Bab 1

57.3K 2.4K 63
                                    

HII

HAII

KETEMU LAGI DI BOOK INI
JANGAN LUPA VOMENT

SEMOGA KALIAN SEMUA SUKA
SAMA CERITA INI

See enjoy ya😉

Happy reading

*

*

*

Seorang pria paruh baya yang kini berpenampilan tegas dengan setelan tuxedo Tampak mengamati sebuah laptop yang kini memperlihatkan Sebuah maps yang di dalamnya ada sebuah titik merah yang tampak bergerak ke arah sisi selatan

Pria itu tampak mengeraskan rahangnya menahan amarah tapi tak dirinya menyeringai dengan menumpu kedua sikut nya di atas meja dengan mata yang masih menatap fokus ke layar Laptop nya

"Park. Panggil Fransen kemari, ada tugas penting untuk putra ku sekarang" Ucap-- Douwes Holland Dekker, ucap pria paruh baya itu pada sang tangan kanannya

Pria yang dipanggil park tadi mengangguk dengan sedikit membungkukkan badan nya di hadapan sang atasan

"Baiklah Insinyur. Perintah mu akan saya lakukan." Park berlalu pergi dari ruangan Douwes

Tok

Tok

"Masuk". Suara berat dari dalam ruangan itu terdengar kala park mengetuk pintu besar yang tampak klasik itu

Park berjalan masuk ke dalam tak lupa sedikit membungkukkan badan nya 90° di hadapan seorang pria muda yang kini menatap nya datar tanpa ada raut wajah lainnya hanya datar

"Katakan.. "

"Begini tuan muda, insinyur menyuruh anda untuk datang ke ruangan nya karena ada suatu hal yang penting ingin dibicarakan," Ucap Park dalam satu tarikan nafas karena dia sedikit gugup berhadapan dengan Fransen aura yang pria muda itu keluar kan mampu membuat nya sedikit sungkan.

Fransen hanya diam mendengarkan penjelasan Park. pria muda itu berdiri dari duduk nya sedikit membenarkan pakaiannya agar terlihat rapi.

"Baiklah, dan Terima kasih kau boleh pergi sekarang," Park mengangguk dan keluar dari sana.

Fransen De Corlius-- pemuda dengan penuh aura wibawa dan aura Dingin yang menyertai setiap langkah nya kini menguar di dalam diri nya dengan irama sepatu fentofel yang ia pakai kian terdengar membuat mereka semua yang berjaga di lorong kini memberikan gestur hormat kepada nya. Fransen hanya berdehem singkat membalas hormat tan mereka

"Halo insinyur selamat malam. Ada apa anda menyuruh saya
kemari?".Fransen sedikit membungkuk di hadapan Douwes yang saat ini menatap bangga kearah nya

"Silahkan duduk," Pria paruh baya itu mempersilahkan putra nya duduk tepat di hadapan nya membuat Fransen mengangguk sekilas dan duduk tepat di hadapan Daddy nya.

"Kau sudah cukup umur untuk mewarisi seluruh kekayaan ku dan kelompok mafia Hurgronje. Yang selama ini Daddy jalani," Ujar Douwes menatap datar putra nya dengan mulut yang sibuk menghisap nikotin.

Fransen hanya diam mendengarkan Daddy nya itu selesai berbicara walaupun dia tidak suka melanjutkan kelompok itu tapi sebagai anak tunggal Douwes dia harus siap walaupun nyawa nya taruhan nya sendiri.

𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang