🍎Part 10🍎

2.9K 109 0
                                    


Happy reading

Raya yang kaget pun segera bersembunyi.Tetapi terlambat,guru itu sudah melihat nya dan menghampiri nya.

"Mau ke mana kamu,sini!"ucap guru bk,panggil saja buk Ratna.

Buk Ratna di kenal dengan guru bk yang galak di sekolah ini.Tak hayal banyak siswa siswi yang takut pada guru tersebut.

Raya berjalan menghampiri guru tersebut di ikuti Kenzo di belakang nya.Saat sudah dekat guru bk tersebut pun berkata.

"Kenapa terlambat?"tanya buk Ratna yang sedang membawa tongkat kayu di tangannya.

"Anu..itu,"

"Anu apa?"

"Itu..maaf buk,saya terlambat karena kesiangan."ucap Raya sambil menundukkan kepalanya.

"Huh..karna ibu sedang baik hari ini, saya maafkan.Tapi kamu tetap saya hukum.
Berdiri di depan bendera sambil hormat sampai jam istirahat."jelas buk Ratna.

"Baik buk,"ucap Raya.

Raya menarik tangan Kenzo dan berjalan ke lapangan untuk menjalani hukuman.

Sampai di lapangan Raya hormat di depan bendera.Buk Ratna mengawasi nya dari jauh.

"Panas banget,mana nggak bel lagi."keluh Raya sambil menutupi wajah nya yang terkena matahari.

Kenzo yang peka pun mengangkat tangan nya guna menutupi sinar matahari yang menyinari gadis nya.

Raya yang di perlakukan seperti itu pun tersenyum melihat nya.Romantis sekali pacarnya ini.Untuk buk Ratna dia sudah pergi dari beberapa jam yang lalu.

Kringgg

Tak lama bel istirahat pun berbunyi Raya yang sangat haus pun segera pergi ke kantin.

Sampai di kantin Raya membeli minum dan makanan untuk nya dan pacar nya.
Awalnya ia di suruh duduk oleh Kenzo tapi karna ia ingin memesan sendiri jadi Kenzo pasrah dengan pacarnya yang keras kepala itu.

Setelah selesai ia menghampiri tunangannya yang sedang duduk di pojok kantin.

Saat sudah duduk Raya memberikan Kenzo minum dan makanan yang ia beli tadi.
Kenzo menerimanya dan meminum nya.

Tak lama terdengar suara kantin yang ribut ternyata datang Reza dkk dan Zela.

"Reza kamu ganteng banget."

"Revan muka kamu jangan dingin dong."

"Rio jadi pacarku yuk"

"Gilang i love you."

"Zela beruntung ya bisa deket sama mereka."

"Zela tukeran dong."

Begitulah kira kira teriak mereka saat kedatangan Reza dkk.

Zela yang melihat keberadaan Raya pun segera berjalan menghampiri nya di ikuti yang lain di belakang nya.

"Gue kira Lo nggak berangkat,ternyata di sini."ucap Zela sambil duduk di kursi sebelah Raya.

Posisi mereka duduk

Rio Kenzo Revan Gilang
_________________________________

Reza Raya Zela

"Gue tadi kesiangan,jadi telat deh."balas Raya sambil minum air yang ia pesan tadi.

Zela mengangguk mendengarnya.

"Gilang pesen sana,gue mau bakso sama minum nya es teh."suruh Zela pada Gilang.

"Kok gue,"ucap Gilang.

"Samain,nih duitnya."ucap Reza sambil menyerahkan uang pada Gilang.

"Yaudah deh,"pasrah Gilang sambil menarik tangan Rio.

"Eh,kok gue di tarik sih."kesal Rio saat tangannya di tarik.

"Bantuin gue bawa nanti,"balas Gilang.

Rio kesal mendengarnya tak urung dia berdiri dari duduknya.

Rio ini sifatnya akan beda jika bersama temen temennya.Sifatnya sama seperti Gilang,tapi jika di luar ia akan menjadi dingin dan datar.

Setelah kepergian Gilang dan Rio suasana menjadi hening.Raya dan Zela yang sedang bermain ponsel.Kenzo dan Reza yang hanya diam,dan Revan yang sedang membaca buku.

Revan ini orangnya sangat suka membaca buku,alias kutu buku.Entah apa yang dia baca.

Tak lama pesanan datang dengan Gilang dan Rio yang membawa nampan.

"Pesanan datang!"seru Gilang sambil menaruh nampan tersebut dan membagikan nya.

"Jangan teriak juga kali,ini bukan hutan."ketus Zela pada Gilang.

"Jangan ketus gitu dong neng Zela,nanti muka nya jadi jelek."goda Gilang.

"Apa Lo bilang!"ucap Zela melotot ke arah Gilang sambil mengangkat sendok nya tepat di muka Gilang.

"Gu-gue bilang jangan ketus,nanti muka nya jadi tambah cantik,i-iya cantik."gugup Gilang sedikit takut sambil tersenyum memamerkan gigi putihnya.

Zela mendengus mendengarnya lalu menurunkan tangannya dan duduk kembali sambil memakan makanan nya.

"Hahaha,muka Lo udah mirip kayak monyet tau nggak.Hahaha."ejek Rio pada Gilang sambil tertawa ngakak.

"Diem Lo,"ketus Gilang lalu memakan makanan nya dengan kesal.

Rio meredakan tawanya saat mendengar nada ketus Gilang lalu memakan makanannya yang belum sempat ia makan tadi.

Raya hanya tersenyum kecil melihat nya,ada ada aja mereka ini.Lalu, matanya tak sengaja bertatapan dengan mata hitam Kenzo.Raya tersenyum ke arah Kenzo yang hanya tersenyum tipis ke arah nya.

Zela yang melihat Raya tersenyum ke arah Kenzo pun jadi bingung.Sejak kapan Raya dekat dengan Kenzo bukan nya mereka tidak saling kenal ya.Apa Raya memberi tahu Kenzo kalau ia Jessica.Karena terlanjur penasaran Zela pun bertanya pada Raya.

"Ray gue mau nanya deh,"bisik nya pada Raya yang sudah menghabiskan makanan nya.

"Tanya apa,"bisik Raya.

"Sejak kapan Lo deket sama Kenzo."tanya Zela penasaran.

"Sejak Minggu lalu,kenapa?"

"Lo kasih tau Kenzo ya kalo Lo itu Jessi,"ucap Zela yang masih berbisik.

"Enggak,"

"Terus kok Lo bisa deket,"

"Dia udah tau kalo gue itu Jessica,"

"Dari mana dia tau?"

"Gue nggak tau."

Gilang yang melihat Zela bisik bisik ke arah Raya pun penasaran.

"Kalian bisikin apaan sih?"tanya Gilang.

"Diem Lo!"ketus Zela menatap tajam Gilang.

Gilang yang melihat tatapan tajam dari Zela pun kicep.Apa salahnya,ia kan cuma bertanya,kenapa jadi marah.

Rio yang melihatnya pun menutup mulutnya dengan tangan guna menahan tawanya yang ingin ke luar.

Gilang yang melihat Rio sedang menahan tawanya pun mendengus,temen laknat emang.

"Ceritain dong gimana Lo bisa deket sama dia,"ucap Zela penasaran.

"Nanti gue ceritain kalo udah masuk."balas Raya.

Zela mengangguk mendengarnya walau ia sebenarnya ingin langsung mendengar sekarang tapi ya sudah.

Tak lama bel masuk pun berbunyi mereka beranjak dari duduknya berjalan menuju ke kelas.

TBC

Gimana suka nggak sama ceritanya.Jangan lupa vote ya karena vote itu gratis 🤗

13-10-2023


Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang