Happy reading•
•
•Terik matahari yang panas membuat murid yang lain banyak mengeluh.Hari ini kelas Raya tengah berada di lapangan karena jam olahraga.Pak Agus adalah guru olahraga yang mengajar kelas Raya.Mereka tengah bermain bola basket untuk mengambil nilai.
Beberapa anak banyak yang keringetan karena terik matahari yang sangat panas.
Begitu juga Zela yang sedari tadi menggerutu karena wajahnya yang merah terkena sinar matahari."Hari ini panas banget,muka gue jadi merah kan.Ini juga kok lama banget sih ngambil nilainya.Enak Pak Agus berdiri di bawah pohon,lah kita malah dijemur di lapangan nggak adil banget tu guru."gerutu Zela sambil mengipasi wajahnya yang merah dengan tangan.Pasalnya sudah 2 jam mereka di lapangan.
"Gue juga sama kali kepanasan nggak Lo doang jadi sabar aja,ini juga udah mulai selesai ngambil nilainya."balas Raya.
"Sabar ya neng Zela,nanti pasti selesai kok. Kita semua juga kepanasan dijemur.Nggak cuma neng Zela.Jadi jangan marah marah ya nanti jelek loh."celetuk Gilang yang berada di barisan belakang.
"Diem deh lo?dasar buaya."sinis Zela.
"Gue kan kayak gini cuma sama neng Zela aja.wajah ganteng gue itu cuma sama neng Zela nggak ada yang lain."ujar Gilang.
"Jijik gue dengernya.Wajah pas pasan kayak gitu aja di bilang ganteng.Di mana mana masih ganteng crush gue dari pada lo."lontar Zela.
"Aduh hati abang sakit dengernya.Masa wajah ganteng gini dibilang pas pasan sih.Abang kan jadi nggak suka.Apa neng Zela udah nggak suka lagi sama abang."ucap Gilang dramatis.
"Siapa juga yang mau sama lo dih,ogah."
tolak Zela.Gilang yang mendengarnya pun cemberut.
"Haha..belum aja berjuang udah di tolak aja tuh,kasiann.haha"ejek Rio.
"Tuh mulut jangan cemberut napa mau gue tabok."kata Reza.
"Kalian jahat sama gue.Gue marah sama kalian huh."dengus Gilang.
"Serah dah."
Yang lain hanya menyimak mendengar ocehan temannya itu.
Tak lama bel istirahat pun berbunyi semua murid berbondong bondong ke luar kelas menuju kantin.Begitu juga Zela yang langsung menarik tangan Raya ke kantin.Raya yang di tarik pun hanya pasrah.
Sesampainya di kantin Raya mencari tempat duduk dan Zela yang memesan.
Setelah menemukan tempat duduk Raya segera menghampiri tempat itu dan menduduki nya.Raya memainkan hpnya sembari menungggu Zela datang.
Tak lama Zela muncul sambil membawa nampan di tangan nya bersamaan dengan datangnya Kenzo dkk memasuki kantin.
Kenzo melihat sekeliling dan menemukan Raya yang sedang duduk di pojok kantin bersama Zela,tanpa menuggu lama Kenzo pun berjalan menghampiri Raya disusul yang lain.
Gilang melihat Zela memakan makanan nya dengan tenang tanpa terganggu dengan kedatangan mereka.Karena haus Gilang pun mengambil minuman Zela dan meminum nya hingga setengah.
Zela yang melihat minuman nya di ambil oleh Gilang pun seketika melotot.
"Minuman gue!"Zela menatap horor ke arah Gilang.
"Heh,itu minuman gue kenapa Lo minum njir."kesal Zela.Pasalnya minuman nya habis tak tersisa.
"Ya elah pelit amat neng.Gue minta dikit aja nggak boleh."ucap Gilang.
"Dikit pala lo!minuman gue abis kayak gini Lo bilang dikit."kesal Zela.
"Hehe..maaf nanti gue nanti."ucap Gilang sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Yaudah sana cepetan beli."suruh Zela.
"Iya iya sabar napa."
"Nih,sekalian pesan buat yang lain."ucap Kenzo sembari memberi uang merah beberapa lembar.
"Oke,kalian mau pesan apa?"
"Gue bakso sama es teh."ucap Reza.
"Samain aja biar nggak ribet."timpal Kenzo.
"Oke."ucapnya sambil menyeret Rio yang tengah asik bermain ponsel.
"Eh eh,kok gue diseret sih."kesal Rio.
"Bantuin gue bawa nanti."ucap Gilang.
Tak lama pesanan pun datang.
"Mana minuman gue?"tanya Zela.
"Nih udah gue ganti minumannya."ucap Gilang sembari menaruh jus yang ia pesan.
Zela melihat itupun segera mengambil jus itu dan meminum nya hingga setengah.
"Haus banget kayak nya neng."ucap Gilang.
"Tenggorokan gue udah kering dari tadi nungguin lo."ketus Zela.
"Ya maap tadi antrian ya panjang.Jadi lama deh."kata Gilang.
"Hm."
*****
Karena bosen di rumah sendirian Raya pun berniat ke luar rumah untuk jalan jalan.Mamanya tengah berada di London selama sebulan.Adiknya Varo juga tengah ke luar bersama teman temannya.
Setelah mengganti baju Raya pun ke luar kamar.Raya hanya memakai kaos warna hitam dengan celana jeans.
Raya berjalan menuruni tangga dan melihat bik Nuri selaku pembantu di rumahnya sedang mengelap meja.
"Bik nanti kalo Varo udah pulang dan nanya saya di mana,jawab aja saya lagi jalan jalan ke luar."ujar Raya.
"Iya non."
Raya pun berjalan ke luar rumah sambil berjalan kaki.Karena cuaca tidak terlalu panas jadi ia berjalan kaki sambil menikmati angin.
Diperjalanan Raya melihat penjual cilok di deket taman.Ia pun berjalan menghampiri penjual tersebut.
"Mang saya beli cilok nya 10 ribu ya."ucap Raya.
"Siap neng,"
Sambil menunggu pesanan Raya melihat sekeliling taman yang lumayan ramai.Dan matanya tak sengaja melihat seseorang yang tak asing di matanya sedang berada di dekat danau yang lumayan jauh dari taman dan sedikit sepi.
"Ini neng."
"Oh ya,ini uangnya mang ambil aja kembalian nya."ucap Raya sambil menyerahkan uang 50 ribu.
"Makasih neng,semoga neng sehat selalu ya."
"Iya mang,makasih doa nya.Kalo gitu saya permisi."
Setelah mengatakan itu Raya pun pergi.
"Saya doa kan semoga neng bisa jalani misi ini dan ke luar dari dunia ini agar bisa bertemu keluarga neng sebenarnya."
Setelah mengatakan itu penjual itupun tiba tiba menghilang bagaikan angin lalu.
TBC
Semoga suka
Jangan lupa vote dan komen ya 🤗29-10-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Figuran
FantasyKisah kehidupan yang di awali dengan seorang gadis cantik yang mana jiwa nya tiba tiba masuk ke dunia novel. Lalu bagaimana kelanjutannya? Penasaran🤔 Yuk baca! Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan tokoh, tempat, ataupun cerita itu h...