"Mas!"
Kedua bola mata Mila seakan akan keluar, wajahnya sudah memerah padam.
Sedangkan Ferdy hanya bisa mengulum bibir, menunjukkan senyum tipis semanis gula karena melihat gadis dihadapannya terus mengomel.
"Mas mau apa sih? Mila sudah katakan mau pulang!" Gadis ini terus mengeluarkan uneg-uneg nya.
Tentu saja Ferdy tidak mengizinkan Mila untuk pulang, nanti saja setelah rencananya berhasil.
Pria tampan ini menggenggam kedua telapak tangan Mila, pandangan matanya lurus pada wajah cantik gadisnya yang sudah semerah udang kukus.
"Kamu tunggu di sini, mas ke kamar sebelah."
Mila mendengus mendengar perintah Ferdy. Gadis ini kesal bukan main melihat tingkah tidak jelas Ferdy. Mila pikir Ferdy akan melakukan hal-hal mesum padanya, ternyata setelah tiga puluh menit di dalam kamar hotel ini Ferdy hanya diam mendengarkan semua omelan nya.
"Buat apa sih Mila nunggu di sini? Mila mau pulang, ibu sudah buat sayur asem, tempe goreng, sama sambal terasi!"
Tawa Ferdy pecah seketika, dibalik sikap tegas yang selalu ditunjukkan oleh calon istrinya ini, Mila hanyalah seorang putri manja yang merindukan masakan dari tangan wanita yang dicintainya, sang ibunda.
"Kali ini saja ya? Mas sudah reservasi restauran, kita makan malam di sini."
Mila sontak membuang muka, lalu berjalan mendekati ranjang, duduk, kemudian kedua lengannya terlipat di dada.
Ferdy menghela nafas panjang, lalu berpamitan untuk keluar dari dalam kamar tidur ini.
Tapi tunggu dulu! kenapa Ferdy hanya melewati pintu keluar? lalu mengarah ke dekat lemari itu.
Ternyata ini connecting room!
Mila spontan berdiri, lalu melempar bantal ke arah Ferdy. Pria itu dengan cepat menghindar, lalu memeletkan lidah nya sebelum menutup koneksi antara dua kamar ini.
"Mas An !!!"
Ferdy yang sudah berada di dalam kamar sebelah hanya bisa terkekeh geli. Dirinya sangat senang bisa menjahili Mila, sangat suka melihat wajah Mila yang cemberut, gadisnya terlihat berkali-kali lipat lebih cantik.
***
Mila kesal bukan main, mood nya hancur seketika. Ferdy lebih licik darinya, Mila kalah taktik!
"Menyebalkan!"
Mila tidak bisa keluar dari dalam kamar tidur ini, sejak tadi ia bukan hanya mengomel tapi juga berusaha membuka pintu yang ternyata harus dibuka menggunakan kartu yang sudah tersimpan di dalam saku celana dasar yang pria itu kenakan.
"Mas An, awas saja! Aku balas!" pekiknya.
⏳
Sudah hampir dua jam Mila berbaring di atas kasur empuk berukuran king yang berada di dalam kamar tidur hotel yang sudah dipesan oleh Ferdy. Mila bisa menebak harga permalam kamar hotel ini berada di atas lima juta rupiah. Betapa boros nya pria itu pikir Mila.
Suara pintu koneksi terbuka, Mila tidak butuh berbalik badan karena sudah pasti pria yang sangat menyebalkan itu yang membukanya.
"Sayang, pakai gaun ini ya?"
Ferdy berbicara sembari mengangkat paper bag berisi gaun di dalam genggaman tangan nya yang sudah dibelinya khusus untuk gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sialan
ChickLitKamila Anandita Utami yang biasa di panggil Mila harus bertemu kembali dengan tetangga kost-an nya lima tahun lalu. Bukan tetangga kost-an biasa, tapi yang sudah di cap nya sebagai pria mesum. Pria yang disinyalir mesum itu ternyata jodoh yang sudah...