"Sayang, kau mau ikut Daddy hm," Robert mengelus lembut surai Luhan. Terlihat anak itu tampak membuka mata nya. Mengerjap polos saat dengan gemas Robert mengecup kelopak matanya.
"Kemana," Suara serak tapi terkesan lembut itu terdengar. Membuat Robert terkekeh. Ah, sepertinya hari ini akan menjadi mood terbaiknya pilihan nya untuk membawa bungsunya keluar dari Mansion untuk sekedar jalan jalan dia berencana membawa Luhan ikut dengan nya ke kantor terlepas dari semua masalah yang sering keluarga mereka hadapi saat ini.
"Cepat lah bersiap Daddy tunggu di bawah," Pria itu berdiri dan mulai memakai dasi nya. Sedangkan Luhan sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap siap tak lama anak itu keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju walk ini closed terlihat di sofa sudah ada pakaian dia berpikir mungkin saja Robert yang menyiapkan tanpa berlama lama dia langsung memakai nya.
Luhan turun ke bawah terlihat di Sana semua orang sudah berkumpul di meja makan. Dengan penuh senyum lembut Cronus mendekap badan mungil Adiknya itu menghirup dalam dalam aroma yang menguar dari Luhan.
"Tidur mu nyenyak adik," Luhan mengangguk membenarkan ucapan Kakak sulung nya itu. Karena pada dasarnya belakangan ini Luhan memang selalu tertidur nyenyak karena setiap malam nya Salah satu dari mereka selalu tidur bersama nya dan mendekap erat badan nya. Rasa nyaman yang tak pernah Fransen dapat kan dulu kini malah ia rasakan. Nyaman, kasih sayang dan kehangatan sebuah keluarga melengkapi hidup nya saat ini.
"Tentu saja karena semalam Luhan tidur dengan Daddy," Jawab anak itu memeluk badan kekar Cronus karena memang saat ini anak itu duduk di pangkuan pemuda itu.
"Baiklah jika kemarin malam kau tidur dengan Daddy. otomatis nanti malam kau harus tidur dengan ku adik," Seru Charles semangat.
"Kata siapa!? Luhan milikku jadi dia akan tidur bersama ku nanti malam," Bantah Calvin tak Terima bagaimana bisa kakak keduanya itu mengatakan itu semua padahal diri nya lah yang terus berusaha membujuk Luhan agar tidur bersama nya.
"Diam lah! Aku ini lebih tua dari mu jadi aku yang lebih dulu menentukan pilihan," Charles tak mau kalah. Pemuda itu juga ikut membantah ucapan Calvin.
"Berhenti berdebat sekarang makan, untuk siapa yang akan tidur bersama Luhan itu nanti saja," Robert melerai putra nya yang terus saja berdebat.
Robert memakaikan Luhan Sweater kebesaran berwarna mint, tubuh Luhan seakan tenggelam memakai nya.
"Daddy ini kebesaran! " Ujar Luhan cemberut.
Robert menggeleng, " Biarkan saja kebesaran karena kau akan tetap hangat memakai ini. Dan sekarang mari kita pergi,"Robert mengendong Luhan ala koala dan masuk ke dalam mobil. pria itu juga menyetel suhu di dalam agar tetap stabil dia juga menurun kan pelan badan Luhan ke jok mobil yang terlihat sangat lembut itu. Tak Lupa Robert memberikan bantalan bermotif pokemon pada anak itu membuat Luhan mendengus.
"Daddy aku bukan bayi! Jangan perlakukan aku seperti anak bayi!" Robert tertawa Mendengar itu. Ternyata bungsu nya itu bisa berteriak bahkan terdengar sangat sangat lucu.
"Siapa yang bayi? Daddy hanya ingin anak Daddy merasa nyaman. dan juga untuk bayi kau kan memang bayi kecil Daddy," Robert mulai menjalankan mobil nya sesekali terus melirik ke arah Luhan yang tampak anteng dengan menyesap susu kotak di tangan nya.
"Nanti di sana. Kau harus tetap di dekat Daddy jangan jauh jauh, mengerti,"
"Iya,"
****
Luhan menatap diam kearah Robert yang tampak sibuk dengan berkas berkas apalagi pria itu tampak terlihat sibuk. Luhan tak bosan apalagi lelah karena sedari tadi di hadapan nya sudah banyak camilan di tangannya. juga ada Tablet yang memperlihatkan film kembar botak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓
FanfictionFransen De Corlius... Pemuda berdarah Dingin dengan raut wajah yang selalu datar dan dewasa. Seorang ketua mafia dari Hurgronje mafia milik Daddy nya yang sekarang berada di bawah kendalinya Pemuda yang hidup selama 18 tahun tanpa emosi di dalam dir...