🍎Part 23🍎

777 32 0
                                    

Happy Reading


Varo menatap mama nya yang sedang duduk di meja makan sembari melamun. Varo menghela nafas. Semenjak Raya hilang dan tak kunjung pulang mama Rissa menjadi banyak melamun dan terkadang menangis di dalam kamar.

Selama ini juga Varo jarang sekolah agar bisa menemani mamanya yang kesehatannya mulai menurun. Seperti saat ini Varo sedang mengamati mamanya yang melamun dan terkadang berhalusinasi tengah berbicara dengan Raya kemudian menangis saat Raya tidak ada.

Begitu besar pengaruh Raya kepada mamanya,sampai hilang sedikit saja sudah menangis. Mamanya begitu menyayangi Raya daripada Varo. Varo diam jika mamanya lebih menyayangi Raya, selagi mamanya bahagia itu tak masalah baginya.

Kriett

Suara kursi bergeser terdengar. Varo menoleh melihat mamanya yang berdiri dari kursi kemudian berjalan pergi menuju ke kamar tanpa sepatah katapun.

Varo berdiri dari duduknya merapikan piring kotor sehabis makan malam dan mencuci nya. Setelah selesai ia membuka lemari mengambil beberapa obat tak lupa dengan segelas air putih.

Kemudian berjalan menaiki tangga dan berhenti di sebuah kamar. Ia membuka pintu dan menutupnya. Varo bisa melihat mamanya yang sedang duduk di kasur sambil melamun.

Varo melangkah mendekat lalu menaruh air dan obat tadi di nakas samping ranjang. Varo duduk di tepi ranjang lalu mengambil obat dan air putih.

"Mah, minum dulu nggih obatnya lalu tidur. "Ucap Varo sambil menyerahkan obatnya.

Mama Rissa diam tak urung mengambil obat itu dan meminumnya lalu menyerahkan gelasnya kosong pada Varo dan diterima. Varo membantu mamanya dan menyelimuti nya dengan selimut sampai sebatas dada.

Varo mengamati mamanya yang sudah tertidur lelap. Ia merasa kasihan dengan keadaan mamanya yang akhir akhir ini memburuk.

Beberapa hari lalu Varo mendapat pesan dari nomor asing bahwa keadaan Raya baik baik saja dan dijaga dengan baik. Varo lega melihatnya. Tetapi mamanya tetap tidak percaya sebelum melihatnya secara langsung dan itu membuat Varo gusar. Ia mencoba memberi pesan tetapi nomor itu sudah tidak aktif dan hilang.

" Hah..cepet sembuh mah, jangan sakit lagi dan buat Varo khawatir,Varo sayang mama. "

Setelah mengucapkan itu Varo berjalan pergi keluar kamar.

~o0o~

Ruangan gelap di isi keheningan. Tidak ada cahaya sedikit pun. Hanya ada kegelapan. Lalu cahaya putih muncul dikegelapan kemudian menghilang.

Brukk

"Sssh..aduh!"

Raya menyentuh lututnya yang lecet. Kemudian berdiri dari posisinya. Gadis itu mengedarkan pandangan nya ke sekitar dengan bingung. Sesaat dirinya berfikir.

"Gue dimana?"pikir nya.

Raya hanya bisa melihat kegelapan di depan nya. Gadis itu berjalan dengan mengangkat tangannya ke depan mencari sesuatu yang bisa di sentuh. Sesaat tangan nya menyentuh dinding. Kemudian meraba raba dinding dan tak sengaja menyentuh sesuatu yang sepertinya tombol. Tanpa berfikir panjang gadis itu langsung memencet nya.

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang