🍎Part 25🍎

816 18 0
                                    

Happy Reading📖


Sesuai pembicaraan kemarin. Kini Raya dan Alfred tengah berjalan menuju tempat  latihan. Mereka harus melewati hutan terlebih dahulu sebelum sampai. Berhubung tempat ini hutan jadi harus berjalan kaki. Raya melihat sekeliling hutan yang hanya ditumbuhi pepohonan tinggi. Burung burung beterbangan di dahan pohon sambil berkicau. Cahaya matahari menyinari pepohonan membuat hutan tidak terlalu gelap.

Hutan disini terasa sejuk dan juga rimbun akan pepohonan tinggi. Raya tidak mengira ada tempat sebagus ini. Saat ia tersesat waktu itu, hutan ini dipenuhi rumput liar yang tinggi, dan sekarang hutan ini menjadi bersih bebas dari rumput liar.

Raya menoleh ke samping menatap Alfred yang fokus menatap ke depan.

"Al, " panggil Raya.

Alfred menoleh lalu kembali menatap ke depan " Kenapa, "

"Tempat nya masih jauh ya," tanya Raya.

"Hm."

Setelah itu suasana hening.

Merasa tidak ada orang di sampingnya Alfred menoleh ke belakang dan melihat Raya yang tertinggal jauh darinya.

"Raya jangan melamun. " Alfred berteriak karena jarak yang lumayan jauh. Ia kembali berjalan meninggalkan Raya.

Raya tersadar lalu menatap ke depan. Ia kaget melihat Alfred sudah berjalan jauh dan ia tertinggal. Entah jalan nya yang terlalu pelan atau Alfred yang kecepetan.

Raya menoleh ke belakang. Mansion sudah tidak terlihat sangking jauhnya. Kaki nya terasa pegal terlalu lama jalan. Raya kembali melihat ke depan,tidak ada orang.Raya menoleh ke kanan ke kiri. Tidak ada siapa siapa. Lalu kemana perginya Alfred? Apakah ia tertinggal lagi?

Raya berjalan ke sana kemari sembari berteriak memanggil Alfred. Tetapi tetap saja nihil, tidak ada seorang pun di sini kecuali dirinya. Hanya nenoleh ke belakang sebentar tapi Alfred sudah menghilang. Raya mengacak rambutnya. Ia berhenti lalu duduk bersandar di pohon sambil mengatur nafas.

Setelah di rasa baik Raya bangkit sambil menepuk bajunya yang kotor. Raya menatap sekeliling hutan dan tak sengaja melihat nenek nenek yang tengah berjalan tak jauh darinya mencari kayu bakar.

Raya segera menghampiri nenek itu.

"Permisi nek"

Nenek itu menoleh dan melihat seorang gadis tengah berdiri di sampingnya.

Kening nenek itu mengerut" Ya ada apa nak? "

"Ee.. Saya mau nanya sama nenek. Apakah nenek tahu jalan ke luar dari hutan? " tanya Raya.

Nenek itu menatap lama Raya " Maaf nak nenek tidak tahu, apakah kamu tersesat. "Tanya nenek itu.

" Saya tadi bersama temen,tapi saya tertinggal lalu tersesat."jawab Raya.

Nenek itu mengangguk "Maaf nak nenek tidak bisa membantu, nenek di sini cuma mencari kayu bakar. Tapi, nak bisa ikut nenek ke rumah untuk istirahat, hari juga sudah mulai malam. " ujar nenek.

Raya mendongak. Benar. Hari juga sudah mulai menjelang malam. Kalau ia tetap di sini pasti tidak aman. Jadi di memutuskan untuk ikut dan beristirahat sebentar dan besok melanjutkan perjalanan.

"Baik nek, "

Raya pun berjalan mengikuti nenek itu di belakang nya sambil membawa beberapa kayu bakar. Awalnya nenek itu melarang, tetapi Raya tetap kekeuh membantunya dengan alasan berterima kasih karena sudah menolongnya.

Tak berselang lama Raya telah sampai di rumah tempat tinggal nenek.

Rumah nya terlihat sederhana dengan dinding yang terbuat dari bambu. Di sekeliling rumah terdapat beberapa tanaman bunga yang cantik dan pohon buah membuat nya terasa asri dan sejuk.

"Ayo nak masuk. " ucap nenek itu lalu masuk ke rumah menuju dapur.

"Iya nek, " jawabnya tersenyum. Raya pun masuk ke dalam rumah.

Raya memindai sekeliling rumah yang amat sederhana. Di samping kiri rumah terdapat kursi yang terbuat dari rotan dan juga meja kecil. Lalu di sebelah kanan nya kamar.

Raya duduk di salah satu kursi sembari melihat lihat. Raya melihat beberapa lukisan seseorang yang sedang berlatih pedang.

Di dapur.

Nenek itu menaruh kayu bakar yang ia bawa lalu berjalan ke luar sambil membawa sesuatu di tangan nya. Ia meletakkan nya di atas meja kecil kemudian duduk di kursi.

"Makan dulu ini, pasti kamu lapar. Maaf  nenek cuma bisa ngasih ini ke kamu. "Ucap nenek tak enak.

Raya tersenyum canggung"makasih nek, aduh saya jadi ngerepotin nenek. "

"Nggak papa, nenek malah senang ada kamu disini. "

Nenek menghela nafas kemudian menunduk.

Raya menatap nenek"Nenek nggak papa? "Tanya Raya khawatir.

Nenek itu menatap Raya "Kamu mengingatkan nenek sama cucu perempuan nenek, dia sama seperti kamu. "

Nenek menghela nafas"Dulu nenek punya cucu perempuan namanya Cia. Dia sangat ceria dan selalu tersenyum. Tapi keceriaan Cia menghilang semenjak orang tuanya meninggal disebabkan penyakit. Cia pun ikut ke rumah nenek, karena cuma nenek yang bisa merawatnya."

"Semenjak orang tuanya meninggal Cia menjadi orang pendiam dan tak pernah kembali tersenyum. Nenek merasa sedih melihatnya. Nenek berusaha menghiburnya semampu nenek bisa. Lama kelamaan, Cia kembali tersenyum walau tidak seceria dulu. "

"10 tahun berlalu. Cia sudah berumur 17 tahun dan dia tumbuh menjadi gadis yang cantik. Setiap hari Cia selalu membantu nenek mencari kayu bakar."

"Suatu hari, saat nenek dan Cia akan mencari kayu bakar. Seseorang datang ke rumah dan menawarkan pekerjaan pada Cia. Cia menerima nya. Nenek senang dan juga sedih. Senang karena Cia bisa bekerja dan mandiri, sedih karena Cia meninggalkan nenek. Cia yang melihat nenek nya sedih pun berkata kalau ia akan sering menjenguk nenek 1 tahun sekali."

"Tapi sudah 4 tahun Cia tidak pulang. Nenek merasa sedih dan kecewa. Nenek selalu berdiri di depan pintu berharap Cia akan pulang. Tapi sampai sekarang tidak kunjung datang. " jelas nya sedih.

Raya mengelus pundak nenek menenangkan.

"Nenek jangan terlalu sedih, nanti sakit.kalo nenek sakit Cia akan sedih. Pasti cucu nenek akan pulang tapi tidak sekarang. Nenek bisa anggap Raya seperti cucu nenek sendiri kok. " ujar Raya.

Nenek tersenyum mendengar nya.

"Makasih sudah hibur nenek. Nenek sekarang jadi lebih tenang. " ujar nya.

"Iya nek, sama sama. "

" Yaudah sekarang tidur, hari sudah malam. " ucap nenek.

Raya mengangguk lalu berucap "Selamat malam nek, "

"Malam,"

Raya menutup matanya perlahan. Tak lama dirinya tertidur menuju alam mimpi.

TBC

Semoga suka
Jangan lupa vote and komen 🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang