Chapter 3 : Mesum

100 6 1
                                    

"Kak Mila, Yuhuuu..!

Seruan itu terdengar dari luar, suara cempreng yang akan menghiasi telinga nya selama berada di rumah orang tua nya.

Cekrek!

Brak!

Mila mendengus kesal, kebiasaan sang adik suka seenak udel buka pintu dihempaskan lagi.

Gadis pemilik rambut sebahu yang mengenakan jeans ketat panjang berwarna biru malam, lengkap dengan kemeja flanel kotak-kotak menutup tubuh semampai nya itu adalah Mochi adik perempuan Mila satu-satunya.

"Ehm," sahut Mila terdengar enggan.

Saat ini Mila tengah menggunakan masker topeng di wajahnya, sembari membaca novel yang tidak kelar-kelar dibaca akibat dosen pembimbingnya itu terus meminta nya revisi, tapi hasilnya NOL alias sia-sia.

"Kak Mil, kapan sampai?" Mochi sudah mengambil alih novel yang baru sempat dibaca Mila beberapa halaman itu. Gadis ini membuka halaman nya asal tanpa berminat untuk membacanya.

"Sore."

Gadis berkulit langsat berusia 20 tahun ini berbaring di atas ranjang, menelungkup sembari menopang dagu dengan dua telapak tangan nya. Menatap wajah ayu sang kakak yang tertutupi masker bergambar panda itu.

"Kak?"

"Ehm."

"Kak?"

"Ehm."

"Ih kakak sok cold!" gerutu Mochi dengan bibir manyun ke bawah.

"Apa dek?" ucap lembut Mila, lalu kembali mengambil novel di tangan Mochi.

Mochi memperbaiki posisi tubuhnya, lalu duduk bersimpuh menghadap kakak nya yang selalu jutek.

"Kak, calon mantu bapak. Mas Ferdy tampan ya?" ucap Mochi sembari cengar-cengir layaknya orang gila.

Mila menutup halaman novel, beralih menatap wajah Mochi yang menurut nya seperti anak SMP.

"Kamu suka sama tuh pria mesum?!"

"Mesum?!" Tanggapan Mochi tidak santai sama sekali, liurnya bahkan muncrat mengenai masker di wajah Mila.

Mila menganggukkan kepala.

"Kalau mesum mah aku suka." Mila mendelik garang mendengar perkataan adiknya.

"Kamu sudah pernah berbuat mesum?!"

"Mana mungkin kak! Mochi ini high quality girl!" ucapnya dengan semangat berkobar.

Mila hanya terkekeh, ia mengetahui kalau adiknya yang centil ini akan tetap menjaga norma-norma yang berlaku.

"Jadi?" tanya Mila.

"Begini." Mochi memperbaiki duduknya sebelum melanjutkan kalimat.

"Calon kakak itu suka nya sama kakak, terus usianya sudah 30 tahun. Aduh Mochi masih 20 tahun, apa kata dunia suka sama om-om."

Mila kali ini terbahak mendengar celotehan adik kandungnya.

"Tapi dimaksud dengan mesum itu kenapa?" Mochi mulai penasaran, namun Mila bungkam. Tidak baik mengumbar aib manusia, dosa. Mila sudah seperti ustadzah Qory saja.

"Kakak mau tidur, kamu keluar." titahnya.

Mendengar perintah sang kakak Mochi pun keluar, ia tidak ingin mendapatkan tatapan membunuh dari kakak nya yang jarang sekali tersenyum.

Mochi jadi heran kenapa kakak nya yang cantik jelita betah sekali menjomblo sejak lahir. Jika dibandingkan dengan nya Mila lebih cantik, kakak nya itu memiliki kulit seputih susu dengan rambut panjang lurus hitam pekat. Kalau Mochi jadi pria sudah lama melamar Mila pikir nya.

Jodoh SialanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang