini.


__""__


Perjalanan pulang ke kampus, aku masih ada kuliah lagi jam 1, makan siang tadi sangat menyenangkan, aku bisa tau sosok ali lebih jauh,

Iia sosok yang mencintai ayahnya, tapi iia benci dengan ayahnya karna keegoisannya, tapi aku yakin rasa sayangnya lebih besar..

Suara dering hp dari ali kini terdengar.. Aku menoleh dan melihat iia mengangkatnnya

"Hallo" ucap ali

....

"Hah?? Rumah sakit??" pekiknya yang membuat aku terlonjak kaget dan menatapnya intens


__""__


ALIANDO POV

Makan siang yang menyenangkan, banyak obrolan hari ini, aku sangat senang dengan kepribadian prilly. Iia sangat pintar dan lembut.

Perjalanan ke kampus prilly tiba2 hp ku berdering. Aku segera menjawab setelah melihat nama revan, orang kepercayaan papah tertera di layar..

"Hallo" ucapku

"Hallo tuan muda, tuan.. Tuan besar di larikan ke rumah sakit"

"Hah? rumah sakit??"pekikku.. Serasa di hantam beton beratus2 kilo. Aku sangat kaget mendengarnya

" iya tuan dia tiba2 di temukan tak sadarkan diri diruangannya"

"Aku segera ke sana" ucapku langsung mematikan hp.

Segera ku menoleh pada gadisku yang sudah menatapku intens..
Arghhh sebenarnya aku tak tega menurunkannya di sini. Namun aku khwatir pada papah..

"Prill. Sorry. Papah di rumah sakit aku harus kesana. Kamu gpp kan pake taksi"

"Om leo??" pekiknya tak kalah kaget
"kenapa?" tanyanya lagi

"Entahlah. Revan bilang dia tak sadarkan diri di ruangannya, tak apa kan aku tak mengantarmu sampai kampus"

"Aku ikut" ucapnya tiba2

"Kamu ada kelas prill"

"Ikut" ucapnya lagi tanpa terbantahkan..

"Tapi..."

"Please" ucapnya menyentuh lenganku memohon, aku terkesiap dan langsung mengiyakan..

Pah.. Kamu kenapa??
Apa papah sudah kelelahan menangani perusahaan ini..gumamku khawatir..

Hy...jangan lupa vote

CINTA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang