35° Kembali Kecewa

53 11 2
                                    

Voment uyy

Dengan setelan mukena putih bermotif, Mika berdiri di samping Kevin yang masih terlelap dalam tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan setelan mukena putih bermotif, Mika berdiri di samping Kevin yang masih terlelap dalam tidur. Entah mimpi apa yang menyelimuti pria itu, yang jelas si empu benar-benar tidak terusik meski sudah ditepuk pelan lengannya.

"Vin, subuh." Sudah ucapan yang kedua, tapi Kevin belum juga membuka mata.

Memang Mika sudah tahu soal latar belakang Kevin, bagaimana dalamnya pria itu hingga dipastikan sudah lama tak menunaikan ibadah. Namun, ia tahu bagaimana ucapan sang suami yang terdengar yakin ingin berubah. Maka dari itu, batinnya bertekad meski ada rasa sungkan untuk membangunkan sang imam dari lelapnya.

Kemudian Mika kembali menepuk lengan Kevin, bahkan sampai menggoyangkan pelan. "Vin, ayo salat."

Ternyata masih tidak mempan, belum ada tanda-tanda Kevin ingin meninggalkan dunia mimpi. Pun Mika yang frustasi mulai mengambil ponsel, mencari kontak Fandy yang menurutnya paling aman tanpa ada godaan.

"Fan, sorry ganggu pagi buta gini." Mika lebih dulu menyapa kala sambungan telepon terdeteksi.

"Santai, Kak. Kenapa emangnya?"

Hembusan napas terdengar cukup keras, mungkin perkara membangunkan Kevin yang ternyata 'kebo' nan cukup melelahkan. "Cara bangunin Kevin tidur gimana? Dari tadi Kakak bangunin, tapi susah banget."

Terdengar jelas suara tawa pelan, pasti Fandy menganggap Mika yang kebingungan begitu lucu. "Kirain apa. Pencet aja hidungnya sampai bangun, Kak."

Mika pun menganggukkan kepalanya, tak peduli Fandy dapat melihatnya atau tidak. "Itu ... aja?"

Dehaman pelan mengudara. "Iya, biasanya hidungnya dipencet udah bangun, kok. Kalau belum bangun juga, coba cium aja."

Menyebalkan bagi Mika, muka masam pun terpasang yang kemudian terdengar tawa garing dari seberang sana. "Bercanda, Kak. Tapi kalau serius boleh banget, kok."

Sulit ditelan langsung, ternyata sikap Fandy bisa sangat menyebalkan. Malah saat ini kadarnya setara dengan tingkah Lea.

"Udah dulu, ya, Kak. Fandy sibuk, jomblo soalnya, nggak ada yang bisa dicium." Mika kontan menyipit sebal, tak menjawab pun ponsel sudah lebih dulu dimatikan. Berakhir wanita tersebut menatap Kevin yang masih nyenyak. Sekelebat otaknya melaksanakan ucapan dari Fandy, bagaimana jika dirinya mencium Kevin agar bangun?

Gila saja, tanpa sadar Mika jadi bergeleng kepala, berusaha menyadarkan bahwa hal itu sebaiknya tidak dilakukan. Bisa-bisa kecanggungan nanti semakin terasa.

Setelah berhasil mengumpulkan keberanian untuk mencubit, bukan mencium, akhirnya Mika mulai memencet hidung Kevin dengan pelan tapi berwaktu 10 detik. Dalam kurun waktu itu, tak ayal jantungnya kembali berdebar, takut-takut Kevin tidak senang dibangunkan seperti itu olehnya.

[SEGERA TERBIT] Akhir dan Takdir || Jaehyun X Mina ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang