🍎Part 20🍎

842 34 0
                                    


Happy Reading


Raya memutuskan ke luar restoran untuk pulang. Ia merogoh sakunya guna mencari ponsel untuk memesan ojek. Tapi tidak ada, lalu mencari nya di tas yang kebetulan ia bawa. Tapi tidak ada juga. Ia mengeluarkan semua yang ada di dalam tas,tapi tidak ada juga.

"Aduh ponselnya ke mana sih kok nggak ada. " gerutunya.

Raya menepuk dahinya pelan. Ia lupa bahwa ia tidak membawa ponsel tadi. Raya merutuki dirinya yang lupa membawa ponsel. Karena terlalu buru buru menemani mamanya ke supermarket jadi ia lupa  membawa ponsel.

"Terus gimana ini,masa gue harus jalan kaki sih.Mana ni jalan sepi nggak ada kendaraan lewat lagi. " kesal nya.

Karena bingung mau ngapain. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki. Beruntung hari ini cuaca tidak panas dan angin yang bertiup menerbangkan beberapa helai rambut yang membuatnya nyaman.

Saat di pertengahan jalan ia melihat segerombolan preman sedang duduk di atas motor mereka sembari mengobrol.

"Aduh ada preman segala lagi. Gue kabur aja dah daripada bonyok kan bahaya.Tapi mau kabur kemana disini nggak ada jalan lain untuk pulang selain jalan ini. " pikir nya.

"Bodoh ah gue kan cuma lewat nggak ganggu mereka jadi nggak pa pa. " ucapnya.

Salah satu preman dari mereka tak sengaja melihat Raya yang akan berjalan kemari itu.

"Eh bos ada cewek tuh. " tunjuk nya.

Mereka menoleh ke arah yang di tunjuk temen nya.

"Kiw cewek sendirian aja. "

Raya hanya menoleh sekilas lalu kembali berjalan.

"Sombong bener tu cewek. " ucap salah satu dari mereka bernama Beni.

"Mau ke mana neng? " tanya salah satu dari mereka bernama Akbar.

"Kepo." ketus Raya.

"Ketus amat neng. " ucap bosnya bernama Veri.

"Mending ikut abang aja, pasti puas. " sahut Akbar.

"Cih, gue nggak minat sama cowok modelan kayak lo. " sinis nya.

"Halah gue tahu pasti lo mau kan, dasar sombong. " ejek Veri.

Raya tak menghiraukan ucapan mereka. Lalu lanjut berjalan dengan cepat untuk menghindari mereka.

"Eh bos dia lari. " ucap Beni.

"Kejar! " titah bos nya.

Mereka mengendarai motor nya masing masing lalu mengejar Raya yang sudah lumayan jauh.

Raya yang mendengar suara motor mendekat ke arahnya pun berbalik. Seketika matanya melotot saat melihat preman yang sedang nongkrong tadi mengejarnya dengan menggunakan motornya masing-masing.

Ia pun langsung berlari kencang. Tak peduli dengan kakinya yang tersandung batu akibat terlalu kencang berlari. Yang terpenting sekarang ia harus bisa menghindari mereka.

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang