Cinta Kita 21

16.4K 978 10
                                    


BRIAN POV

aku sangat kaget saat tiba2 sebuah pesan masuk entah dari siapa.. No asing..

Aku membukanya.. Dan isi pesan benar2 membuatku bertambah kaget..
Prilly?? Untuk apa dia ingin bertemu denganku..

Entah lah aku tak tahu.. Apa dia akan memaksaku untuk menceritakan mengapa aku pergi darinya?? Ah tidak mungkin. Untuk apa semua itu?? Toh dia sudah memiliki ali ,dan dia sangat bahagia..

Hari yang ditunggu.. Siang hari aku melangkahkan kakiku menuju cafe yang tak jauh dari kantor.. Aku gugup bertemu dengannya.. Aku takut tak bisa mengontrol perasaanku. Entahlah sudah bertahun2 aku menjauhinya mengapa pertemuan akhir2 ini membuatku dengan mudah menyetujui pertemuan ini..

Tepat di pojok ruangan, di meja no 16 aku menemukan gadis yang masih sangat melekat di hatiku sedang terduduk memainkan sedotan yang berada dalam orangejuice nya.. Iia menoleh saat merasakan ke datanganku.. Setelah menyuruhku duduk aku langsung menarik kursi dan duduk di hadapannya..

Kenapa jantungku masih berdetak kencang.. Aku bahkan ingin sekali merengkuhnya dalam pelukanku.. Segera ku tundukan kepalaku agar meredam keinginan konyolku..
Kudengar tarikan nafas kasar darinya.. Ku rasa dia pun gugup..

"Brian" dia memanggilku dengan lirih.. Aku menatapnya tajam.. Sangat sulit mengjawab panggilannya.. Sorot mata kami yang bertemu membuatku terpaku..
Dia merogoh tasnya dan memberikan sebuah kertas..ah bukan!!itu undangan.. Kini iia meletakannya di depanku..

"Aku harap kamu datang"ucapnya
Aku mengerutkan keningku tak paham.. Segera ku ambil dan membukanya.. Undangan pernikahan.. Dan what???? Mataku terbelalak saat melihat nama ALIANDO SHARIF dengan PRILLY LATUCONSINA disana.. Aku menatapnya tak percaya.. Sungguh mereka akan menikah???

"Kau akan menikah dengannya" tanyaku tanpa basa basi.. Ada sebuah perasaan tak rela menyerangku,, aku benar2 akan kehilangan prilly.. Knpa hatiku tiba2 menolak itu?? Bukankah aku memang menginginkan prilly bahagia.. Dan ini lah kebahagiannya..

"Iya itu undangan pernikahanku, ku harap kau datang" ucapanya..
Sungguh bagaikan tersambar petir di siang bolong,, aku sangat kaget mendengarnya.. Jadi aku benar2 akan kehilangan dia?? Gadis yang masih memenuhi hati dan pikiranku.. Tak pernah sedikitpun aku melupakannya..

"Tapi...." apa yang harus aku katakan??! Apa aku harus mengatakan aku akan datang?? Tidak!!! Sudah cukup semua nya!! Aku tidak menginginkan berpisah dengannya.. Ini semua karna keinginan daddynya..

Okeh kalau memang karna aku miskin dan tak bisa membahagiakannya om bram memintaku untuk menjauhi prilly.. Aku akan berusaha!!!

"Kenapa?? Kau pasti datang kan?" tanya prilly

Aku mematung diam.. Ingin sekali aku mengatakan tidak.. Namun kepalaku mengangguk dengan perlahan.

Kulihat iia tersenyum.. "Baiklah.. Aku tau kau akan datang.. Terimakasih.. Kalau begitu aku permisi.. Sekali lagi terimakasih" ucapnya kemudian berlalu..

Tidak!!! Aku tak ingin kehilangannya.. Segera aku bangkit dan menahannya dengan mencengkram tangannya kuat.. Iia berbalik dan menatapku heran..
Aku menundukkan kepalaku..

Meyakinkan hatiku bahwa ini memang sudah tak bisa di biarkan.. Bukan kah cinta butuh perjuangan??

Aku mendongak dan menatapnya.

" kumohon jangan tinggalkan aku"
Dia mengerutkan keningnya.. Aku tau ini pasty aneh..

"Apa maksud kamu brian?" tanyanya

CINTA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang