Mila berjalan tergesa-gesa setelah berlarian dan berhasil kabur dari Ferdy yang hendak menjemput nya pagi ini untuk menemani pria itu bekerja.
Nafas gadis ini terdengar berat, terengah-engah, peluh juga terus membasahi kening. Mila harus cepat bertemu seseorang, sosok yang akan membantu nya menjalankan rencana ketiga dengan lancar.
Mila optimis kali ini Ferdy sendiri akan memutuskan tali perjodohan mereka.
Setelah berlari, lalu menaiki taksi. Mila akhirnya tiba di depan satu bangunan rumah yang tampak minimalis berlantai satu, namun banyak ditumbuhi tanaman hijau serta beberapa bunga warna-warni memanjakan mata di pekarangan.
"Ken Ken!" serunya sembari menekan beberapa kali bell yang berada di dekat pagar besi itu.
Tidak berapa lama keluar lah seorang wanita paruh baya bermata sipit yang sangat Mila kenal.
"Tante!" serunya.
Wanita itu membolakan sepasang matanya ketika melihat Mila pagi-pagi sekali sudah berada di rumah nya.
"Mila?!"
Wanita itu berjalan tergesa, lalu membuka pintu pagar, kemudian mempersilahkan anak tetangga nya dulu untuk segera masuk ke dalam rumah.
"Aduh Tante sudah kangen sama kamu, biasanya dulu setiap pulang sekolah pasti mampir ke rumah."
Mila tersenyum cerah mendapatkan sambutan hangat dari wanita ini. Mereka pun masuk ke dalam rumah, berjalan menuju ke ruang tamu. Mila duduk di sofa putih, menunggu wanita yang dipanggil nya Tante itu memanggil sosok yang akan membantu nya menjalankan misi.
Berselang lima menit, laki-laki bernama Keano menghampiri Mila dengan mata yang masih tampak sayu. Keano jauh dari kata rapi dengan mengenakan kaos over size serta celana kolor bergambar Spongebob yang menutupi tubuh tambun nya.
"Ya ampun Mila ini masih pagi. Hari ini seharusnya aku tidur lebih lama karena jadwal kuliah ku kosong," gerutu Keano yang sering dipanggil Ken Ken itu.
Keano menghempaskan bokong nya di atas sofa, lalu bersedekap dada menatap Mila dengan sepasang mata sipitnya begitu tajam.
Mila terkekeh, tapi apa mau dikata keadaan urgent antara hidup dan mati. Mila membutuhkan jasa sahabat orok nya ini.
"Ken, cepetan ganti baju, dandan yang ganteng!"
Keano yang sudah mengetahui perihal bantuan yang diminta Mila tadi malam, masih saja menggerutu. Mila tidak tahu waktu, bukannya ia sudah bilang siang atau sore saja.
"Aku masih ngantuk Mil Mil!" gerutu Keano.
Mila melambaikan tangan tanda tidak ingin dibantah.
"Sudah cepat sana!"
Walaupun dengan perasaan dongkol Keano tetap menuruti, bagaimana pun Mila ada sahabat terbaik nya, banyak berjasa ketika dirinya sering dirundung semasa SD hingga SMP karena tubuhnya yang besar.
⏳
"Yang benar Mil?!"
Keano tidak habis pikir, bagaimana ceritanya Mila meminta berfoto selayaknya pasangan kekasih.
"Mila, kenapa harus aku coba?"
"Darimana nya calon suami kamu bisa percaya kalau kita selingkuh?"
"Tenang saja, jaman sekarang suatu hubungan itu terjalin yang penting atas dasar kenyamanan, jadi laki-laki itu tidak akan curiga. Nanti kalau Mas An bertanya aku jawab saja aku suka yang pelukable," ucap Mila penuh rasa percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sialan
ChickLitKamila Anandita Utami yang biasa di panggil Mila harus bertemu kembali dengan tetangga kost-an nya lima tahun lalu. Bukan tetangga kost-an biasa, tapi yang sudah di cap nya sebagai pria mesum. Pria yang disinyalir mesum itu ternyata jodoh yang sudah...