9° Sandaran Terakhir

94 10 5
                                    

Janlup Vote dan Comment-nya~

"Banyak insan yang menyepelekan sandaran pada Tuhan-Nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Banyak insan yang menyepelekan sandaran pada Tuhan-Nya."

🐨HAPPY READING🐨

Terlalu lelah mengeluarkan derai air mata dan suara membuat kamar lenggang, meninggalkan aura ruangan yang mengerikan. Pikiran Mika campur aduk, marah, sakit, bahkan sampai mencaci maki dirinya sendiri yang tak bisa menjaga diri. Sumpah serapah tertahan dalam hati, meninggalkan kalimat kasar untuk Kevin yang dengan bejat melakukan hal kotor itu dalam beberapa saat, juga kepadanya yang bodoh dan begitu lemah hingga tak bisa lepas dari jeratan makhluk setengah iblis ini.

Dada Mika masih terasa sesak, sejenak benaknya kosong tak bisa memikirkan apa pun karena merasa semua sudah hancur lebur. Kehormatan yang dipertahankan sejak lahir untuk pasangannya nanti harus direnggut paksa begitu saja, tubuhnya benar-benar sakit sekarang.

Pakaiannya yang sempat dilepas dan dilempar secara asal oleh Kevin kembali dipakai. Kini jarinya yang masih gemetar berusaha memasukkan kancing ke lubang agar dapat menutupi tubuhnya yang sudah kotor. Seiring kancing ketiga dimasuki, air mata yang entah ke berapa kembali menetes. Padahal sebelumnya ia sudah mengatakan dalam hati bahwa sudah lelah untuk menangisi yang sudah terjadi, tapi nyatanya rasa sesak masih mendominasi, benar-benar tak terima.

Kembali Mika pandang Kevin yang sedang tertidur pulas dengan posisi tengkurap. Wajah tampan dengan hidung mancung itu berhasil membuatnya menaruh benci, berpikir untuk menusuknya dengan pecahan botol vodka.

Namun, otak Mika masih dapat bekerja. Semua akan runyam ke depannya, dia akan dijadikan pelaku atas emosinya. Bahkan jika menuruti dendam, kehormatannya pun tidak akan kembali sedia kala.

Kancing kelima yang merupakan kancing terakhir berhasil masuk, menutup rapat tubuh Mika seolah tak terjadi apa-apa. Seiring dengan itu netra matanya mengerjap beberapa kali, memastikan serta bersiap jika yang dilihatnya tak salah.

Perlahan kepala Kevin terangkat disertai suara erangan pelan seperti ia ketika bangun tidur pada biasanya. Melihatnya yang bergerak, sontak membuat Mika mematung sejenak, getaran tubuhnya berangsur kencang. Lantas setelahnya ia refleks berdiri dengan mata membulat sempurna seakan merasa terancam, takut menggerayangi akan Kevin yang kembali melakukan aksi itu.

Kevin memegangi kepalanya, lantas mengedarkan pandangan perlahan ke kanan, tidak ada apa-apa. Kemudian ke kiri, seketika itu juga matanya melebar, melupakan rasa pusing sejenak. Batinnya dengan keras mempertanyakan akan kehadiran Mika di depannya. 

Otak Kevin tidak bisa berpikir jernih, tapi di lain sisi juga tak dapat menemukan jawaban yang pasti. Mengapa seorang pegawai hotel bintang lima bisa begitu dengan lancang duduk di atas ranjang customer-nya?

Perlahan guna memastikan, Kevin berangsur mengubah posisi menjadi duduk, menatap netra Mika begitu dalam. "Ngapain di sini?" Pertanyaan yang begitu menusuk meluncur bebas, menghentikan langkah kaki yang hendak Mika ambil. Sedetik kemudian wanita itu sadar jika pertanyaan barusan tidak perlu dijawab, lantas langkah kaki kembali diambil.

[SEGERA TERBIT] Akhir dan Takdir || Jaehyun X Mina ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang