🍎Part 15🍎

1.7K 59 1
                                    


Happy reading


"Eunghh"

Raya mengerjapkan matanya pelan guna menyesuaikan cahaya yang terang.Saat penglihatan nya sudah benar Raya melihat sekeliling kamar bernuansa hitam.

Ia dimana?ini kan bukan kamarnya.Sejak kapan kamar yang bewarna biru menjadi hitam pikir Raya.

Raya mencoba mengingat apa yang telah terjadi.Dan ya..ia ingat bukankah tadi siang ia pingsan saat di jalan karena terkejut melihat wajah orang itu dan semuanya gelap.Lalu sekarang ia tak tahu sedang berada di mana.Apa orang itu yang telah membawanya pikir Raya.

Ia mencoba duduk dari tidurnya dan menyenderkan punggungnya di kepala ranjang.Karena sangat haus ia mengambil gelas berisi air yang berada di samping ranjang.

Raya meminum nya hingga setengah lalu menaruh gelas tersebut ke tempat semula.

Ceklek..

Suara pintu terbuka membuat atensi Raya teralihkan yang tadi sedang menatap langit langit kamar.Raka berjalan menghampiri Raya yang sedang menatapnya lalu Raka mengambil kursi di dekat balkon sembari mendekatkan kursi itu di samping ranjang dan menduduki nya.

"Udah bangun?"tanya Raka.Udah tahu Raya bangun kenapa malah nanya Raka ini.

Raya hanya berdehem mendengarnya.Ia hanya fokus pada Raka saat masuk dan duduk di kursi.Raya menatap wajah Raka dengan dalam.Raka mengingatkan nya pada seseorang yang sangat berarti di kehidupan nya dulu.

"Ray."

"Raya."

Raya terlalu melamun dengan pikiran nya saat ini.Membuat ia tak mendengar suara Raka memanggilnya.

"Raya!"Raka mengguncang bahu Raya pelan guna membangunkan Raya dari lamunan nya.

Raya tersentak saat Raka mengguncang nya.Ia menatap Raka yang sedang menatapnya khawatir.

"Kenapa El?"ucap Raya keceplosan.Setelah sadar ia menutup mulutnya.

"El?kenapa Lo manggil gue El?."ucap Raka dingin.

Raya menundukkan kepalanya merutuki mulutnya yang keceplosan itu.Bisa bisanya ia keceplosan,dasar mulut.

"Jawab!"ucap Raka dingin.

"Ee..i-itu gu-gue."

"Ya,"Raka mengangkat sebelah alisnya.

Raya menghela nafasnya"gue tadi cuma salah ngomong,soalnya gue tadi keinget sama orang yang lagi gue pikirin.Jadi ya gitu."ujar Raya tak berani menatap Raka.

"Bohong."ucap Raka.

"Gue nggak bohong."elak Raya menundukkan kepalanya.

Raka mengangkat dagu Raya"Kalo ngomong sama orang itu di tatap orangnya jangan nunduk."

Matanya seketika bertatapan dengan mata biru milik Raka.Ia jadi berfikir apakah orang di depan nya ini sama dengan orang yang selama ini ia kenal.Orang yang sangat perhatian dengan nya saat ia butuh sandaran,orang yang telah mengisi hatinya.

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang