Kamila Anandita Utami adalah putri pertama pasangan bapak Hilman Utama dan ibu Liliana Sudirjo.
Kamila yang sering dipanggil Mila itu merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dua adiknya terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki, Mochi yang sebenarnya memiliki nama lengkap Moira Mudi Utami adalah adik pertama Mila berjenis kelamin perempuan yang memiliki perbedaan usia dua tahun dengan nya, lalu ada Rabiyan Putra Utama yang sering dipanggil nya 'dek Biyan' yang memiliki perbedaan delapan tahun dengan nya yang paling tampan karena dia adalah laki-laki.
Mila sejak kecil merupakan gadis yang mandiri, kuat, dan tidak suka dikekang. motto hidup Mila adalah 'emansipasi wanita harus dijunjung tinggi!' jadilah ia nekat melamar sebagai murid SMA di kota Malang, kota yang jarak tempuh nya sekitar satu setengah jam dari Kota Surabaya dimana rumah kedua orang tua nya berada.
Sudah hampir tiga tahun Mila hidup mandiri, tinggal di kost-an dengan harga sewa lima ratus ribu per bulan. Hidup nya biasa saja, hanya saja kalau lagi akhir bulan Mila sering beli ayam goreng satu potong di warung masakan Padang dekat kost-an nya terus di bagi tiga untuk makan siang, makan malam, juga makan tengah malam. 'Hidup hemat demi masa depan cerah' itu juga motto hidup Mila.
Saat ini Mila tengah serius membaca buku 'cara cepat lulus perguruan tinggi' betapa semangat nya gadis berparas ayu dengan sepasang bola mata besar ini menatap setiap kata yang tertuang pada lembar halaman di buku itu.
Hingga suara gerasak gerusuk di sebelah membuat konsentrasi nya buyar.
Mila mendengus sebal, kenapa tetangga baru nya itu selalu berisik, entah apa yang sedang dilakukan nya, membuat Mila naik darah.
"Kenapa juga kost-an ini tidak kedap suara!" keluhnya.
Mila hanya bisa pasrah, resiko sebagai penghuni kost-an yang paling bontot alias paling muda diantara para mahasiswa yang memilih tempat ini sebagai kediaman sementara mereka.
Berbicara mengenai tetangga sebelah kirinya itu, Mila jadi teringat dengan suara sapaannya terdengar serak-serak manja namun gentleman. Namun Mila tidak menggubris, gadis ini hanya berlalu tanpa menatap ke arah sosok itu. Mila pikir siapa memang nya laki-laki itu, tidak penting juga.
Mila merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan kasur cukup empuk tipe tiga berukuran yang hanya cukup untuk tubuh mungil nya seorang.
Sembari menatap langit-langit kamar yang terdapat lampu bohlam dua puluh watt, Mila mulai membayangkan menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Negeri di kota ini. Mila berharap dirinya cepat lulus, lalu melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
"Ah, sudah tidak sabar," cicitnya, lalu terkekeh sendiri.
Perlahan kedua kelopak mata Mila terpejam, gadis ini pun menjemput mimpi dimana oppa-oppa tampan nan rupawan negeri ginseng sudah menunggu nya berkencan. Ditambah para Gege sexy yang sering ditatap nya kagum lewat layar laptop merah mudanya sering menggombal di alam mimpi indahnya.
⏳
Pagi hari yang cerah membuat Mila tersenyum lebar. Jendela kamar tidur ini dibuka lebar agar angin dapat berhembus kencang, membasuh wajah baru bangun tidurnya.
'Ah, seperti scene pemeran utama wanita muncul dengan gerakan adegan slow motion.'
Mila terkikik geli membayangkan jika dirinya menjadi seorang aktris bisa kena bully habis-habisan dirinya oleh kaum netizen yang budiman.
Mila melangkahkan kaki ke kamar mandi segera bersiap untuk ke sekolah karena hari ini pengumuman kelulusan akan diberitahukan kepada murid kelas 12. Mila merinding memikirkan nya, apa kata dunia kalau ternyata dirinya dinyatakan tidak lulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sialan
ChickLitKamila Anandita Utami yang biasa di panggil Mila harus bertemu kembali dengan tetangga kost-an nya lima tahun lalu. Bukan tetangga kost-an biasa, tapi yang sudah di cap nya sebagai pria mesum. Pria yang disinyalir mesum itu ternyata jodoh yang sudah...