"Tidak, aku tidak mau di urut. Ini hanyalah memar biasa tak perlu sampai di urut, aku bisa menyembuhkan nya sendiri!" Luhan berontak dari genggaman Cronus dan Calvin karena saat ini Dokter spesialis tulang sud ada di hadapan nya dan siapa mengurutnya tapi Luhan tak Terima. Dia tidak ingin di urut. Menurutnya itu terlalu aneh.
"Diam Luhan, jika kau terus berontak maka pinggang mu tidak akan sembuh," Ucap Cornus dingin, tatapan penuh itu mendatar saat Luhan tak mengindahkan ucapannya dan terus berontak.
"Aku tidak mau, lepaskan aku! " Cronus yang geram langsung saja menampar bibir sang adik cukup keras membuat bibir Luhan sobek di bagian ujung nya hingga mengeluarkan sedikit darah.
Keadaan Hening apalagi saat ini Luhan merasa terintimidasi dengan tatapan tajam dari semua orang, Dokter alih tulang itu juga nampak terdiam kaku karena aura yang anggota keluarga Columbus keluarkan mampu membuat nya kesulitan bernafas.
"Diam lah, dan menurut jika sudah selesai kau bebas melakukan apapun yang kau mau," Bentak Robert tak tertahan. Pria itu duduk di tepi kasur dan mulai memegangi Kedua kaki Luhan.
Joseph menghela nafas dia sedikit kasihan dengan cucu nya itu sampai akhirnya pria tua itu memberikan kode kepada Dokter itu untuk keluar.
"Keluarlah dan maaf karena membuat Anda repot datang kemari,"
"Ah.. Tidak perlu meminta maaf tuan, saya mengerti dan Permisi," Selepas Dokter itu keluar Joseph beralih menatap Luhan yang masih tampak berontak. Joseph menggulung lengan kemeja nya sebatas sikut dan mulai mengambil minyak yang ada di nakas.
"Jika tidak ingin orang lain maka Opa sendiri yang akan mengurut mu," Cronus memberikan jarak sedikit agar Joseph bisa mengurut sang adik. Mereka juga sedikit terkejut karena Joseph mau repot repot mengurut Luhan tapi mereka juga tak keberatan toh apapun itu yang Penting adiknya sembuh.
"Tidak perlu, aku sudah sembuh lihat," Luhan semakin berontak dengan menendang nendang badan Joseph dan Robert yang berada tepat di dekat nya.
Joseph tak mengindahkan pekikan Luhan pria itu mulai menguras badan Luhan dengan minyak. Menekan pelan memar di pinggang Luhan membuat anak itu memekik histeris sungguh nyeri dan sakit rasanya.
"Arghhhh... Sakit sialan!! Jangan menekannya hiks... Sakit jangan di tekan!! " Luhan semakin berontak. Charles dengan sigap memegangi kedua tangan adiknya agar tidak mencakar wajah Joseph yang tengah serius mengurut nya.
"Tenang lah Luhan, tahan sebentar lagi ini tak akan lama," Robert mengelus surai sang anak yang tampak berkeringat itu.
"Tidak bisa! Ini sakit mana bisa aku menahan nya," Luhan Membenamkan wajah nya di atas kasur karena posisi nya memang terbaring tengkurap dengan tidak memakai baju atasan.
Bugh...
Robert memejamkan matanya saat Kaki Luhan menendang tepat di dada nya bahkan wajah rupawan nya kini juga ikut terkena tendangan sang anak. Tapi pria itu hanya diam ini juga salahnya karena sudah menyakiti putra nya. Tangannya mengelus surai Luhan yang berkeringat.
"Maaf, tunggu sebentar lagi hm. Setelah itu kita akan pergi," Ucap Robert lembut.
"Sakit sialan!! Hentikan pinggang ku terasa lepas karena ulah kalian!! " Luhan kembali berteriak membuat Jex dan Veronica yang berada di sama tersenyum dalam diam. Tuan muda mereka itu sangat berani mengumpati Joseph bahkan tak tanggung tanggung tangan mungil nya menampar wajah Joseph yang kian mendatar saat ini.
"Terserah mau pinggang mu lepas, mau kau menangis, yang penting pinggang mu sembuh," Joseph memijat perlahan pinggang Luhan membuat anak itu kembali memekik keras bahkan sprei kasur itu tampak basah karena Luhan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓
FanfictionFransen De Corlius... Pemuda berdarah Dingin dengan raut wajah yang selalu datar dan dewasa. Seorang ketua mafia dari Hurgronje mafia milik Daddy nya yang sekarang berada di bawah kendalinya Pemuda yang hidup selama 18 tahun tanpa emosi di dalam dir...