Chapter 17: Risoles

61 5 0
                                    

Mila menangis sesenggukan ketika bangun di tengah malam tidak mendapati sang suami di samping nya.

Wanita ini keluar dari dalam kamar hotel tempat mereka menginap,  berjalan menuju ke lobi untuk mencari Ferdy yang membuat nya tidak berhenti menumpahkan air mata.

"Mbak Mila kenapa?" tanya si resepsionis yang sudah cukup mengenal tamu di tempatnya bekerja ini.

Kedua mata Mila sudah tampak sembab membengkak, pipinya terlihat basah karena air mata, juga bibir merah muda nya bergetar karena tangisan lirih.

"Mbak Sella lihat suami saya?"

Wanita yang mengenakan setelan blazer berwarna hitam khusus untuk para front line di hotel ini menganggukkan kepala.

"Pak Ferdyansyah ada di area swimming pool mbak."

Mila mengangguk mengerti, setelah nya berterimakasih. Barulah melangkahkan kaki menuju ke tempat yang disebutkan oleh si resepsionis cantik nan ramah tadi.

"Saya sudah mengatakan kepada anda, saya tidak butuh ditemani!"

Suara lantang itu berasal dari sosok yang teramat Mila kenali, mas An nya yang sejak terbangun tadi terus dicarinya.

Namun keberadaan sosok wanita yang duduk berdekatan dengan suaminya itu membuat Mila naik pitam. Sepasang kakinya melangkah cepat mendekati dua insan berbeda jenis kelamin itu.

"Mas!"

Sontak kepala Ferdy terangkat, kedua iris matanya melebar. Betapa terkejutnya melihat sang istri sudah berada di sini, jangan sampai terjadi kesalahpahaman lagi yang semakin menyulut amarah Mila.

Ferdy bangkit dari duduk, namun telapak tangan sosok wanita itu mencoba menahan pergerakan nya. Ferdy dengan cepat menghempaskan lengan wanita yang menjadi akar permasalahan mereka hingga dirinya harus mencari ketenangan di area kolam renang, tapi kembali terganggu dengan kehadiran mantan satu-satunya.

Ferdy melingkarkan kedua tangannya di pinggang Mila, lalu mengecup puncak kepala wanitanya begitu lembut.

"Kenapa sudah bangun?"

Ferdy mengusap-usap pipi Mila yang basah karena air mata.

"Kenapa menangis?" Lalu mengecup kedua kelopak mata Mila bergantian.

Sedangkan wanita yang menyaksikan kemesraan dua sejoli ini hanya bisa menatap penuh iri.

"Mas kemana? Kenapa tidak ada di dalam kamar? Mas kenapa sama si Tania itu?!" Mila menodong Ferdy dengan rentetan pertanyaan, lalu menunjuk sosok Tania yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Ferdy mengusap lembut punggung istrinya, menenangkan Mila yang terlihat masih mengantuk.

"Mas tadinya ingin berenang tapi takut suhu tubuh mas buat kamu flu, jadinya mas cuma duduk saja di sini."

Bibir Mila ditekuk ke bawah, kemudian pandangan mata nya menajam pada sosok wanita yang tidak beranjak sedikit pun dari tempat ini.

"Lalu kenapa ada si mantan mas di sini?!" Mila mendelik tidak suka pada Tania, lalu beralih menatap curiga pada sang suami.

"Mas tidak tahu sayang, tiba-tiba dia ada di sini."

Tania mengeram kesal, kenapa Ferdy semakin menyebalkan pikir nya.

"Fer, kenapa kamu pilih wanita ini!" Tunjuk nya pada Mila yang berada di dalam dekapan mantan kekasihnya.

"Jelas aku lebih cantik, lebih sexy!"

Spontan tubuh Mila maju, karena tidak terima perkataan Tania, namun ditahan oleh suaminya. Ferdy tidak ingin Mila terluka jika mengingat seperti apa Tania yang terkenal suka seenaknya.

Jodoh SialanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang