🍎Part 17🍎

1.2K 46 1
                                    


Happy reading


Raya melihat seseorang yang tak asing di matanya sedang berada di tepi danau.Ia pun berjalan mendekat ke orang itu.
Sesampainya di dekat orang itu Raya pun menepuk pundaknya.

Pemuda itu yang merasakan pundaknya di tepuk pun menoleh.

"Sendirian aja."ucap Raya ikut duduk di tepi danau.

Pemuda itu hanya diam sambil melihat danau yang jernih itu.

"Ngapain ke sini?"tanya Raka masih menatap danau.

"Gue nggak sengaja lihat Lo di sini jadi gue samperin deh."ujar Raya.

Setelah itu hening tak ada pembicaraan.Raya yang sedang asik melempar batu ke danau dan Raka yang sedang melamun.Entah apa yang difikirkan.

"Lo lagi ada masalah apa kok dari tadi ngelamun."ucap Raya memecahkan keheningan.

"Nggak ada kok."ucap Raka.

"Beneran."kata Raya memastikan.

"Iya,"

"Kalo ada apa apa jangan sungkan cerita sama gue.Gue bisa jadi pendengar yang baik buat Lo."ujar Raya.

"Hm, makasih."

Semenjak kejadian di mana Raya pingsan mereka pun menjadi lebih dekat.Di mana Raka yang sering datang ke danau tempat yang lumayan jauh dari taman dan Raya yang juga sering datang menemani Raka di danau sekedar mengobrol.

Raya juga ketika di sekolah ia sering kesepian.Sebab sahabatnya Zela yang entah kenapa tiba tiba menjauh darinya.Kenzo sekaligus pacarnya itu juga jarang berduaan dengan nya karena Kenzo sering pergi entah ke mana,setiap ia mengirim pesan untuk bertemu pasti selalu tidak bisa katanya ada urusan.Ia tidak tahu juga kenapa mereka menjauh darinya.Ia juga tidak pernah punya salah apapun sama mereka.

Jadi untuk mencari ketenangan ia selalu datang ke danau bersama Raka itupun hanya sekedar mengobrol.Entah kenapa jika Raya berada di dekat Raka ia terasa nyaman.

"Oh iya Ka gue pulang dulu ya udah sore takut di cariin sama adik gue nanti."pamit Raya sambil berdiri dari duduknya.

"Iya.Hati hati ya."Raya merespon dengan mengangkat jempolnya ke atas lalu berjalan pergi.

Raka melihat punggung Raya sudah menjauh pun menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Semoga Lo bahagia tanpa adanya masalah."

Setelah mengucapkan itu dirinya pun pergi.

                                     *****

Pagi harinya Raya sedang mengendarai motor sport baru nya.Mamanya sudah pulang dari London dan membelikan motor untuk Raya sebagai oleh oleh.Raya yang memang sangat menyukai motor pun menerimanya dengan senang hati.

Raya berangkat sendirian sebab adiknya ada urusan sama teman teman nya jadi tidak pulang ke rumah kemarin.

Sesampainya di sekolah Raya mulai menepikan motornya di parkiran.Ia membuka helmnya dengan santai lalu menaruhnya.Raya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat terkena angin lalu turun dari motor menuju kelasnya.

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang