JTF; 01

10.3K 340 11
                                    

"Step Away from the Mean Girls

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Step Away from the Mean Girls...and say bye-bye to feeling bad about your looks,"
Oprah Winfrey

•TW—porn, bullying, body dysmorphia•

•BEFORE—8th Grade•

Ellie selalu menyadari kalau dirinya tidak cantik. Anggapan ini bukan sekedar pendapat atau perasaannya semata, tapi semua orang menyetujuinya. Hal itu membuat ia tidak menyukai dirinya. Semua berawal dari suatu hari yang normal di kelas 8. Saat itu Ellie dan teman-teman kelas yang lain sedang mendengarkan cerita Clare—teman baiknya sejak sekolah dasar.

​"Aku tidak sengaja melihat sepupuku membuka situs porno dan dia masturbasi!"

​"Ew!" semua anak yang berkumpul mendengar cerita Clare serentak jijik.

​"Kau tidak boleh melakukan itu, Clare!" seorang anak bernama Lena berkata. Saat semua anak memarahi Clare, kepala Ellie memikirkan kata porno dan masturbasi. Kedua kata itu tidak henti ada di pikirannya hingga jam pulang sekolah dan berada di kamar. Penasaran, ia menyalakan komputer di kamar dan mulai mencari kata yang Clare sebutkan.

​Ellie melihat banyak hal yang seharusnya tidak dilihat oleh seorang anak berumur tiga belas tahun. Lalu ia sampai di halaman situs porno. Ia melihat sebuah video di dalam situs itu.

​Ellie memperhatikan bagaimana kedua orang di layar melakukan kegiatan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Mula-mula kedua orang itu saling membuka baju masing-masing dan si lelaki melakukan banyak hal pada si wanita. Yang menarik perhatian Ellie adalah bagaimana bagusnya bentuk tubuh wanita itu. Tubuhnya seperti jam pasir dengan dada yang bulat dan bagian intim bersih tanpa rambut halus. Penasaran, Ellie melanjutkan pengamatan pada video-video yang lain. Hasilnya sama, tubuh para wanitanya selalu bagus, bersih, dan cantik.

​Merasa kaget dan malu, Ellie langsung mematikan komputer saat mendengar suara ibunya memanggil. Sepanjang hari itu kepalanya penuh dengan apa yang baru saja dilihatnya. Setiap mandi, secara otomatis ia selalu memperhatikan bagian tubuhnya dan membandingkan dengan wanita dalam video. Ia juga mulai membandingkan tubuhnya dengan model-model yang keluar sebagai hasil pencarian "bentuk tubuh sempurna". Sekian lama Ellie terus mencari-cari informasi tentang tubuh yang seharusnya dimiliki oleh perempuan hingga akhirnya ia menarik kesimpulan kalau ia tidak cantik dan tubuhnya jelek.

​Semenjak itu Ellie selalu memperhatikan bagian-bagian tubuhnya yang lain dan menghakiminya. Meski gurunya berkata payudara akan menyesuaikan dengan bentuk tubuh seiring waktu, tapi entah kenapa Ellie yakin miliknya akan selalu lebih besar dan tidak bulat sehingga orang lain akan selalu mengejeknya. Ia juga tidak menyukai bulu-bulu halus yang muncul di bagian tubuhnya dan selalu memaksakan diri untuk mencukurnya.

Kali pertama Ellie melakukannya, ia melukai ketiak dan tidak ingin mencobanya ke bagian intim karena takut akan melukainya juga. Pada akhirnya ia hanya menggunting sampai pendek saja sambil mengutuk diri kenapa ia harus memiliki bulu yang lebat di bagian-bagian tubuhnya. Lena dan teman-teman cewek yang lain tidak memiliki bulu lebat di bagian kaki dan ketiaknya. Mereka bisa menggunakan tanktop dengan ketiak mereka yang mulus dan bersih.

​"Kau seperti monyet, Ellie," ujar Lena suatu hari saat melihat bulu di bagian tangan dan kaki Ellie. "Apa kau tidak pernah bercukur?"

​Ellie hanya menunduk dan tidak menjawab. Ia merasa malu kepada semua teman-teman dan merasa marah kepada diri sendiri. Dengan paksa, Ellie berusaha menutupi lengan dengan menggunakan cardigan—meski ia akan kegerahan karena udara musim panas. Ditambah baju pilihan ibunya memiliki ukuran lebih besar dari seharusnya.

​Ibunya selalu memaksa Ellie memakai baju yang menutupi bagian tubuh karena bagian dadanya lebih cepat tumbuh daripada teman-temannya yang lain. Hal ini selalu memancing teman laki-laki mengolok-oloknya.

​"Lena! Kau tidak boleh berkata begitu!" ujar Clare. "Bukankah Mrs. Gilbert berkata kalau setiap manusia memiliki hormon yang berbeda-beda dan akan berdampak pada tubuh mereka?"

​"Ya, aku tahu," ujar Lena. "Kurasa Ellie memang punya genetik tubuh yang jelek."

​"Oh, kau ini jahat sekali!" protes Clare.

​"Hei, aku hanya mengatakan fakta," Lena berkilah. "Kau tidak tersinggung, kan, Ellie?"

​Dengan berat hati, Ellie menggeleng pelan. Rasanya ia ingin menangis tapi hal itu ditahannya. Ia tidak boleh menangis. Lena hanya mengatakan yang sebenarnya, bukan? Itu bukan salah Lena. Ini semua salah diri Ellie sendiri.

•••

Please give your vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please give your vote and comment. Thank you💜

(picture from Kayla Baltunis, Behance—Pinterest)

Jump Then Fall ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang