Chapter 13 : Istri

75 5 1
                                    

❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️

Mila merasa bodoh dengan apa yang sudah terjadi tadi malam. Bahkan ketika membuka matanya pagi ini posisi tubuhnya masih di atas tubuh Ferdy, cuddle! Mau disimpan dimana wajah cantiknya, Mila malu!.

Bukankah Mila sedang mencurigai Ferdy, bahkan sempat berpikir beberapa jam lalu untuk meminta bercerai dari suaminya yang sekarang sudah berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Kenapa Mila tidak ikut mandi? jawaban nya karena Mila pura-pura mati suri, maksudnya tidur yang sulit dibangunkan walaupun Ferdy sudah menggoyangkan tubuhnya agar membuka mata.

Tubuh Mila masih terbungkus selimut tebal di atas kasur empuk berukuran kecilnya. Mila ingin segera berpakaian, tapi tubuhnya terasa remuk redam, sakitnya luar biasa bahkan untuk menutup rapat kedua pahanya saja terus terdengar ringisan dari mulut mungilnya. Mila sangat ingin menangis, namun ia merasa sangat malu. Rasanya semua kata umpatan tertahan di dalam kerongkongan nya.

Cekrek!

Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, lalu langkah kaki mendekati kasur tempatnya berbaring. Mila tidak bisa melihat karena posisi tubuhnya membelakangi.

Sekali lagi ia tertegun karena ulah sang suami yang tiba-tiba mencium punggung telanjang nya, lalu terasa usapan lembut di kepalanya.

Ferdy sepertinya tidak berniat untuk membangunkan Mila, tapi hari ini Mila ada tatap muka dengan satu dosen penguji nya demi kepentingan sidang komprehensif nanti. Mila harus bagaimana?.

Setelah Ferdy beranjak dari atas kasur, ia meraih sesuatu di dalam paper bag berwarna abu-abu yang terkesan mewah.

Sedangkan Mila masih berusaha berpura-pura tertidur.

Selang beberapa menit, Ferdy duduk kembali di atas kasur, menarik ke atas selimut yang tidak menutupi sempurna punggung istrinya. Bisa dibayangkan betapa tegangnya tubuh Mila.

Drrt!

Tiga kali suara getaran ponsel di atas nakas mengusik keheningan kamar ini. Beberapa saat kemudian, Mila mendengar kalau Ferdy meraih benda pipi itu dari pergerakan kasur yang sedikit bergoyang.

"Ya ada apa Rie?"

Mendengar kata terakhir Mila sudah bisa memastikan kalau itu adalah Vallerie, sekretaris Ferdy yang sudah lancang menjawab panggilan suara nya kemarin.

"Sudah aku katakan hari ini tugaskan Ivan untuk kontrak kerja selanjutnya!"

Ferdy terdengar membentak Vallerie. Mila senang mendengarnya, terlihat dari cengiran yang menunjukkan deretan gigi-gigi putih nya.

"Aku mempekerjakan kamu supaya hal-hal semacam ini bisa di handle! bukan apa-apa harus aku yang turun tangan!"

Mendengar kemarahan Ferdy, Mila jadi berpikir apa benar kalau kemarin suaminya hanya berdua dengan wanita itu kemarin. Mila jadi meragukan pendengaran nya.

Jodoh SialanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang