JTF; 14

2.9K 107 5
                                    

"Tell all of your friends that I'm crazy and drive you mad. That I'm such a stalker, a watcher, a psychopath."
Conan Gray

​"Jangan bicara padaku!" gerutu Ellie begitu Alec keluar dari kamar dan menghampirinya. Ellie bahkan tidak berniat menuangkan kopi seperti ritual pagi mereka.

​Semalaman Ellie merasa malu dengan apa yang dimintanya pada Alec—juga rasa kesal karena jujur saja ia butuh orgasme. Ellie merasa temannya itu membuat hal sepele menjadi rumit. Membuat hal yang mudah dilakukan menjadi sulit.

​"Ellie—"

​Ellie langsung memotong, "Itu terhitung bicara."

​Alec mengerang. Niatnya untuk menjelaskan diri ditahannya karena ia tidak ingin bertengkar dengan Ellie. Dengan santai Alec mengambil gelas dan menuangkan gelas kopi. Kemudian ia duduk di hadapan Ellie di konter.

​Keduanya hanya diam menikmati sarapannya masing-masing. Setelah sekian menit, akhirnya Ellie berkata, "Jika seseorang menawarimu seks—"

​"Oke, ini dia," gumam Alec.

​"Bukankah lebih baik dilakukan saja? Tidak ada yang rugi. Aku akan bangun dengan perasaan senang, bukan malu. Kau akan merasa senang juga."

​"Tapi, Ellie—"

​"Aku belum selesai!"

​"Oke."

​"Poinnya," ujar Ellie ketus. "Aku marah padamu, dan malu pada diriku sendiri. Kau tahu apa? Kurasa kau ini pengecut."

​"Whoa!" kini Alec tersinggung.

​"Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?"

​Alec menaruh gelas kopinya dengan kasar. Ia berdiri dan mengangkat kedua tangannya. "Aku tidak akan mengikutimu dan keinginan gilamu."

​"Oh, ya? Kurasa aku bisa membuatmu bersedia mengikuti semua keinginanku. Kau bahkan akan berlutut dan memintanya langsung padaku," ancam Ellie.

​Alec mencibir. "Yang benar saja!"

​"Lihat saja!" sentak Ellie begitu Alec masuk ke kamar mandi. Ellie tidak hanya memberikan ancaman kosong. Ia akan benar-benar melakukannya. Bagaimana caranya? Ellie rasa ada satu cara yang membuat Alec merasakan perasaan malu yang dirasakannya sekarang. Permalukan Alec di hadapan para wanita teman kencannya.

•••

​Tidak butuh waktu lama, akhir pekan adalah waktu yang tepat. Ellie sengaja pulang sejak sore hari ini dan bersembunyi di kamarnya. Tidak lama, ia mendengar suara Alec memasuki apartemen. Laki-laki itu memanggil nama Ellie beberapa kali bahkan mengecek pintu kamarnya. Dikunci tentu saja. Dengan begitu Alec mengganggap Ellie belum pulang.

Begitu waktu makan malam, Ellie mendengar kegiatan Alec bersiap-siap. Ia mengintip dari lubang kunci dan melihat Alec yang berpakaian rapi keluar dari apartemen. Ellie tahu betul ke mana ia akan pergi, berkencan tentu saja. Beberapa hari lalu Ellie melihat-lihat ponsel Alec saat laki-laki itu tertidur di sofa. Ia akan pergi berkencan hari ini dengan seseorang bernama Martha.

​Ellie menunggu hingga satu jam kemudian untuk memulai aksinya. Awalnya ia mengirim Alec pesan.

Ellie
Alec honey, r u home?

Alec
No. Are you?

Ellie
No.
But I'm thinking pizza together later
I kinda miss you

Alec
Are u okay?
Should I be worried?

Ellie
I'm okay
Just checking on you
I was just thinking about our fight
I'm sorry

Jump Then Fall ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang