"Kembalilah ke markas, Luhan akan bersama ku," Ucap Cronus datar kepada Derick dan Max yang berjaga di depan kelas Luhan.
Mereka berdua mengangguk dengan ucapan mutlak dari si sulung Robert itu. Pemuda itu sungguh keras tak bisa di bantah sama seperti Joseph dan Robert.
"Luhan," Panggil Cronus dengan suara berat nya. Sehingga seisi kelas hanya menatap datar kearah nya.
Luhan terlihat terkejut karena melihat kehadiran kakak sulung nya. Anak itu berdiri dari duduk nya dan berniat menghampiri Cronus karena ini juga sudah waktunya pulang sekolah.
"Kenapa kakak ada di sini?" Ucap Luhan yang kini sudah berada di hadapan nya.
"Pulang bersama kakak," Cronus langsung membawa Luhan ke gendongan koala nya dan beranjak pergi dari sana. Pemuda itu menyunggingkan senyum saat Luhan terlihat nyaman di gendongannya bahkan anak itu bersandar sepenuhnya di dada bidang nya. Langkah nya ia bawah memasuki Lamborghini berwarna hitam milik nya.
"Kita akan kemana, kak?" Tanya Luhan karena melihat arah jalan mereka bukan menuju Mansion Joseph tapi kearah lain yang belum ia kenali karena memang baru satu Minggu dia berada di California.
"Ketempat yang kau sukai," Jawab Cronus yang sibuk mengemudi sesekali dirinya mengecup surai lebat sang adik.
"Kakak aku ingin ice cream dan Cake," Ujar Luhan tiba tiba membuat tawa Cronus mengudara di dalam mobil.
"Baiklah apapun untuk adik bungsu ku ini," Luhan semakin merapatkan pelukan nya di badan kekar sang kakak. Rasa nyaman dan hangat menjalar ke seluruh tubuh nya. Luhan tak tau jika ternyata mempunyai keluarga yang perhatian ternyata senyaman ini. Elusan lembut di punggung nya membuat nya mengantuk apalagi suara serak dan berat tapi terkesan lembut yang Cronus keluarkan membuat nya mengantuk.
"Crime Late, Ice cream Coklat jumbo dan ice green tea," Ucap Cronus pada pelayanan restoran tempat mereka sekarang berada.
"Baik tuan, silahkan menunggu sebentar," Pegawai restoran itu berlalu pergi dari meja mereka.
Cronus mengalihkan pandangannya kearah Luhan yang tampak terlihat senang terbukti dari hembusan angin yang menerpa wajah manis adik nya itu. Dengan guratan senyum yang menghiasi bibir anak itu membuat Cronus tak tahan lagi dan langsung mengecup bibir Mungil yang tampak berwarna pink cerah itu. Melumat nya pelan sampai akhirnya Cronus melepaskan tautan bibir nya pada bibir Luhan. Sedikit menjilati bibir Mungil itu.
Luhan sendiri tak bereaksi sedikitpun anak itu terlihat sangat santai dengan yang di lakukan kakak nya barusan.
"Di sini tempat nya bagus! " Seruan dari Luhan membuat Cronus terkekeh. Mata setajam elang itu nampak mengedar kearah pemandangan di depan mereka sebuah gunung yang terlihat di tutupi oleh awan putih cerah dengan udara yang cukup sejuk untuk fenomena sore hari di sana juga terlihat matahari yang akan tenggelam.
"Nikmati ice mu dulu, lalu setelah ini kakak akan mengajak mu ke suatu tempat lagi," Ujar Cronus. Luhan mengangguk dan mulai memakan ice cream yang terlihat sangat besar itu apalagi rasa manis coklat dan green tea menyatu di lidah nya.
"Kau suka? " Ucap Cronus depan jari jempol nya mengelap sudut bibir Luhan yang terkena ice cream.
"Tentu! Ini sangat enak. Kakak pandai memesan rasa ice cream nya! " Cronus terkekeh singkat tak di sangka pilihan rasa ice cream nya tadi membuat adik nya ini memuji nya. Dia suka sangat menyukai pujian itu.
Cronus sibuk dengan laptop nya dengan menyeruput Creme late hangat miliknya sesekali dia melihat kearah Luhan yang tampak berjalan ke sana kemari dengan membawa ponsel berlogo apel gigit milik nya untuk mengambil foto pemandangan matahari tenggelam di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓
FanfictionFransen De Corlius... Pemuda berdarah Dingin dengan raut wajah yang selalu datar dan dewasa. Seorang ketua mafia dari Hurgronje mafia milik Daddy nya yang sekarang berada di bawah kendalinya Pemuda yang hidup selama 18 tahun tanpa emosi di dalam dir...