Chapter 12 : Malam pertama

100 4 1
                                    

❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️

Mila tidur memunggungi Ferdy, sejak tadi kamar hotel luas yang sudah di reservasi oleh suaminya untuk satu minggu ke depan ini hanya diliputi keheningan. Bahkan hembusan nafas si laki-laki yang sejak tadi mencoba membujuk si gadis terdengar jelas sangking senyap nya.

Ferdy kembali mencoba melilitkan lengannya di pinggang Mila, namun sekuat tenaga ditepis oleh sang istri. Pria ini bingung ada apa dengan Mila yang tiba-tiba mengamuk dan meminta berpisah. Pernikahan mereka baru berjalan tiga hari, bahkan sampai maut memisahkan pun tidak akan ada kata berpisah yang akan keluar dari mulut Ferdy, ia akan mempertahankan pernikahan mereka apapun rintangannya.

"Mas boleh minta penjelasan, kenapa Mila marah?"

Mila belum tidur hanya memejamkan kedua kelopak mata saja untuk menghindari perbincangan dengan suaminya.

"Mas tidak melakukan seperti yang apa Mila curigai.." Ada jeda beberapa detik sebelum Ferdy melanjutkan ucapannya.

"Lima tahun lalu mas ketemu kamu saat baru saja mengantarkan Tomi pacar nya adik mas untuk menginap sementara di kost-an itu."

Ferdy yang berbaring sembari menatap punggung sang istri menatap lirih pada nafas naik turun Mila.

"Mas tidak mengerti maksud kamu suara desahan apa? Mas tidak pernah melakukan sex sayang," tegasnya di akhir kalimat.

"Mas akui pernah berciuman ketika berpacaran dengan mantan mas sewaktu di SMA, tapi bukan di bibir cuma di pipi."

Nampak sepasang iris matanya berkaca-kaca, Ferdy menahan aliran bening yang akan luruh berderai di pipi.

"Ciuman bibir mas pertama hanya sama kamu dan akan begitu selamanya. Jadi percaya dengan mas ya?" Suara membujuk nya terdengar tercekat, Mila mendengar dengan jelas.

Mila belum pernah berpacaran sebelumnya karena kepribadiannya yang kaku dan keras kepala. Ketika beberapa menit lalu mendengar kalau Ferdy memiliki mantan kekasih membuat hatinya sakit. Apa yang terjadi pada Mila?.

"Besok mas kembali ke Surabaya dulu, sore nya kembali lagi ke Malang. Kamu mau ikut?"

Mila tidak menanggapi, gadis ini tahu Ferdy akan bertemu dengan wanita bernama Karenina itu, Mila gengsi untuk bertanya siapa wanita yang mengirimkan pesan itu.

"Sayang jangan diam begini, mas sedih."

Mila menarik ke atas selimut untuk menutupi tubuhnya utuh, meniadakan penjelasan Ferdy yang dianggapnya angin lalu.

Ferdy tidak mendapati istrinya ketika bangun dari tidur, setelah dicarinya ternyata resepsionis menyampaikan kalau Mila memesan taksi ke kampus. Kenapa tidak membangunkan nya saja, Ferdy merutuki dirinya yang tertidur terlalu lelap setelah baru bisa memejamkan mata pukul empat dini hari tadi.

Jodoh SialanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang